13. Hidayah

10 2 2
                                    

"Kun fayakun, jadilah, maka terjadilah.  Tiada satupun yang dapat menghentikanya."

*******

Atas izin Sang Pencipta jantung Adnan kembali berdetak.

"Dia kembali dok." Ucap salah satu suster. Dokter keluar ruangan.

"Gimana keadaan dia dok?"

"Pasien mengalami gagal jantung dua kali, syukurlah masih bisa diselamatkan. Ia harus segera dioperasi jika tidak ia bisa gagal jantung lagi ini sangat beresiko buat pasien." Jelas Dokter

"Tolong lakuin yang terbaik Dok. Ayah dia lagi diluar negri alhamdulillah saya udah dapet nomernya. Ini Dokter bisa langsung bicara sama beliau."

Entah bagaimana Pak Angga membujuk Sang Dokter sampai beliau menyetujui tanda tangannya diwakilkan Keisha. Padahal sebelumnya tidak diizinkan harus bener-bener keluarganya yang menandatangani.

Adnan masih dioperasi. Sudah satu jam mereka menunggu. Butuh 5 jam lagi operasi selesai.

"Sha, kita sholat yuk, do'ain dia." Ajak Keenan, Keisha mengangguk.

"Bi, kita sholat dulu ya, tolong jagain Adnan"

"Iya non." Mereka menuju mushola.
Melaksanakan sholat dzuhur sembari mendoakan Adnan. Keisha mencium tangan suaminya. Melihat wajah tenang Keenan, membuat Keisha merasa bersalah. Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Mungkin itu yang dirasakan Keenan, namun ia balut dengan wajah tenangnya itu. Air mata Keisha tidak bisa ditahan ia sudah mengalir bebas dipipi Keisha.

"In syaa Allah dia ga papa Sha. Kita serahkan saja semuanya sama Allah Sang pengendali hidup. Dan kita harus ikhlas atas apapun ketentuan Allah. Allah Maha tau apa yang terbaik buat hambanya." Ucap Keenan yang mengira Keisha menangisi Adnan. Mendengar Itu tangis Keisha pecah ia sudah tidak tahan. "Maafin Keisha ya Allah udah ngecewain bahkan nyakitin hati suami sebaik Keenan. Keisha ga mau jadi istri durhaka ya Allah, ampuni Keisha." Batin Keisha.

Keenan menarik Keisha ke dalam pelukannya. Melihat Keisha seperti itu hatinya yang sakit menjadi semakin sakit.

"Maafin Keishaaa, maafin Keisha yang sibuk mikirin Adnan tanpa mikirin Keenan, Keisha udah ngecewain, bahkan nyakitin Keenan. tapi Keenan tetep baik sama Keisha. Keisha jahat banget ya sama Keenan? Maafin Keisha yang belum bisa jadi istri yang baik buat Keenan." Ucap Keisha dengan nada seraknya, sembari menangis sesenggukan.

"Dengan kamu menerima aku sebagai suami kamu aku udah seneng Sha. Aku pengen kita sama-sama perbaiki diri kita Sha, kita berjuang bareng menggapai ridho Allah. Udah ya nangisnya." Keenan menghapus air mata Keisha. Lanjut mengecup keningnya lama.

"Bismillahirrahmanirrahim, in syaa Allah Keisha siap berjuang bareng Keenan menggapai ridho Allah, tolong bantu bimbing Keisha. Kalo Keisha salah tolong bantu benerin." Mendengar ucapan istrinya Keenan mengucapkan syukur dalam hati. "Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, Kau sudah memberi hidayah pada istri hamba, tolong bimbing kami agar selalu ada di jalan kebenaranmu, di jalan takwa yang Kau ridhoi. Sungguh Engakau Sang Maha pembolak-balik hati. Teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu." Doa Keenan. Keenan memeluk istrinya lagi sembari menyium keningnya. Kesabarannya membuahkan hasil.

Mereka kembali ke ruang operasi. Di tengah-tengah operasi Dokter keluar dari ruangan membuat panik.

"Pasien kehilangan banyak darah, stok kantong darah kita menipis, kita perlu banyak. Apa diantara kalian ada yang golongan darahnya AB?" Tanya dokter.

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang