Chapt. 11

1.4K 179 26
                                    

Hari, minggu, bahkan bulan berlalu. Kedekatan Jennie dan Lisa masih seperti biasanya. Lisa yang semakin hari menaruh hati kepada Jennie begitu pun sebaliknya. Seperti pada malam-malam sebelumnya, hampir setiap malam keduanya menghabiskan waktu bersama dan seperti malam ini Lisa dan Jennie sedang menikmati indahnya bintang diatas sana.

"Lihat ada bintang jatuh." Seru Lisa, dia menunjuk ke satu arah dimana bintang itu jatuh.

Bukannya mengikuti arah tangan Lisa, Jennie memejamkan matanya lalu membuat permohonan. Lisa menoleh, dia bisa melihat Jennie menutup matanya. Mereka sedang berbaring di rerumputan taman tersebut.

"Apa permohonanmu.?"

Mendengar pertanyaan Lisa membuat Jennie membuka matanya. Dia terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada."

Lisa mengangkat alisnya, dia mengubah posisinya menyamping untuk menghadap pada Jennie dan menekuk lengannya untuk menyanggah kepalanya.

"Katakan saja, apa aku bisa mengabulkannya.?"

Lagi-lagi Jennie terkekeh. "Aku meminta pada Tuhan, bukan padamu."

"Tapi jika Tuhan mempercayakan aku untuk mengabulkannya, bagaimana..?" Tanya Lisa, dia mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan anak rambut Jennie yang menutupi matanya. "Katakan, apa itu.?"

"Hanya berharap semuanya akan baik-baik saja, semuanya berjalan dengan semestinya."

"Kurasa semuanya sudah berjalan semestinya. Tuhan mempertemukan kita dan disini kita sekarang."

"Hahaha, apa dengan bertemu denganmu semuanya akan baik-baik saja.?" Jennie tertawa dan menoleh ke arah Lisa yang sedang menatapnya.

"Buktinya aku merasa baik-baik saja setelah bertemu denganmu. Aku merasakan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah aku rasakan." Jelas Lisa.

"Kau bahagia.?"

"Jelas, aku bahagia bersamamu."

"Bagaimana jika tiba-tiba aku hilang..?" Tanya Jennie Tiba-tiba.

"Itu tidak mungkin, tapi jika itu terjadi aku akan mengunjungi rumahmu. Itu mudah."

Jennie menggelengkan kepalanya, dia bangun dan duduk bersilah seraya membersihkan lengannya. Lisa melakukan hal sama namun dia sedikit bergeser untuk duduk lebih dekat dengan Jennie. Dia mengangkat tangannya untuk membersihkan rambut Jennie dari rumput-rumput yang menempel disana.

"Bagaimana jika aku tidak ada dirumah.?"

"Aku akan mencarimu kemana pun. Aku tidak akan membiarkanmu menghilang begitu saja." Ujar Lisa menatap Jennie.

"Kenapa.?" Tanya Jennie.

"Tidak ada alasan, intinya aku tidak akan diam jika kau menghilang begitu saja."

Jennie diam, dia tersenyum lemah menatap Lisa yang sedang memandangi indahnya langit malam yang di penuhi oleh bintang.

_______

"Sarapan untukmu."

Seorang gadis pemilik bibir hati tersebut tiba-tiba datang dan memberikan box makanan untuk Lisa. Lisa yang sedang berada di taman mendongak lalu tersenyum.

"Terima kasih tapi aku masih kenyang." Katanya Jujur.

Jisoo mengangguk, dia beralih untuk duduk disamping Lisa. "Tidak apa-apa, kau bisa memakannya nanti."

"Kenapa tidak memberikannya pada Chaeng saja, aku rasa dia masih lapar."

"Aku membuatnya untukmu bukan untuk Chaeng, walaupun kau masih kenyang biarkan saja asal aku sudah memberikannya padamu." Ujarnya menatap taman di depan sana.

04 : 44Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang