3. Hari Sial

22 1 0
                                    

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua yang terjadi sudah ditetapkan oleh Sang Kuasa."

~Imam Pilihan
_________________________________________

"Seneng lihat Keisha dimarahin? Awas minggir Keisha mau ngasih berkas ini ke pak Direktur." Keisha langsung nerobos masuk tapi kursi Direktur kosong. "Keenan ngapain ya di ruang Direktur padahal di sini ga ada orang, jangan bilang_"

"Iya saya Direktur di sini." Ucap Keenan seakan tau jalan pemikiran Keisha.

"Oh jadi kamu Direkturnya, kamu sengaja ya nyuruh Keisha ke sini, biar bisa ketemu Keisha? Dasar ya cowok modus. Nih berkasnya, assalamu'alaikum." Keisha langsung keluar begitu saja, ga ada takut-takutnya sama Keenan, baginya lebih baik dipecat daripada harus berurusan dengan Keenan.

"Semalam Keisha mimpi apa si? Ko bisa ketemu sama tuh cowok ga jelas. Bikin bad mood aja. Ya Allah sebenarnya apa rencanamu? Kemarin ketemu Adnan eh hari ini ketemu Keenan? Apa maksudnya? Berilah petunjuk pada Keisha ya Allah, apa yang harus Keisha lakuin?" Curhat Keisha ke Sang Khalik.

"Kenpa Sha? Dimarahain?" Tanya Wulan

"Ga, diceramahin." Kesal Keisha. Kesel sama Keenan orang lain yang jadi korban. Siapa hayo yang suka kaya gitu?

Bel istirahat berbunyi, semua Karyawan berhamburan kelaur gedung.

"Sha yuk ke kantin" Ajak Wulan

"Kamu duluan aja, Keisha mau sholat dulu."

"Oh ya udah nanti nyusul ya." Keisha hanya mengangguk. Keisha melangkah ke musholah ia ingin menyurahkan semua isi hatinya ke Sang Pemilik hati.

"Ya Allah yang maha membolak balikan hati, teguhkanlah hati hamba di atas agamamu, jangan biarkan hati hamba jatuh ke orang yang salah, jatuh hati kan saja hamba dengan jodoh hamba ya Allah. Hamba tidak tau siapa jodoh hamba maka tolong berilah petunjuk pada hamba ya Allah, dan jika memang Keenan jodoh terbaik yang Engkau pilihkan untuk hamba persatukan kami diwaktu yang tepat menurutmu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baiknya perencana." Doa Keisha menyurahkan semua isi hatinya.

"Ko Keisha males makan ya, udahlah mending Keisha ngaji aja biar hatinya tenang." Setelah mengaji beberapa ayat Keisha melipat mukenahnya dan keluar mushola. Setiap Istirahat kantor sepi semua karyawan keluar. Keisha jalan sendirian menuju tempat kerjanya.

"Duh kenapa Keisha tiba-tiba pusing gini ya? Apa gara-gara Keisha belum makan dari pagi? Apa Asam lambung Keisha naik?" Di sisi lain Keenan melangkah keluar dari ruangannya, dia melihat perempuan yang tengah berjalan dengan gontai perlahan ia mendekat.

"Ya Allah Keisha udah ga kuat." Mata Keisha berkunang-kunang dan mendadak sekujur tubuhnya lemas.

"Bruukkk_" Keisha pingsan, Keenan yang melihat langsung menghampirinya.

"Keisha" Ucap Keenan panik. Dia nengok kanan kiri tidak ada orang. Keenan tidak ingin menyentuh Keisha sebelum halal baginya, tapi di sana tidak ada orang lain.

"Keisha maaf ya aku cuma mau bantu kamu, kamu yang kuat ya, aku bawa kamu ke klinik kantor aja biar cepet." Keenan membopong tubuh mungil Keisha.

"Eh eh itu kenapa? Siapa yang pingsan?"

"Duh ganteng banget siapa itu?"

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang