Angin lembut menerpa wajah Aivaren ketika ia sedang berdiri di teras bangunan itu. Dia memandang kota yang terpampang luas dari bangunan tempat ia berdiri sekarang ini. Bangunan ini memang terletak sedikit lebih tinggi dari bangunan lainnya sehingga pemandangan di bawah bisa terlihat jelas. Distrik Tanah Barat yang ramai dan penuh dengan aktivitas, terpampang jelas di bawah sana.
Ia menggoyangkan gelas berisi cocktail yang diberikan oleh salah satu pelayan acara itu. Aivaren mendekatkan ujung gelasnya ke bibirnya, kemudian menyesap cocktail itu. Aroma dan rasa yang tajam dari cocktail menusuk di hidung serta lidahnya, membuat ia sedikit mengernyitkan dahinya. Aivaren bukan penikmat minuman seperti cocktail atau wine, tetapi bukan berarti Aivaren tidak bisa minum, minuman seperti itu. Sebagai Tuan Muda yang sering mengikuti banyak acara, dia sering minum-minuman seperti ini. Toleransi alkohol Aivaren pun, juga cukup untuk menikmati beberapa gelas wine.
"Aku belum pernah merasakan cocktail seperti ini," komentarnya, kemudian menyesap nya lagi
"Iya. Rasanya aneh."
Sebuah suara tiba-tiba meninpalinya dan itu membuatnya terkejut. Aivaren menoleh dan melihat seorang pemuda tengah menyesap cocktail yang sama dengannya. Perawakannya setinggi Aivaren dengan rambut cokelat gelap. Dia mengenakan jas berwarna biru dongker. Pemuda itu menoleh dan Aivaren bisa melihat warna mata ungu yang sangat indah dan berbinar ketika ia melempar senyuman padanya. Lesung pipi menghiasi kedua pipinya dan sebuah tahi lalat kecil di bawah matanya menambah kesan manis pada dirinya. Dari auranya, Aivaren bisa menduga dia adalah seorang Ex
"Aku pikir, aku saja yang merasakan rasa cocktail ini agak aneh," katanya sambil tertawa.
"Hm, yah. Mungkin aku memang perlu beradaptasi mencicipi sesuatu di tempat baru," jawab Aivaren balas tersenyum
Dia tertawa kecil. "Oh ya, tidak sopan rasanya mengobrol tanpa memperkenalkan diri. Perkenalkan aku Kiel Cester, statusku Ex, salam kenal."
Kiel mengulurkan tangannya, kemudian dibalas oleh Aivaren. "Aku Constallatres Aivaren Daniel, statusku juga Ex. Salam kenal juga."
"T-tunggu, Constallatres? Eh kamu Tuan Muda dari distrik indah itu yah? Wuah! Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini!" kata Kiel dengan menggebu-gebu.
"Eh?"
"Aku sudah mendengar banyak tentangmu! Kau salah satu Ex yang cukup terkenal dan sering menjadi pembicaraan, karena berhasil bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar! Kamu bahkan berhasil menaklukan beberapa Ax keras kepala untuk bisa menandatangani kontrak denganmu! Sebagai seorang Ex, aku sangat mengagumimu!" kata Kiel dengan bahagia.
"Ah, kau berlebihan. Tetapi terima kasih pujiannya, aku tersanjung," kata Aivaren. Jujur, dia sangat senang dipuji seperti itu. Setelah beberapa kali menerima ejekan, dia kali ini menerima pujian yang berlimpah.
"Apa kau datang kesini untuk menjalin kerja sama lagi? Aku dengar, banyak sekali para pengusaha datang kesini. Kau bisa dengan mudahnya meminta mereka bekerja sama denganmu, kan?" tanya Kiel dengan semangat.
"Iya, mungkin?" jawab Aivaren mencoba terlihat meyakinkan. Kiel tidak boleh tau, kenapa ia ada disini dan dengan siapa ua kesini.
"Kalau begitu, kenapa kau diluar? Ayo, masuk kedalam!" kata Kiel tiba-tiba memegang pergelangan tangannya.
"Eh, tidak usah! Aku disini saja!" kata Aivaren cepat.
Kiel memutar bola matanya cepat. "Mereka semua sibuk di dalam! Ayo, kau masuk saja! Aku akan menemanimu!"
Tanpa Aivaren bisa menolak, Kiel sudah menyeretnya masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan orang. Ketika ia masuk, Aivaren bisa merasakan hawa yang berbeda. Jika sebelumnya dia biasa saja bertemu para Ax dalam jarak dekat dengan jumlah yang cukup banyak, kali ini ia merasa sedikit tidak nyaman. Rasanya asing baginya, meskipun beberapa Ax disana, dia mengenalnya. Apakah efek dari scenting sekuat ini? Jika scenting saja sudah sekuat ini, bagaimana dengan mating? Aivaren menggelengkan kepalanya, membuang jauh-jauh pikirannya. Sekarang satu-satunya cara adalah menghentikan Kiel.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANITUDE
RandomConstallatres Aivaren Daniel terpaksa menggantikan sosok adiknya yang masih berusia tujuh tahun untuk dinikahkan dengan pewaris tunggal Distrik Barat, akibat dari tabiat buruk Sang Ayah yang berani berhutang pada Distrik yang dikabarkan kejam dalam...