8. Takdir

19 1 0
                                    

"Tiada sesuatu terjadi melainkan atas kehendak-Nya. Manusia berencana Allah memutuskan."

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Jangan bilang_" Ucap Keisha sembari memegang bibirnya dengan pipi memerah terlihat lucu, Keenan pun tak bisa menahan senyumnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Reza dan Asiyah orang tua Keenan.

"Wa'alaikumusalam" Jawab Keisha dan Keenan bersaaman.

"Gimana keadaan kamu nak? Udah baikan?" Tanya Aisyah

"Alhamdulillah udah jauh lebih baik tan" Jawab Keisha sedikit kaku ini kali pertamanya ia berbicara dengan Aisyah.

"Syukurlah, orang tua kamu belum sampe?"

"Belum tante katanya kena macet"

"Oh iya udh nanti Keenan di sini aja ya jagain Keisha, tapi awas jangan macem kalian belum halal."

"Iya siap mah" Ucap Keenan mantap.

"Ini tante bawain buah buat kamu, Keenan tolong kupasin buat Keisha." Ucap Aisyah.

"Ga perlu tante Keisha bisa ko kupasin sendiri."

"Udah ga papa kamu duduk manis aja di situ, biar tenaga kamu cepet pulih." Sahut Aisyah "ternyata gini ya rasanya diperhatiin sama camer, astaghfirullah hal adzim kan belum tentu juga tante Aisyah bakal jadi mertua Keisha" Batin Keisha. 

"Ya udah kita pamit pulang dulu ya masih ada urusan. Keisha istirahat aja disini sampe bener-bener sembuh ga usah mikirin kerjaan." Ucap Reza yang notabennya pemilik perusahaan tempat Keisha kerja.

"Iya om terimakasih" Ucap Keisha sedikit malu, bagaimanapin Reza itu atasannya.

"Jaga Keisha baik baik Keen"

"Iya mah"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumusalam"

"Kita lanjut yang tadi" Kesal Keisha. Ia ingin memastikan apa yang dilakukan Keenan padanya.

"Lanjut apa?" Goda Keenan sembari memasukan apel ke mulut Keisha. Numun dengan tatan tetap menunduk. Keisha menegang jarak mereka cukup dekat.

"Plakk" Keisha menampar pipi Keenan cukup keras.

"Jahat banget Keenan ambil frist kiss Keisha tanpa izin. Keisha kan udah janji mau kasih frist kiss itu buat suami Keisha nanti." Kesal Keisha air matanya pun sudah mengalir deras. Keenan bingung harus berbuat apa.

"Bukan gitu sha. Aku lakuin itu buat selametin kamu ga ada maksud lain."

"Tetep aja Keenan udah ambil first kiss Keisha, Keisha benci Keenan!." Keisha menangis sembari memeluk lututnya.

"Maaf Sha, kalau kamu mau benci aku ga papa, lebih baik aku dibenci kamu dari pada harus kehilangan kamu." Keisha tak menjawab hanya terdengar isak tangisnya. Keenan tidak tega melihatnya, tapi ia juga bingung harus berbuat apa.

"Aku harus gimana? Biar kamu maafin aku Sha? Aku janji bakal lakuin apa pun asal kamu mau maafin aku. Tapi selain membatalkan lamaran. Aku ga bisa lakuin itu."

"Okeh Keisha mau Keenan jangan muncul dihadapan Keisha mau dikantor atau dimana pun kalau liat Keisha pura-pura ga liat aja, pura pura ga kenal. Sampe Keisha kasih jawaban lamaran Keenan." Keisha masih enggan menunjukkan wajahnya sunggu ia malu.

"Okeh tapi itu dimulai nanti setelah kamu keluar dari rumah sakit. Tolong izinin aku buat jaga kamu dirumah sakit."

"Ya udah okeh tapi jangan deket-deket  Sana duduk di shofa aja. Ga usah bantuin Keisha." Keenan pun menurut. Baginya ini jauh lebih baik dari pada tidak bisa melihat Keisha sama sekali

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang