Chapt. 06

1.2K 212 33
                                    

●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu begitu saja, Jennie terus duduk di sofa jendela menatap setiap tetes hujan. Dia melewatkan makan malam dengan alasan masih kenyang.

"Huhh.."

Satu helaan nafas kasar lolos dari mulutnya. Jennie berdiri melangkah menuju lemari dan meraih Hoodienya. Ini sudah pukul 10 malam namun gadis itu tidak peduli terlebih di luar sedang hujan.

Jennie menuruni anak tangga, ruang bawah sudah sedikit gelap yang menandakan jika orang tua dan kakaknya sudah tidur.

Ceklek..

Suara pintu utama terbuka menggema sangat jelas. Jennie kembali menghela nafas kasar lalu keluar dari rumahnya. Menarik tali Hood nya lalu melangkah dibawah guyuran air hujan malam ini Jennie tidak peduli. Tujuannya tidak lain adalah taman.

5 menit sudah Jennie berjalan dengan keadaan tubuh yang sudah basah kuyup. bagaimana tidak, derasnya hujan tidak membuat gadis itu untuk berbalik dan pulang saja, dia memilih untuk tetap melangkahkan kakinya ke arah taman.

Tangan yang terus berada di dalam saku Hoodienya membuat Jennie tidak peduli dengan apa yang dia rasakan. Langka demi langkah terus membawanya ke arah taman namun sorot lampu membuat Jennie mengangkat tangannya untuk menghalau cahaya yang menyoroti wajahnya.

Ting..

Standar motor terdengar tepat berada disamping Jennie, dia menurunkan tangannya dan melihat seseorang menghampirinya.

"Apa kau sudah gila.? Hujan turun begitu deras dan kau masih di luar menuju taman.?" Katanya sedikit meninggikan suara karena derasnya hujan.

Jennie mengusap wajahnya menatap gadis jangkung di depannya. "Tidak usah peduli, kau bukan siapa-siapa.." ujar Jennie lalu melanjutkan langkahnya.

Lisa menahan lengan Jennie yang membuat Jennie kembali berhenti. Jennie menghempaskan tangan Lisa di lengannya secara kasar.

"Apa kau lupa jika kita berteman.? Sebagai seorang teman aku peduli padamu. Kau akan sakit, jadi pulanglah.."

Jennie memiringkan kepalanya menatap Lisa dan detik berikutnya..

Plakk..

Tamparan keras mendarat di pipi kanan Lisa membuat gadis jangkung itu kaget dengan apa yang dilakukan Jennie padanya namun Lisa tidak bisa mengatakan apapun karena Jennie berlari meninggalkannya begitu saja setelah menamparnya.

04 : 44Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang