Chapt. 17

883 162 53
                                    

1

2

Bahkan 3 bulan sudah hubungan keduanya. Lisa tidak pernah lelah untuk membuat Jennie tidak bosan bermain di kamarnya, walaupun kadang gadis itu merengek meminta keluar seperti saat ini. Jennie mempoutkan bibirnya karena Lisa bersikeras untuk tetap berada di rumah sedangkan dirinya ingin keluar.

"Lili.. Aku bosan di kamar sayang."

"Tidak, 2 hari yang lalu aku membawamu keluar dan kamu lupa waktu sampai akhirnya Mommy marah padaku."

Jennie terkekeh, dia mendekati Lisa dan duduk di pangkuannya. Pada dasarnya keduanya sedang berada di kursi jendela yang selalu Jennie tempati.

"Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Kamu selalu mengatakan hal tersebut namun ujung-ujungnya kamu mengulang kesalahan yang sama."

"Aku bosan Lisa."

"Aku tahu kamu bosan, tapi ini demi keselamatanmu sayang. Aku tidak mau semuanya terulang dan kamu kembali pergi."

Jennie mengecup hidung Lisa. "Itu tidak akan pernah terjadi lagi. Aku ak--"

Ting

Ucapan Jennie terpotong ketikan ponsel Lisa berbunyi dengan notifikasi pesan yang masuk. Lisa meraih ponselnya lalu membuka pesan tersebut yang mana tertera jelas nama sang pengirim.

Chaeng 🐿
'Apa kamu memiliki waktu besok pagi.? sudah sangat lama kita tidak melakukan lari pagi di kompleks seperti biasanya.'

Lisa segera menutup ponselnya lalu menyimpannya, Dia berharap Jennie tidak membaca pesan Rosé.

"Apa tadi.? Maaf pesan tidak jelas itu memotong ucapanmu."

"Pergilah, aku tidak apa-apa dengan pesan itu."

Lisa menelan salivanya kasar. "Maaf aku tidak bermak---"

"Aku tahu, pergilah. Aku tidak ingin Chaeng berpikir aku mengambilmu darinya."

Lisa menggelengkan kepalanya. "Tidak, Chaeng tidak akan berpikir seperti itu. Chaeng tahu bagaimana perasaanku."

"Justru karena dia tahu perasaanmu, jadi kamu juga harus mengerti bagaimana dia. Pergilah, aku tidak apa-apa."

Lisa membuang nafas kasar. "Baiklah, tapi aku berjanji setelah menemani Chaeng aku akan kembali kesini."

Jennie mengangguk. "Kalau begitu ayo tidur, pagi nanti kamu harus bangun cepat."

Jennie ingin turun dari pangkuan Lisa namun gadis jangkung itu menahannya sehingga Jennie mengalungkan tangannya di leher Lisa.

Lisa mengecup bibir kekasihnya sebelum akhirnya berdiri menggendong Jennie berjalan ke ranjangnya. Sesampai di sana Lisa meletakkan Jennie secara perlahan.

"Kamu tahu, aku tidak pernah mengingat apa yang aku derita ketika bersamamu." Ujar Jennie.

"Dan aku akan selalu berusaha untuk membuatmu melupakan apa yang terjadi padamu."

"Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu J.."

Chupp

Lisa mencium bibir Jennie dan Jennie menerimanya dengan senang hati. Ciuman sudah menjadi hal biasa bagi keduanya semenjak mereka resmi sebagai kekasih, namun ciuman mereka masih sebatas wajarnya hingga sampai akhirnya...

"Ngghhhh.."

Jennie mendesah karena Lisa memperdalam ciumannya, Karena mengerti apa yang Lisa inginkan, Jennie menerima lidah Lisa. Jennie berusaha mengimbangi ciuman yang berbeda kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

04 : 44Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang