Vote dan komen, happy reading ♥️
^^^
"Yah,untung gak keluar dari 5 besar"lega anggi setelah melihat pengumuman di madingHari ini adalah pengumuman hasil ujian seluruh siswa kelas 12, mereka saat ini sedang berdesak desakan demi melihat nama mereka di masing-masing kelas...
Hasil ujian kelas 12 ips 3
1.jessica raisyia
2.gisel maudy
3.anggi renata
4.putri lolavronka
5.kevin deraksa
6.devi pradysa
Dst...Melihat nama anggi berada di urutan ke-3 membuat gadis itu melompat lompat kegirangan,ia bahkan tak menyangka bahwa ia bisa berada di urutan ke-3.
Anggi mengedarkan pandangannya namun tak melihat devi , padahal tadi mereka bersama dalam melihat isi mading
"Kemana sih tuh anak"
Anggi terus mencari ,ia segera berlari ke depan musholla ...
"Ternyata lo disini"kata anggi sambil mengatur nafasnya
Depan musholla memang merupakan tempat kesukaan devi,karna disini banyak pohon-pohon rindang dan rumput yang hijau menyegarkan mata...
"Selamat gi"kata devi dengan senyuman manisnya dibalas anggukan oleh anggi
Devi kembali menatap kedepan dengan raut wajah sendu...
"Lo keren,prestasi lo gak pernah turun,gak kayak gue"devi sungguh sangat ingin menertawakan dirinya,semenjak sekolah,ia sama sekali tidak pernah merasakan namanya berada dalam 5 besar
Katakan saja ia tak bersyukur, padahal ia sudah dekat dengan dengan 5 besar.dan itulah masalahnya,rasanya ia hanya diberikan kebahagiaan lalu...
"Lo heba--"ucapan devi terpotong oleh suara anggi
"Pendidikan itu gak dilihat dari tingginya prestasi dev,tapi dilihat sampai mana ilmu itu bisa bermanfaat bagi kehidupan lo"kata anggi menatap devi dengan senyum menenangkan
"Tapi gue pengen disaat berakhirnya pendidikan menengah gue,gue mau banggain ortu gue dengan menggunakan peringkat gi,lo kan tahu kalo gue sama sekali gak punya prestasi selama 12 tahun gue sekolah..hiks..."ungkap devi diikuti isak tangis
Padahal ia sudah sekeras mungkin belajar untuk mendapatkan prestasi agar dapat membanggakan orang tuanya,rajin mengumpulkan tugas dan lain lain,tapi apa yang didapatkan nya,ia bahkan hanya didekat lima besar,sama sekali tak pernah masuk
"Hahah lucu lo"tawa anggi sambil menggeplak bahu devi membuat gadis itu mengehentikan tangisnya
"Ihhh kan gue lagi sedih anggiii"kesal devi
"Lo terlalu over think dev,lo kira ortu lo gak bangga dengan pendapatan lo itu?,walaupun cuman peringkat enam,orang tua akan merasa bangga dengan anaknya..."
"Sebagian besar orang tua akan selalu menerima pencapaian anaknya apapun itu...lagian belum berakhir sampai sini doang dev,masih banyak kesempatan buat banggain ortu,salah satunya dengan menggapai cita-cita,buktiin dong besti!!"
"Gue takut mamah papah kecewa"sendu devi
"Percaya sama gue,ortu lo bakal nerima apapun pencapaian lo !"yakin anggi menenangkan devi yang terlihat gelisah...
Ia sangat ingin menertawakan devi,ortu devi saja tak pernah sangat menuntut devi untuk mendapatkan prestasi tinggi,anak itu saja yang sangat takut , padahal ia sudah mendapat peringkat enam,kan sudah termasuk tinggi.
"Iyah"balas devi yang sudah sedikit tenang membuat anggi tersenyum
***
Thanks udah baca,jan lupa vote and komen,see you ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Tekad(On Going)
General FictionMemiliki berbagai tekad yang tak masuk akal, hingga menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa ini adalah titik tekad yang harus ia gapai , meskipun meyakini bahwa hal ini tentu tak menjamin akan berjalan dengan lancar namun,tekad yang kuat dengan usaha...