11. Iman Idaman

10 1 0
                                    

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu'cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi Kaum yang berpikir,'' - QS. Ar-Rum: 21.

****

"Assalamu'alaikum warohmatullah"

"Assalamu'alaikum warohmatullah" Keenan mengucap salam, Keisha dibelakang pun mengikuti

Selesai dzikir dan doa Keenan menatap istrinya dengan penuh sayang. Ia mendekat ke istrinya dan menjulurkan tangannya, sesaat Keisha bingung ia hanya diam, tidak peka memenang. Dengan inisiatifnya Keenan meraih tangan Keisha dan menciumnya lama. Keisha tertegun. "Kok jadi kebalik gini ya?" Bingung Keisha dalam hati. Keisha gantian menyium tangan suaminya, agar tidak dicap istri durhaka, meski ia belum bisa jadi istri yang baik, setidaknya ia tidak dicap istri durhaka. saat hendak melepaskan Keenan menahan tangan Keisha.

"Bentar"

"Mau ngapain?" Keenan semakin mendekat

"Jangan macem-ma_" Keenan mengecup kening Keisha lembut. Membuat Keisha terdiam. Keisha belum terbiasa dengan sikap manis suaminya itu.

"Ada nyamuk tadi." Ucap Keenan cepat mendahului Keisha yang hendak membuka mulutnya.

"Sejak kapan ngusir nyamuk pake kecupan? Bilang aja modus!" Gerutu Keisha sembari melipat mukenahnya.

"Ga modus dong, kan emang udah seharusnya kita sebagai suami istri mesra. Biar dapet pahala." Ucap Keenan dengan tatapan tetap terfokus pada Keisha. Keisha pura-pura tidak mendengar. Ia tetap melanjutkan aktivitasnya.

"Pipi kamu kok merah Sha?"

"Masa sih?" Keenan menyubit pipi caby istrinya yang merah merona itu.

"Kepanasan ini tuh, udah ah Keisha mau makan." Keenan menyusul istrinya yang keluar lebih dulu. Keenan sudah makan namun ia tidak akan membiarkan istrinya makan sendiri. Ia ikut makan lagi menemani istrinya. Imam idaman memang.

"Mau pake lauk apa?" Yang ngira itu suara Keisha salah besar ya, itu suara Keenan. Ketika wanita menikah dengan laki-laki tepat ia akan diratukan.

"Ayam, tahu, sama sayurnya juga." Keisha ga nyangka Keenan akan memperlakukannya seperti itu.

"Loh-loh ko Keenan yang ngambilin buat kamu? Harusnya kamu dong Sha yang nyiapin makanan Keenan. Rasulullah bersabda: "makanan yang disediakan istri untuk suaminya adalah lebih baik daripada istri itu mengerjakan ibadah haji & umrah" (HR. Anas bin Malik)" Ucap Siska.

"Hehe iya mah ini juga Keisha mau ambilin buat Keenan, nanti gantian ya kan sayang?" Mendengar panggilan itu bibir Keenan tidak bisa ditahan untuk tidak mengembangkan senyumnya.

"Iya sayang" Balas Keenan sembari memberikan piring ke Keisha.

"Sayang mau pake lauk apa?" Ucap Keisha pura-pura mesra didepan orang tua, sesuai perjanjian mereka.

"Apa aja asal kamu yang ngasi aku makan" Mendengar itu Keisha geli sendiri. Jika tidak ada ibunya pasti ia sudah mengumpat.

"Ya udah mama ke kamar dulu ya" Ucap Siska yang tidak ingin mengganggu anaknya.

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang