Sory baru up,soalnya banyak kesibukan (sok sibuk padahal aslinya cuman sekolah ma rebahan -__-)
Happy reading ♥️...
***
1 bulan kemudian...
Satu bulan telah berlalu , berbagai hal telah devi lakukan di kota bundo . Awalnya ia merasa bahwa semua itu sangatlah mudah menjalani kehidupan di kota orang tanpa orang tua ...
Akan tetapi,selama sebulan ini ia baru merasakan bagaimana susahnya hidup di rantauan sambil menempuh pendidikan
Lelah,itu yang devi rasakan,bolak balik kampus setiap hari dengan tugas yang tidak pernah absen benar benar ingin membuat devi menyerah!
Namun,kata menyerah telah devi hilangkan dari kamusnya,itu tandanya ia harus maju bukannya mundur bukan?
"Hari ini lo mau langsung pulang?"tanya lela,teman sekelas devi...
"Eh iya nih,tugas gue masih banyak belum di kerjain"lesu devi
"Ah elah ,sekali kali lah kita nongki,iya kan gays? "ajak lela sembari meminta dukungan dari temannya yang lain
Devi tahu bahwa lela sangat bodo amat dengan yang berbau tugas dan ia akan mencoba untuk tidak mengikuti bagaimana perlakuan temannya itu...
"Sorry banget,tapi gue emang lagi banyak tugas yang mepet"ucap devi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Ah elah,gak asik lu!"ucap salah satu dari mereka dan mulai saling menarik untuk meninggalkan devi di parkiran
Devi mengerutkan dahi melihat itu semua,ia merasa heran,di umur mereka yang mungkin sudah menginjak lebih delapan belas tahun itu , mengapa perlakuan mereka masih seperti seorang bocah?
Bukannya devi tidak mau ikut mereka, namun ia rasanya sangat anti dengan tempat keramaian apalagi kalau kafe ataupun warung lainnya.
Memilih angkat bahu tak memperdulikan mereka ,akan lebih baiknya ia segera pulang untuk melanjutkan tugas tugas yang menumpuk itu
***
"Halo gi"sapa devi dengan senyuman
"Allow bestii!"antusias anggi
Selama beberapa bulan ini,devi dan anggi memang masih ber kontak karena itu semua telah tertera di perjanjian mereka...
"Eh gue mau cerita!"kata anggi dengan semburat merah di pipinya,devi tahu itu pertanda sesuatu
Terlihat disana,anggi berusaha memperbaiki posisi ternyaman nya untuk memulai cerita
"Jadi gini,gue sekarang lagi dekat dengan seseorang yang beda jurusan,dia hukum gue kedokteran"seru anggi mencoba menahan senyum lebarnya
"Cie jadi sekarang udah besar nih?"goda devi
"Ih apaan sih lo !"kesal anggi
Devi mengatakan itu karena ketika mereka masih duduk di bangku menengah, mereka sama sama tidak menyukai orang pacaran, karena katanya orang pacaran itu alay dan katanya hanya membuang waktu(pliss yang punya pasangan jangan kesinggung soalnya ini hanyalah pemikiran ke dua tokoh aku yang emang rada ngeres otaknya hehe T__T)
"Mana nih yang katanya gak mau pacaran, katanya mau stay halal"sindir devi kepada anggi
"Eh,hehehe gak bisa nahan pliss,gue juga butuh seseorang tau biar gak kesepian"alasan anggi
"Alassann!!,mana ada lo kesepian,tempat tinggal lo kota,suara kendaraan tiap hari ribut,banyak temen,banyak suara karaokean bapa bapa dekat rumah ,trus apa lagi?"greget devi
Alasan tidak masuk akal!,rasanya temannya itu sudah di goda syaiton,pacaran itu kan cuman buang waktu, air mata mungkin,dan yang yang terpenting jalur vip masukin orang tua ke 🔥
Seperti nya devi harus mulai menyusun berbagai ceramah untuk temannya itu!harus!!
***
Itu aja gays heheh,thanks udah baca ,and see you💣
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Tekad(On Going)
General FictionMemiliki berbagai tekad yang tak masuk akal, hingga menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa ini adalah titik tekad yang harus ia gapai , meskipun meyakini bahwa hal ini tentu tak menjamin akan berjalan dengan lancar namun,tekad yang kuat dengan usaha...