24

1K 151 28
                                    

Lantai yang di pijak oleh Kakashi menjadi lembek. Sepasang bola mata berukuran sebesar bola voli muncul dari atas lantai itu. Mulut dan gigi yang tersusun rapi terbuka berusaha untuk menggigit apa yang ada di sekitarnya.

Seluruh ruangan berguncang, lampu penerangan terakhir mereka padam, Kakashi terdiam melihat dua orang di hadapannya panik dan ketakutan. Kutukan lembek dengan seribu muka itu menangkap kedua orang tak berdaya di depan Kakashi. Wajah wanita bernama Sasaki itu pucat ketika dia kehilangan kacamata yang dia kenakan. Wanita itu memohon agar diselamatkan ketika kutukan itu akan memasukkan dirinya ke dalam mulut besarnya yang menganga lebar. Air liur kutukan itu menetes membasahi wajah wanita itu.

"Tolong aku" pintanya lirih memohon sambil menatap Kakashi dengan mata yang penuh ketakutan. Kutukan itu meremas dan berusaha membengkokkan tubuh wanita itu sesuai keinginannya. Jari Ryoumen Sakuna terjatuh dari genggaman tangan Sasaki. Di bawahnya mulut kutukan yang lain sudah siap terbuka untuk menerima jari tersebut.

Mata sharingan terbuka, membuat warna merah menyala di kegelapan malam. Kakashi terlihat seperti salah satu kutukan di antara mereka.

Kakashi bergerak cepat dan menangkap jari itu saat masih berada di udara. Kecepatannya mampu meninggalkan hembusan angin di setiap jejak yang telah dia lalui. Kunai muncul dari segel fuinjutsu penyimpanan barang yang telah dia tulis di pergelangan tangan Kakashi. Sebelum kakinya kembali menyentuh tanah, tubuh Kakashi berputar dan menyayat badan kutukan itu.

Sayatan yang hampir satu meter itu membuat kutukan tersebut mengerang dan menjatuhkan tubuh Sasaki yang tadi akan dia makan. Kaki Kakashi menyentuh tanah dan dengan cepat dia berbalik untuk menangkap tubuh Sasaki yang terjatuh. Kakashi lalu menggendongnya sambil menghindar sedikit lebih jauh dari kutukan tadi.

Mata sharingan dengan cepat menangkap pergerakan kutukan yang lain sedang menyerang laki-laki yang Kakashi tau bernama Iguchi. Dengan cepat dirinya meletakkan wanita itu di lantai dan berpindah tempat di samping laki-laki yang akan menghantam dinding itu dengan teknik shunshin miliknya. Sekarang kecepatan shunshin no jutsu milik Kakashi jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan mungkin akan setara dengan kehebatan shunshin no Shisui.

Begitu tangan Kakashi menyentuh tubuh laki-laki berbadan besar itu, dirinya dengan cepat merubah momentum gerak  Iguchi dengan bantuan chakra dan menghempaskan tubuhnya ke samping Sasaki.

Kakashi memainkan kunai di tangan kanannya dan bersiap untuk menyerang. Energi kutukan miliknya dia gunakan untuk melapisi kunai yang ada pada genggamannya. Energi kutukan miliknya membuat kunai itu semakin tajam, hampir mirip cara kerja chakra memang tetapi energi kutukan akan lebih efisien jika digunakan untuk melawan kutukan. Lagi pula energi kutukan milik Kakashi bukanlah energi yang pasif. Seperti layaknya ikan piranha yang menemukan mangsanya, energi kutukan Kakashi hidup dan memakan bentuk dan energi roh kutukan lainnya.

Dengan cepat luka yang diperoleh roh kutukan itu menyebar dan energi kutukan Kakashi mampu menghancurkan roh kutukan buruk rupa yang dia lawan.

Kutukan kecil mulai memanifestasi dirinya di pojok-pojok dinding bangunan. Kakashi bergerak lincah dari satu dinding ke sisi lainnya memutilasi kutukan kelas rendah yang baru terlahir itu.

Ketika selesai dengan mangsanya dan telah berdiri di samping Sasaki dan Iguchi, kutukan yang lainnya muncul kembali. Kakashi membuat klon air untuk melindungi kedua orang yang tidak berdaya itu.

"Cih" Kakashi berfikir untuk melarikan diri bersama dua orang yang ketakutan gemetar dan menagis di sampingnya, tapi niatan itu dia tahan terlebih dahulu ketika merasakan Megumi dan Itadori datang berlari dengan cepat ke arahnya.

Kakashi membuat bunshin bayangan dan memberikan jari Sakuna pada bunshin itu. Bunshin Kakashi mencoba memperbaiki segel yang kertas segelnya telah dibuka oleh Sasaki.

Red Blood Under The Blue Sky [Kakashi x Jujutsu Kaisen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang