Vote and komen,happy reading ♥️
^^^
Setelah melewati berbagai kemacetan,mia dan firman(ayah dan ibu devi) akhirnya sampai di depan rumah mereka, melihat sebuah motor scoopy dihalaman rumah...
"Itu motor anggi kan pah?"tanya ibu dibalas anggukan oleh ayah
Mia kemudian memutar kenop pintu membuat penghuni didalammya langsung menoleh ke arah pintu,ia berjalan masuk dengan santai menuju kamar namun,suara dari arah dapur mengalihkannya atensinya...
Tap...tap...
Mendengar suara tapakan kaki itu membuat devi segera menbangunkan anggi...
"Woee ,bangun lo!,anggi!"ucap devi
"Ini kalian ngap.. astaghfirullah"istighfar ibu melihat keadaan dapur yang berantakan,bahkan mie dan mangkuk serta peralatan lainnya masih berhamburan memenuhi lantai
Mata ibu yang tak sengaja melirik anggi yang sedang terbaring dengan membelakanginya itu membuatnya terheran heran
"Anggi?"panggil ibu membuat anggi langsung membalikkan badannya membuat ibu tertawa ngakak
"AhahahhaHAHAH,itu kenapa?"tunjuk ibu kepada bibir anggi tanpa henti tertawa , mendengar tawa ibu devi membuat anggi menahan kesal setengah mati
Yah, orang yang tadinya sangat percaya bahwa bisa mengalahkan devi yang jagonya makan pedas,malah kalah dengan harus menanggung bibir yang dower kemerahan membuatnya malu...
"Terus ini kenapa bisa berantakan gini?"tanya ibu setelah menyelesaikan tawanya,ia melirik devi yang hanya duduk di kursi dengan menampilkan senyum kambing nya
"Biasalah mah,gara gara anggi"tuduhnya
"Gak!,orang lo yang duluan!"balas anggi
"Udah udah, sekarang kalian beresin!"perintah ibu dan mulai melangkah kekamar menyusul suaminya yang sedari tadi mules di jalan
"Ihhhh gara-gara lo nih!"sungut anggi sambil membuang beberapa mie yang berserakan mengenaskan
"Lah kok gue?orang lo yang numpahin kecap duluan!"balas anggi tak mau kalah,kalau diingat ingat,keduanya yang salah tanpa ada yang benar
Flashback on:
"Gue bakal ngalahin lo!"ucap anggi mendapati suara desisan itu berasal dari mulut devi
Mendengarnya membuat devi tersenyum miring lalu berkata"ini tuh desisan kenikmatan bukan desisan kesengsaraan!"
Mendengar itu membuat keduanya saling mengibarkan bendera perang...
Kedua gadis tersebut kembali memakan mie hingga ,anggi mulai merasakan panas membara didalam mulutnya...
"Ssshhh hahhh"pedis anggi tak terbendung
"Lo ngapain nambahin bon cabe lagi!"panas anggi melihat mie itu
"Masalah buat lo?!"balas devi dengan nada menyebalkan
"Nih!"kesal anggi dengan menuangkan kecap kedalam mie tersebut karena mengatahui devi tak suka kecap
"Ihhh,dajjal lu!"umpat devi memukul kepala Anggi menggunakan sendok,merasa tak terima,anggi memasukkan sesendok mie kedalam mulut devi yang sedang tertawa ...
"Uhukk oekk"jijik devi karena terdapat kecap yang terlihat hitam menjijikkan
"Nih rasain lo!"balas devi sama dengan memasukkan sesendok mie kedalam mulut anggi
"Ahhkkkk ssshh pedisss!"histeris anggi tak karuan dan segera berlari kearah wastafel serta tanpa sengaja kakinya menendang mangkuk yang masih berisikan mie itu hingga menimbulkan bunyi melengking
"ANGGI!!"murka devi karena sebagian mie terlempar ke wajahnya
Sedangkan anggi kini tergeletak dengan bibir yang berdenyut seperti sedang jatuh cinta...
Flashback off
Selesai dengan acara beberes nya,anggi dan devi kini mulai terlihat akur kembali walaupun bibir anggi yang belum kembali seperti semula...
Setelah berbagai macam hal lagi yang mereka lakukan hingga sore mendatang, membuat anggi segera berpamitan dan pulang kerumahnya.
***
Thanks udah baca,and vote dan komen jangan di lupa, see you ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Tekad(On Going)
General FictionMemiliki berbagai tekad yang tak masuk akal, hingga menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa ini adalah titik tekad yang harus ia gapai , meskipun meyakini bahwa hal ini tentu tak menjamin akan berjalan dengan lancar namun,tekad yang kuat dengan usaha...