Zoro memakirkan mobilnya di depan kantor polisi setelah Sanji mendapat telepon kalau adiknya sudah ditemukan.
Iya, mereka sempat melapor kepada pihak yang berwajib dan membayar sedikit pelicin agar laporan mereka cepat ditangani.
Dan tak selang 2 jam, polisi sudah menghubungi dan mengabarkan kalau Reiju sudah mereka temukan. Memang kekuatan uang mengalahkan segalanya.
Mereka sampai dan Zoro sedikit menoleh ke arah Sanji yang ternyata sudah tertidur di bangku penumpang.
Ia tak ingin membangunkan pria tersebut yang tampaknya sangat kelelahan.
Jadi ia memutuskan untuk keluar dari mobil dan berjalan sendiri menuju kantor polisi di depannya.
Sesampainya di dalam seorang polisi menyapanya dan menanyakan maksud kedatangannya.
Ia menjawab dan sang polisi akhirnya menuntunnya ke salah satu ruangan
Disana ia dapat melihat seorang gadis tanggung yang sedang duduk sambil menenggelamkan kepalanya di lutut.
"Reiju?! " Panggilannya berharap gadis itu menoleh.
Dan benar saja, saat namanya di panggil Reiju langsung mendongak dan menatap orang yang ada di depannya.
"Om siapa? " Tanyanya polos.
"Om?! Apa aku terlihat setua itu." Batin Zoro berteriak tapi dia tak mengatakannya.
"Panggil kakak saja ya." Ujarnya semanis mungkin karena tak mau di panggil om.
Reiju hanya mengangguk.
"Kau kemana saja? Kakakmu seharian mencari mu" Ujar Zoro menjelaskan.
"Kak Sanji? Dia disini?" Tanya Reiju dengan ekspresi terkejut dan takut.
"Iya, ayok pulang. Kakakmu sudah menunggu di mobil"
Dengan itu akhirnya mereka berjalan keluar dari kantor polisi. Tapi tidak lupa untuk berterimakasih dengan orang-orang disana.
Setelah sampai di parkiran, Zoro mengarahkan Reiju menuju mobilnya.
"Mana kakak? " Tanya gadis itu.
Zoro menunjuk kedalam mobil dan itu membuat Reiju mengintip kedalam melalui jendela.
"Dia tertidur karena kelelahan" Jelas Zoro kepada gadis itu.
Melihat wajah pucat dan kelelahan sang kakak, membuat airmata Reiju mengalir. Ia lagi-lagi membuat kakaknya susah.
"Hey jangan menangis" Zoro berkata sambil mengusap pucuk kepala Reiju dengan lembut.
"A-aku hik hiks" Reiju masih menangis dan ternyata suaranya membuat Sanji terbangun.
Pria itu mengucek matanya dan melihat ke sekitarnya. Dan saat menangkap sosok Reiju disana. Ia langsung membuka pintu dan memeluk sang adik yang sedari tadi dicarinya.
"Kemana saja kau Rei?! Kakak khawatir" Ujarnya di sela-sela air mata yang akan mengalir.
Reiju tak menjawab dan hanya menangis sesenggukan. Sementara Sanji masih memeluk adiknya itu erat.
Tak lama berselang, Reiju sudah tenang dan melepas pelukan Sanji.
Ia berjalan mundur sedikit lalu merogoh isi kantongnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.
Setelah itu, di gapainya tangan sang kakak dan meletakkan benda itu disana.
"Apa ini cukup?" Ujarnya yang ternyata meletakkan beberapa lembar uang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Perfect
FanfictionSanji is a bitch. Dia adalah seorang yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya saat masih berumur 12 tahun. mempunyai seorang adik perempuan yang umurnya berbeda 10 tahun dengannya, membuatnya harus banting tulang untuk bertahan hidup. semu...