Chapt. 13

865 131 32
                                    

Semuanya duduk didepan ruangan dengan kecemasan masing-masing. Kim Seon-ho terus menutup wajahnya menunggu dokter yang memeriksa putrinya keluar. Ini masih pukul 8 pagi namun keluarga kim tersebut sudah berada di rumah sakit. Kim Hyoyeon memeluk putri pertamanya, Jisoo. Sedangkan Lisa terus menatap pintu ruangan tersebut.

"Jennie tunggu."

Lisa terus memanggil Jennie namun gadis tersebut terus berlari dan meringis.

"Hei apa yang terjadi.?"

Lagi-lagi Jennie tidak menghiraukannya, dia terus berusaha menutup wajahnya dari paparan sinar matahari walaupun lengan dan tangannya terbakar.

"Jennie..!!"

Tepat di depan rumahnya, Kim Seon-ho dan Hyoyeon berdiri menunggu putrinya namun saat itu juga Jennie tidak sadarkan diri.

Ruangan ICU terbuka, semuanya berdiri menghampiri dokter yang menangani Jennie.

"Bagaimana dengan putriku, Jang..?"

Dokter yang di sapa Jang itu atau sahabat dari Kim Seon ho menghela nafas kasar.

"Kenapa ini bisa terjadi.? Aku sudah memperingatkanmu Kim, kalau sudah seperti ini aku tidak bisa melakukan apa-apa."

"L-lalu apa yang harus aku lakukan.?"

Hyoyeon dan Jisoo hanya bisa memeluk satu sama lain. Sedangkan Lisa mengepalkan tangannya karena merasa bersalah.

"Aku akan mengirim Jennie ke Melbourne rumah sakit yang menangani Jennie sebelumnya, rumah sakit disini tidak lengkap."

"Lakukan apapun, aku akan menandatangani semuanya."

Dr. Jang, atau Jang Hyuk mengangguk dia kembali masuk keruangan dimana Jennie berada. Sedangkan Kim Seon ho menoleh pada Lisa sejenak lalu meninggalkan mereka di sana.

Plak

"Kamu puas.? Kamu puas membuatnya merasakan sakit seperti ini.?"

Jisoo menamar Lisa begitu saja membuat Hyoyeon kaget.

".. Harusnya kamu membawanya pulang sebelum matahari terbit tapi kenapa kamu malah membiarkannya tertidur disana. Lihat, adikku sakit Lisa.. ADIKKU SAKIT.."

Lisa hanya diam menundukkan kepalanya, dia menyalahkan dirinya karena benar-benar tidak tahu apa yang dialami Jennie. Mereka dekat tapi belum sampai saling tahu begaimana kehidupan masing-masing.

________________

Sudah jam makan siang tapi Lisa tetap setia menunggu di samping brangkar Jennie. Hyoyeon dan Kim Seon ho tidak marah hanya saja dia kecewa pada dirinya sendiri, mereka lalai menjaga putrinya.

"Maafkan aku, aku tidak tahu kalau akan seperti ini. Kenapa kamu tidak menceritakan apa yang terjadi sebenarnya."

Lisa menyentuh tangan Jennie, dia tidak bisa menggenggamnya karena tangan dan wajah Jennie di balut perban.

".. kalau aku tahu kamu akan seperti ini, aku tidak akan membiarkanmu Jennie. Tapi sekarang semuanya sudah terjadi, apa yang bisa aku lakukan.? Aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri."

Ceklek

Pintu ruangan Jennie terbuka, terlihat wanita paruhbaya yang masuk, dia tersenyum lirih melihat putrinya serta Lisa yang ada di sana.

"Lisa, makan siang dulu nak. Kamu belum makan sejak tadi." Ujar Hyoyeon, dia membawa paper bag lalu meletakknya di meja.

Lisa menoleh dan tersenyum. "Khamsahamnida Aunty."

04 : 44Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang