"Keindahan pernikahan tidak selalu terlihat dari awal tetapi lebih sebagai cinta yang tumbuh dan berkembang dari seiring waktu."
*****
Waktu terus berputar dengan cepat, rasanya Keisha ingin menghentikan waktu. Sunggu ia masih belum siap akan pernikahan itu.
Drrrtttt... Drrttt...Drrrttt....
Bunyi alarm Keisha, sudah pukul 05.00 pagi. Bisa-bisanya dihari pernikahnnya ia kesiangan. Disaat wanita lain menantikan hari pernikahannya bahkan mempersiapkannya begitu sempurna, Keisha justru sebaliknya. Baginya yang terpenting itu bagaimana ia membina pernikahannya nanti.Keisha berfikir jangka panjang, makanya ia tidak mengadakan pesta, mengadakan pesta hanya kesenangan sesaat. Lebih baik uangnya ia tabung untuk masa depan.
"Keisha buka pintunya, ini MUA udah nyampe. Kamu dah bangun kan? " Ucap Siska dibalik pintu. Keisha langsung membuka pintu dan mempersilahkan MUA masuk dan ia langsung pergi mandi.
"Mba maaf ya Keisha kesiangan sumpah semalam ga bisa tidur. Keisha mau sholat subuh dulu ya." Ucap Keisha setelah mandi.
"Iya mba ga papa santai aja." Selesai sholat Keisha langsung pake gaun pengantin berwarna putih. Keisha tidak menyangka dirinya akan secepat itu memakai gaun pengantin.
"Ma syaa Allah belum make up aja aura kecantikannya udah terpancar." Ucap mbak MUA
"Hehe bisa aja mba, oh iya nanti ga usah dicukur alisnya ya mba, Rasulullah SAW melaknat perempuan-perempuan yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan alisnya. (HR Abu Daud, dengan sanad yang hasan). Keisha ga mau dilaknat Rasulullah. Terus ga usah pake bulu mata palsu, make up biasa aja jangan menor-menor. Kerudungnya juga yang syar'i menutup dada." Pinta Keisha.
"Iya mba Siap."
Disisi lain Keenan tengah menatap dirinya dicermin, debaran hatinya tak kunjung berhenti. Pernikahan begitu sakral dimana ia akan berjanji dengan Sang Khalik. Dimana beban Keisha yang semula dipangku orang tuanya kini akan dialihkan kepadanya.
"Ya Robb ridohi dan berkahi pernikahan kami, bantu hamba menjaga dan membimbing Keisha, mudahkanlah kami menuju Janah-Mu" Doa Keenan dalam hati.
Keenan dan sekeluarga menuju rumah Keisha yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sesampainya disana dia disambut hangat oleh keluarga Keisha.
Sembari menunggu penghulu Keenan melantunkan surat Ar-rahman untuk menenangkan hatinya.
"Ma syaa Allah harusnya dari tadi ya muter ngaji kan enak di dengernya adem." Ucap Keisha yang mengira suara itu dari MP3 karena begitu merdu.
"Keishaaa" Teriak Vina dan Salsa bersamaan
"Ma syaa Allah, cantiknya bestie akoh, boleh lah foto-foto." Ucap salsa.
"Tapi jangan dipost! Post foto diri itu sama aja ngumpulin dosa jariyah. Selagi foto itu masih ter upload dosanya ngalir terus meski udah meninggal."
"Makasih Sha udah ingetin, beruntung banget punya sahabat kaya kamu." Ucap Salsa.
"Keisha ga mau kita cuma sahabatan di dunia, Keisha mau kita sahabatan sampai di Janah-Nya. Jadi sebisa mungkin kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan." Mereka berpelukan. MUA dibuat harus sama mereka.
"Sha sumpah gue ga nyangka Keenan bisa ngaji semerdu itu. Udah ganteng, sholeh lagi bener-bener imam idaman." Ucap Vina yang baru pertama kali melihat Keenan.
"Oh jadi suara ngaji itu suara Keenan?." Ucapnya dengan santai
"Kesambet apa kamu Sha? Udah bangun kesiangan di hari pernikahan, calon suaminya ngaji ga sadar? Astaghfirullah." Vina geleng-geleng. Keish hanya nyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Pilihan
Novela Juvenil⚠ Romance - Hijrah - Spiritual - Baper - CEO Keisha Putri Hardiyansyah, seorang remaja yang tiba-tiba di khitbah seorang CEO yang bahkan belum ia kenal namanya. Disaat bersamaan masa lalunya tiba-tiba datang dan menkhitbahnya juga. Kira-kira mana ya...