Suasana klub sangat ramai. Suara musik terdengat keras di lantai dansa, bahkan sampai ke lantai atas. Namun sepertinya suara musik dan keceriaan orang-orang di klub tersebut tidak mengusik tiga manusia di ruangan VIP. Seseorang diantaranya sedang menunduk lesu dengan sisanya, yaitu seorang lelaki dan seorang perempuan menatapnya dengan miris.
"Tuan baik-baik saja?" tanya sang wanita penasaran. Lelaki yang menunduk lesu itu hanya mengangkat bahu.
"Ghea, kamu seharusnya sudah tau, jika Avareth kembali dalam kondisi begini, berarti itu tidak baik baik saja," jawab lelaki di sebelah wanita itu.
Avareth mengangkat kepalanya dan menatap lelaki didepannya, yaitu River yang tampak menampilkan tatapan mengejek. Sungguh, jika bukan di klub mungkin Avareth akan meninju River sekarang juga.
"Ini semua salahmu!" seru Avareth.
"Apa salahku? Aku hanya memberikan saran dan itu saran terbaik untuk memberikan teguran kepada istrimu itu bukan?" tanya River.
Avareth mendengus. Iya, semuanya memang direncanakan oleh Avareth, River, Lady Rui, dan Ghea. Percakapan terakhir saat Aivaren masih heat itu memang pancingan dari Lady Rui untuk ditanyakan. Saat itu Avareth sama sekali tidak emosi, mengingat yang melihat Aivaren bertemu dengan Logan tidak hanya dia tetapi Lady Rui. Aivaren pasti sudah kena teguran oleh Lady Rui, jadi Avareth tidak ingin menambahinya.
Sebenarnya rencana Avareth hanya ingin memberikan pelajaran kecil pada Aivaren dengan melontarkan beberapa kata-kata padanya, sekaligus memancingnya untuk mengungkapkan masa lalunya. Avareth memang 'harus' membentak nya karena dengan begitu Aivaren akan sadar dengan kesalahannya. Namun, kedatangan Logan diluar prediksinya, apalagi begitu mendengar percakapan mereka berdua. Kalimat yang seharusnya tidak dia ucapkan pada Aivaren justru malah keluar dengan sendirinya. Intinya Avareth kelepasan berbicara.
"Aku kelepasan bicara," keluh nya.
"Memang Tuan bilang apa?" tanya Ghea.
"Aku tidak sengaja bilang untuk menceraikannya," jawab Avareth lesu.
"HAH?! KAMU NGANCEM APA KE ANAK KESAYANGANKU?!"
Itu bukan suara Ghea ataupun River, melainkan suara seorang wanita yang kini tampak syok. Avareth juga terkejut begitu mendengar suara itu. Wanita itu adalah Lady Rui yang datang dengan napas tersengal-sengal hanya untuk mendengar Avareth ingin menceraikan Aivaren.
'Mampus!'
"Apa kamu bilang? Kamu mau ceraikan dia?!" Lady Rui langsung mendekati Avareth dengan emosi menggebu-gebu.
"Mom! Jangan berisik! Aku tidak sengaja, itu kelepasan! Aku melihat Logan dan aku terbawa emosi!" bela Avareth.
"Kelepasan?! Dasar anak bodoh! Kamu tidak tau apa efeknya?! Sudah kamu buat dia trauma gara-gara dipaksa menikah olehmu dan sekarang mau diceraikan olehmu?!" bentak Lady Rui sambil memukuli kepala Avareth.
"Aww! Mom sakit!"
"Eum, permisi Lady boleh aku izin bicara?" tanya River dan akhirnya membuat aksi anarkis Lady Rui pada Avareth berhenti.
"Bicaralah!"
"Menurutku apa yang dilakukan Avareth itu sudah benar. Maksudku, dia tidak akan benar-benar menceraikan Aivaren. Namun dari segi ancaman dan gertakan, itu cukup membekas untuknya. Lady tau juga bahwa sebenarnya dia tidak menginginkan pernikahan ini, siapa tau dia justru bahagia dengan Avareth menceraikannya," jelas River.
Ada hening setelah River mengatakan itu. Raut wajah Avareth menjadi lebih runyam lagi.
Plak!

KAMU SEDANG MEMBACA
CANITUDE
De TodoConstallatres Aivaren Daniel terpaksa menggantikan sosok adiknya yang masih berusia tujuh tahun untuk dinikahkan dengan pewaris tunggal Distrik Barat, akibat dari tabiat buruk Sang Ayah yang berani berhutang pada Distrik yang dikabarkan kejam dalam...