4. Bentuk kasih sayang-Nya

20 1 0
                                    

"Sebaik-baiknya kesabaran adalah saat engkau milih diam, padahal emosimu sedang meronta ingin didengarkan.

Dan sebaik-baiknya kekuatan adalah ketika engkau memilih tersenyum. Padahal, ada air mata yang sejak tadi tak mau dibendung."

"Ada masanya dimana kamu hanya perlu diam dan memperhatikan apa yang mereka perbuat meskipun itu menyakitimu, karena membalas dengan cara yang sama hanya akan membuatmu sama seperti mereka."

***

Satu minggu kemudian. Seminggu belakangan ini hidup Keisha benar-benar berat, kehadiran Keenan mengusik hidup damainya. Insiden dia pingsan yang digendong Keenan telah menjuru seisi kantor. Hal yang dia takutkan benar terjadi. Hari - hari damainya telah hilang, Keisha menjadi tranding topik dikantor, bahkan ada juga yang menghina dia. Ia berusaha untuk tidak peduli, namun tetap saja semua itu membuatnya risih, hampir setiap hari ada saja orang asing yang menanyakan kedekatannya dengan Keenan.

Sedangkan sang pembuat ulah Keenan tidak terlihat lagi batang hidungnya setelah insiden itu. Entah kemana ia pergi bisa-bisanya ia membiarkan Keisha menghadapi semua itu sendiri.

"Loe Keisha kan? Cewek yang digendong Keenan? Ga usah belagu loe, loe itu cuma staf admin biasa ga pantes sama CEO, ga usah genit-genit muka juga pas-pasan." Ucap cewek yang bahkan namanyapun tidak ia kenal. Keisha hanya diam, karena percuma juga membalasnya hanya akan membuang tenaga. Keisha berlalu meninggal mereka yang masih terus ngoceh.

Keisha menuju taman belakang perusahan dan kemudian duduk di ayunan.

"Jika semua ini bentuk kasih sayang-Mu terhadapku, caramu menguatkan ku, maka bimbinglah hamba dalam menjalani hari-hari ini agar sesuai dengan apa yang Kau mau, sesungguhnya Engkau mengetahui sedangkan hamba tidak." Rapal doa Keisha dalam hati. Butiran bening itupun tidak dapat ia bendung. Sudah mengalir bebas di pipinya.

Dari kejauhan Keenan melihatnya, ia ingin mendekat namun takut timbul fitnah.

"Sabar ya Sha aku tau kamu wanita kuat, ya Allah izinkan hamba membahagiakan Keisha."  Batin Keenan

"Andai aku bisa menghapus air matamu sudah ku lakukan Sha." Keenan yang tidak kuat melihat keisha menangis akhirnya berlalu.

Alisa yang tengah melihat Keenan sengaja menabrakkan dirinya ke Keenan untuk menarik perhatiannya.

"Aduh maaf Pak saya ga sengaja." Keenan langsung pergi begitu saja tidak menghiraukan Alisa.

"Ih Keenan cuek banget si maen pergi aja, waktu Keisha pingsan aja ditolongin ini aku hampir jatuh dibiarin. Apa jangan-jangan mereka memang ada hubungan ya?." Keluh Alisa.

"Itu Keisha kan? Aku samperin deh sambil cari tau."

"Keisha kan?"

"Iya mba?" Spontan ia menghapus air matanya.

"Kenalin saya Alisa, sekertaris pak Keenan."

"Oh iya ada apa ya mba?"

"Ga papa, tadi saya lihat kamu sendirian jadi aku kesini bolehkan gabung?" Ucap Alisa sok manis.

"Boleh mba monggo." Alisa duduk di ayunan sebelah Keisha.

"Aku tau ko perasaan kamu, pasti gak enak ya digosipin yang ga bener?"

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang