prolog

65 3 0
                                    

"Cinta itu tidak bisa diatur kepada siapa kita mencintai, cinta itu fitrah dari Allah, dan ga butuh alasan untuk mencintai seseorang."

"Keisha papa mau ngomong sama kamu, tapi kamu jangan merasa terbebani ya. " Ucap Hardi papanya Keisha. Mendengar itu Keisha jadi bingung "apa sebenernya yang mau papa omongin, tumben-tumbenan ngomong kaya gitu." Batin Keisha

"Iya tinggal ngomong aja pah, ngapain juga pake izin segala. Emang mau ngomongin apaan si?" Kepo Keisha

"Sebenernya papa mau ngomong udah lama tapi takut kamu terbebani soalnya ini menyangkut cita-cita kamu."

"Ih papa bikin Keisha kepo aja udah tinggal ngomong kenapa? "

"Ada cowok yang khitbah kamu."

"Apa pah? Khitbah? Papa bercanda kan? Siapa coba yang suka sama Keisha? Keisha kan baru juga lulus SMA masih kecil, ga bisa apa-apa, jelek lagi. Papa bercanda kan?" Keisha gak nyangka itu yang mau diomongin papanya

"Kamu inget pas ngasih uang ke nenek? Pas itu kamu papasan sama laki-laki kan? Nah dia yang khitbah kamu." Keisha reflek mengingat momen itu.

Flashback on

Waktu itu setelah pulang kerja Keisha tidak langsung pulang ke rumahnya, ia mampir dulu ke rumah Nenek, ibu dari Ayahnya untuk membagi sedikit rezekinya.

Motor Keisha berhenti di depan rumah neneknya. Untuk mempercepat waktu ia langsung turun tanpa melepas helmnya. Ia juga menggunakan masker dan jaket.

"Assalamu'alaikum" Salam Keisha. Nenek yang tengah duduk di kursi spontan langsung menjawab.

"Wa'alaikumussalam" Keisha melangkah masuk.

"Nek, gimana kabarnya?" Ucap Keisha sembari mencium punggung tangan nenek.

"Keisha, nenek kira siapa. Alhamdulillah nenek baik, kamu sendiri gimana sehat?"

"Alhamdulillah sehat nek, Keisha kan strong"

"Jangan terlalu memaksakan diri, jangan pura-pura kuat. Sayangi diri kamu." Nasihat nenek

"Iya nek, makasih udah selalu nasehatin Keisha. Oh iya nek, ini buat nenek, alhamdulillah Keisha ada sedikit rezeki. Emang ga seberapa si nek, tapi Keisha harap nenek terima ya." Ucap Keisha sembari memberikan uang ke nenek. Uang hasil kerja kerasnya sendiri.

"Kamu ini harusnya ga usah repot-repot. Tapi karena kamu maksa ya udah nenek terima, semoga kamu mendapatkan apa yang kamu mau."

"Aamiin. Ya udah ya nek, Keisha pulang dulu, tadi abis pulang kerja langsung ke sini takut mama nungguin."

"Ya udah kamu hati-hati."

"Iya nek, assalamu'alaikum" Keisha berpamitan. Saat hendak keluar ia berapapasan dengan seorang pemuda. Keisha tidak melihat dengan jelas seperti apa rupanya. Ia terus melangkah dengan menundukkan pandangan.

Keisha langsung naik ke motornya, saat hendak menyalakan motornya pemuda tadi lewat di depannya, ia menggunakan kokoh lengkap dengan sarung dan pecinya. Keisha hanya melihat sekilas, Saat pertama kali melihatnya Keisha tidak merasakan apapun.

Keisha langsung menjalankan motornya meninggalkan rumah nenek.

Flashback off

"Iya inget tapi kayanya gak mungkin deh pah, orang kita cuman papasan sekilas doang Keisha keluar dia masuk Keisha juga gak inget jelas muka dia kaya apa. Keisha juga waktu itu pake helm, pake masker, pake jaket terus Keisha nunduk, dia belum tau wajah Keisha gimana bisa dia suka sama Keisha? Apalagi langsung khitbah? Kayanya gak mungkin deh."

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang