Sekarang Sanji sedang bersiap untuk pergi ke kantor tempat Crocodille berada.
Setelah mendapatkan transferan uang dari Zoro, Sanji berniat untuk melunasi segala hutang dan bunga yang ia miliki.
Ia ingin terbebas dari hutang itu secepat mungkin. Ia sudah muak dan tak mau lagi berurusan dengan pria mesum yang memiliki luka di hidungnya.
Sanji tak menceritakan apapun kepada Zoro. Ia hanya berkata bahwa hari ini dirinya akan mengurus keperluan orang tuanya yang mendesak.
Memang Sanji tak sepenuhnya berbohong karena hutang-hutang ini juga milik orang tuanya. Namun dia juga tak mengatakan kebenarannya.
Zoro yang memang tak ingin berpikiran yang macam-macam mengizinkan Sanji pergi sendiri sementara dia juga pergi menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin perusahaan.
Sekarang Sanji telah bersiap dan akan pergi keluar rumah sebelum sebuah dering handphone menghentikannya.
Dilihatnya sekilas siapa nama yang terteras disana sebelum mengangkat sambungan tersebut.
"Hallo "
"Kau dimana? "
"Aku ada urusan. Tapi nanti malam aku akan kesana"
"Sudah 3 hari kau tak datang sialan. Kemana saja kau!!"
Tampak sekali nada amarah terpancar dari suara sang penelepon.
"Aku sakit " Jujurnya. "Hari ini aku akan kesana membicarakan sesuatu"
"Sebaiknya kau datang secepatnya"
Beep
Sambungan terputus sebelum Sanji menjawabnya.
"Hah.. " Dia menarik nafas panjang lalu kembali melanjutkan langkahnya.
"Sepertinya ini bakal menjadi hari yang panjang"
--------------------
PlopSuara sebuah amplop yang beradu dengan permukaan meja berhasil membuat Crocodille mengalihkan pandangannya tepat ke arah Sanji.
"Apa ini? " Tanyanya dengan mata yang masih menatap pria itu intens.
"Hutang-hutangku." Ujar Sanji singkat.
Crocodille mendelik kemudian mengambil amplop coklat itu untuk dibuka.
Saat melihat isinya, kedua alis milik Crocodille bertaut kemudian kembali menatap kearah Sanji.
"Karena terlalu banyak, jadi aku membawakanmu cek. Jumlahnya cukup untuk membayar semua utangku dan bunganya" Sanji menjelaskan saat melihat Crocodille yang menatapnya meminta penjelasan.
Setelah mendengar jawaban dari Sanji, pria yang memiliki bekas sayatan di hidungnya malah tertawa lebar.
"HAHAHA~ Dari mana kau dapat uang ini? Kau sudah jadi simpanan tua bangka sekarang?! " Ujarnya meremehkan.
Mendengar itu Sanji mengepalkan tangan kanannya namun tak mengatakan apapun karena sekarang dia sedang mencoba mengontrol emosinya.
"Asal kau tau, aku tak akan melepaskanmu dengan mudah" Crocodille berkata dengan seringai tipis di wajahnya.
Melihat gelagat Crocodille yang sedikit berbeda, Sanji pun membuka suaranya.
"Apa maumu? Aku sudah membayar semua utangku!! " Nada bicara yang dikeluarkannya sudah meninggi. Ingin sekali dia menghajar bajingan di hadapannya ini.
Melihat wajah marah Sanji, membuat Crocodille semakin tersenyum lebar. Ia menyukainya.
"Baiklah. Karena aku pria baik hati aku akan menghapus semua hutangmu" Ujarnya sambil memberi kode kepada anak buahnya untuk mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Perfect
FanfictionSanji is a bitch. Dia adalah seorang yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya saat masih berumur 12 tahun. mempunyai seorang adik perempuan yang umurnya berbeda 10 tahun dengannya, membuatnya harus banting tulang untuk bertahan hidup. semu...