Happy reading!
Vote dan komen jangan lupa.
Ini baru perubahan awal, dan masih banyak perubahan lainnya yang akan mengejutkan kalian- Diana Maheswari.
***
Sudah hampir tiga bulan Diana menghabiskan waktu untuk membuat wajah glowing dan tubuh yang proporsional. Kini ia sedang mandi dan berniat akan ikut sarapan bersama dibawah. Ah, ia jadi tidak sabar untuk melihat bagaimana reaksi semua orang.
Diana membalutkan handuk ditubuhnya lalu berjalan keluar menuju lemari pakaian. Ia memilih dress mana yang cocok untuk dipakainya, dan pilihannya jatuh kepada dress berwarna biru dongker dengan panjang sampai sebatas lutut.
Jika Diana yang dulu hanya memakai kaos lengan panjang yang selalu dipadukan dengan celana jeans atau rok. Maka Diana yang sekarang akan merubah gaya berpakaian menjadi lebih modern dan elegan.
Duduk didepan meja Rias, lalu mulai merias wajahnya dengan make up tipis. "Perfect." gumam Diana saat melihat pantulan dirinya didepan cermin. Mengambil tasnya lalu turun ke bawah, rencananya hari ini ia akan menemui Mila.
Hentakan suara heels yang menggema membuat semua orang yang ada dimeja makan mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Ekspresi yang ditampilkan keluarga Dirgantara sesuai dengan apa yang dibayangkan Diana, yaitu terkejut. Tak terkecuali seorang lelaki tampan yang Diana tebak pasti suaminya, namun dengan cepat lelaki itu mengembalikan raut wajahnya.
Diana mengambil duduk tepat disamping suaminya. "Ada apa, kenapa kalian terus menatap ku?" tanya Diana sambil tersenyum manis.
"Ka-u siapa?" bukannya menjawab pertanyaan Diana, Megan adik iparnya malah balik bertanya.
"Aku? Tentu saja Diana, kakak ipar mu."
"Ha-haha, tidak mungkin wanita kampungan itu secantik dirimu."
Diana memutar bola matanya malas. "Tapi aku memang Diana, bukannya kau melihat aku turun dari atas. Tidak mungkin kan jika keamanan di mansion ini membiarkan wanita asing masuk sembarangan?"
"Tapi-"
"Megan, dia memang Diana." potong Vano yang dapat membungkam Megan.
Megan dan Desi mama Vano, menatap lekat wajah Diana. Dan benar setelah diamati dia memang Diana.
Diana yang merasa semua orang hanya diam ingin sekali tertawa. Ah ini baru awal perubahannya, masih banyak hal yang belum ia tunjukkan kepada mereka.
"Bagaimana keadaan mu nak, maaf papa jarang menjengukmu." ucap Bima, papa mertuanya.
Diana menatap lelaki paruh baya yang masih tampan diusianya yang sudah tua. "Aku baik pa dan papa tidak usah meminta maaf, aku juga tau kalau papa sibuk dengan urusan kantor."
Lelaki paruh baya itu tersenyum mendengar ucapan menantu satu-satunya ini. "Baiklah, mari kita sarapan." perintah Bima.
Semua orang menuruti Bima untuk memulai sarapan, walaupun sepertinya adik dan ibu mertuanya tampak masih sangat penasaran dengan perubahan dirinya.
Diana dengan cekatan mengambilkan Vano sarapan, dan lagi-lagi semua orang terkejut dengan perubahan dirinya. "Segini cukup?" tanya Diana menunjukkan nasi goreng yang sudah ia ambilkan.
"Hm."
Diana tetap tersenyum walaupun Vano hanya membalas singkat ucapannya. Ia juga menuangkan segelas air putih untuk Vano lalu mengambil sarapan untuk dirinya sendiri.
Setelah itu tidak ada yang membuka pembicaraan, semua orang fokus menghabiskan sarapan masing-masing.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Diana
FantasyDaisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang karena sebuah kecelakaan yang dialaminya membuat ia harus terdampar ditubuh Diana Maheswari. Seorang w...