Dua minggu berlalu dan Pekerjaan baru Sanji sungguh membuat badannya bertambah lelah.
Ia Bekerja di malam hari untuk memuaskan nafsu pelanggan dan bekerja di siang hari untuk memuaskan perut yang lapar.
Keduanya sama-sama memuaskan tapi dalam konteks yang berbeda.
Sekarang sudah jam 7 malam dan Sanji sedang bergegas pulang dari restoran.
"Ji~ jangan lupa sekalian sampahnya"
Patty berteriak dari dalam."Iya" Sanji menjawabnya sambil membawa sekantong besar plastik berwarna hitam.
Setelah memasukkan plastik itu ke dalam tong sampah, Sanji mengeluarkan bungkusan rokoknya dan menghidupkannya.
Rencananya iya akan beristirahat sebentar untuk menenangkan otot-otonya yang tegang.
Sanji memijat pangkal hidungnya saat merasa sakit dikepalanya.
"Nggh~ akhir-akhir ini aku tak enak badan" Pikirnya.
Setelah menghabiskan 2 batang rokok, Sanji pun memutuskan untuk pergi menuju ke tempat kerja keduanya.
Waktu terus berjalan dan ia tak mau Boa memarahinya karena telat melayani kostumer.
Sekarang Sanji sedang duduk di halte untuk menunggu bus menuju club mewah itu.
Disandarakannya punggungnya pada dinding halte. Badannya sangat lemas, sepertinya dia terkena demam. Karena sekarang ia mulai merasa menggigil dan kedinginan.
Ia masih duduk dan menunggu sampai suatu saat pandangannya mulai berkunang. Di cobanya untuk berkedip beberapa kali sampai pada akhirnya pandangan itu benar-benar gelap.
------------
Zoro povAku sedang menunggu robin menjemputku.
Sudah kukatakan pada wanita itu bahwa aku bisa pulang sendiri namun ia tak percaya. Ia tetap bersikeras menjemput karena tak ingin menungguku buang-buang waktu karena kesasar.
Aku berjalan kearah halte bus yang berada di dekat kantorku. Sementara mobilku, aku tinggal di parkiran kantor.
Aku sengaja menunggu dihalte agar wanita itu lebih mudah dalam menjemputku dari pada harus masuk dulu keparkiran kantor.
Kududukkan diriku disana sambil sesekali aku membalas pesan-pesan dari klien ku di kantor.
Tak lama duduk disana, aku merasakan presensi seseorang di sampingku.
Awalnya aku tak menghiraukannya, namun tiba-tiba.
Plop
Sebuah kepala berhasil mendarat dengan indah di pundakku.
Aku menoleh dan melihat seorang pria tengah menyenderkan kepalanya disana.
Ingin ku jauhkan kepala itu dari tubuhku namun belum sempat aku melakukannya, wajah pria itu sudah membuatku terpaku.
Ia begitu cantik dan manis. Kalau bukan karena dada yang rata itu, mungkin aku akan mengiranya seorang wanita.
"Hei~ bangun" Aku berusaha menepuk pipinya agar ia terbangun namun pria itu sama sekali tak bergerak.
"Pingsan?! " Aku berguman karena merasakan hawa panas ditubuhnya.
Aku kembali membangunkannya namun hasilnya nihil, karena pria itu masih tak bergerak. Dan pada akhirnya aku membiarkan pria itu tertidur disana.
Tak berapa lama suara klakson berbunyi.
Tiinnn
Sebuah mobil mercedes-benz putih berhenti tepat di depan aku duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Perfect
Hayran KurguSanji is a bitch. Dia adalah seorang yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya saat masih berumur 12 tahun. mempunyai seorang adik perempuan yang umurnya berbeda 10 tahun dengannya, membuatnya harus banting tulang untuk bertahan hidup. semu...