"Apa kau pacar kakakku? "
Wajar gadis kecil itu bertanya demikian, karena hanya Zorolah satu-satunya pria yang di bawa sang kakak kerumah. Dan hanya dialah orang yang seperhatian itu kepada kakaknya.
Namun pertanyaan dari Reiju berhasil membuat Zoro gelagapan untuk menjawabnya
"A-aku... "
Belum sempat menjawab, Reiju kembali mengatakan sesuatu yang dapat membuat bola matanya keluar karena melotot.
"Kalau kau bukan pacar kakakku. Maukah kau jadi kakak iparku?"
"Ma-maksudmu? " Sungguh Zoro tidak tau dan tidak dapat menebak jalan pikiran gadis kecil di hadapannya ini.
Mendapat pertanyaan bingung dari Zoro, Reiju pun menjelaskan.
"Aku... Aku hanya ingin ada seseorang yang mendampingi kak Sanji"
"Aku tau kakakku ini orangnya sangat keras kepala, tapi dia sangat sayang padaku dan akan melakukan apapun untukku"
Reiju berhenti sejenak dan menatap lekat kearah kakaknya.
"Sejak aku bayi, kak Sanjilah yang selalu merawatku dan membesarkanku sampai sekarang"
"Sedari kecil ia dituntut untuk dewasa dan memikul tanggung jawab yang begitu besar"
"Ak-aku hanya ingin ada seseorang yang mendampinginya, menemaninya dan selalu berada di sisinya"
Reiju menghapus airmata sejenak sebelum melanjutkan.
"Ia terlalu keras pada dirinya. Ia tak pernah mengeluh dan bertompang pada siapapun"
"Ia... Hiks ~ dia memikul semuanya sendiri."
"Apapun yang dialaminya. Bagaimanapun keadaanya. Ia akan menyelesaikannya seorang diri"
Melihat itu Zoro membelai lembut pucuk kepala Reiji berusaha untuk menenangkan gadis kecil itu.
Sekarang Zoro mengerti kenapa Sanji tampak sekali menjaga jarak kepada orang-orang disekitarnya.
"Dia hanya manusia biasa. Kak Sanji bukan robot yang bisa melakukan segalanya. Adakalanya ia lelah dan sakit seperti sekarang ini"
"Aku hanya ingin....hiks..Hanya ingin dia memiliki seseorang untuk berbagi keluh kesah dan berbagi kebahagian"
"A-aku ingin kak Sanji bahagia.. Hiks" Runtuh sudah pertahanan yang sedari tadi gadis kecil itu tahan. Ia menangis sekencang-kencangnya setelah mengeluarkan semua unek-unek yang ada di hatinya.
Melihat itu Zoro langsung memeluk Reiju dan membelai punggungnya. Mencoba menenangkannya.
Ia tak tau harus berbuat apa. Penuturan dari Reiju sungguh membuatnya semakin ingin memiliki dan menjaga Pria pirang itu.
Setelah beberapa saat Reiju tenang dan akhirnya melepaskan pelukannya dari Zoro.
"Kau sudah tenang?" Dia bertanya sambil melihat wajah Reiju yang sekarang sedang menatapnya.
"Eum" Ujar Reiju pelan, sambil menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu sekarang istirahatlah, aku akan menjaga kakakmu" Ujarnya seraya membelai surai merah muda yang di milik gadis kecil itu.
Reiju mengangguk, "Baiklah, bangunkan aku kalau kak Sanji sudah sadar ya"
Setelah mengatakan itu, Reiju pergi dan meninggalkan Zoro berdua dengan Sanji.
Zoro kembali duduk di kursinya dan menatap Sanji lekat. Di belainya surai pirang itu sambil terus menatap Wajah pucat di hadapannya.
Ia tak tau desiran apa yang merasukinya, tapi saat bersama atau menatap wajah manis di hadapannya ini. Hatinya berdetak kencang dan relung dadanya menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Perfect
FanfictionSanji is a bitch. Dia adalah seorang yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya saat masih berumur 12 tahun. mempunyai seorang adik perempuan yang umurnya berbeda 10 tahun dengannya, membuatnya harus banting tulang untuk bertahan hidup. semu...