seven 🔞

5K 190 7
                                    

"Ahhh... Ahh nghh.... Nggh" Sanji mendesah saat pinggulnya terus di cengkram dan badannya di dorong terus menerus.

"Nghh.. Fuck so good" Pria diatasnya juga sudah memejamkan matanya menikmati lubang yang dimiliki Sanji.

"Nghh... Ple-pleas.. Le.. Ahhhh paskan" Sanji mencoba memohon kepada pria itu untuk melepaskan borgol yang mengekang tangannya.

Sekarang Sanji berada di kasur dengan kedua tangannya di borgol ke kepala ranjang.

Borgol itu terbuat dari besi, dan itu mengakibatkan kulit tangannya mulai terkelupas dan mengeluarkan darah.

"Shut up bitch" Bukannya melepaskan borgol yang berada di tangan Sanji, pria itu malah menutup mulut dan hidung Sanji secara bersamaan, sehingga ia sulit untuk bernafas.

"Mphhh.... Hmmm" Sanji berusaha menggeleng-gelengkan kepalanya, berharap tangan itu lepas dari saluran pernafasannya, Namun sayang usahanya nihil karena pria itu makin membungkam Sanji dengan kuat.

Kalau begini aku akan mati.

Aku sudah tak tahan.

Air mata perlahan mengalir di pipinya bersamaan dengan udara yang mulai menipis masuk ke paru-paru.

"Nghh.. Ahhh sedikit lagi... Akhhhhh"
Setelah teriakan nikmat itu, sang pelanggan memuntahkan seluruh spermanya kedalam kondom yang ia pakai.

"Ahh... Kau memang sangat nikmat" Dengan deru nafas yang berat, Pria itu menjilat leher Sanji dan mulai melepaskan gengamannya.

"Huwahh... Hhh haaaa" Sanji meraup nafas banyak-banyak saat bungkamnya terlepas.

Sedikit lagi, jika pria ini membungkamnya sedikit lebih lama. Bisa di pastikan hari esok tak akan pernah datang untuknya.

Dan Tindakan tadi sukses membuat tubuh Sanji terkulai lemas.

Seluruh sendi dan tubuhnya tak bisa lagi di gerakkan.

Bercak biru keunguan juga sudah menghiasi tubuhnya dengan indah. Tak ada setitik kulitpun yang bebas dari tanda-tanda haram itu.

Sanji melihat pria itu sudah bangkit dan melepaskan penisnya dari tubuh Sanji.

Sang pria tampak berjalan ke arah tong Sampah dan membuang kondom bekasnya disana.

"Ahh kau memang sangat Nikmat Fox-chan." Pria itu berujar kemudian berjalan kearah meja dan mengambil sebotol alkohol untuk di teguk.

"Lepaskan ini" Sanji berujar sambil melihat kearah pria itu.

"Tidak, sebelum kau memohon" Seringai tipis sudah tercetak di wajah pelangganya itu.

"Kumohon, lepaskan aku ~" Sanji berusaha memberi nada pada suaranya agar pria itu luluh.

"Tidak. Kau tau caranya"

Pria itu masih tak terima, akhirnya Sanji menarik nafas panjang lalu berkata "Tolong lepaskan borgol ini Doffy sayang" Dengan nada yang di buat sesensual mungkin, Sanji sedang menahan malu dan kesalnya.

"Haha baiklah, kalau kau memohon" Pria yang baru kita ketahui bernama
Doffy itu berkata dan mulai berjalan mendekati Sanji.

Sebenarnya nama asli pria itu adalah Doflamingo, tapi ia mengharuskan Sanji memanggilnya Doffy. Ya hanya Sanji yang boleh memanggilnya itu. Karena Sanji adalah pelacur kesayangannya.

Doflamingo adalah pelanggan tetap Sanji.

Dalam sebulan ia bisa memakai tubuh Sanji sebanyak 10 kali atau lebih. Dan terkadang ia bisa membayar lebih hanya untuk memakai tubuh Sanji saat itu juga tanpa membooking. Karena bisa di bilang ia adalah pelanggan VIP.

Bitch Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang