Vote and komen, happy reading ♥️
^^^Setelah memarkirkan motornya,devi menaiki tangga yang terhubung ke tingkat dua.sesampainya di atas devi merasa kebingungan karna hanya beberapa sofa, padahal penumpang sangat banyak...
Karena tak mau kehabisan tempat duduk,devi segera duduk karena belum terisi penuh.keningnya mengernyit heran melihat beberapa orang masuk ke sebuah pintu,seperti sebagian besar penumpang telah masuk
Sedangkan diruangan ini hanya beberapa orang...
"Itu tempat apa sih?"batin devi kebingungan
Tiba-tiba seorang ibu ibu duduk disampingnya
"Disini lebih segar daripada di dalem"monolog ibu itu
"Maaf bu,didalam situ tempat penumpang juga kah ?"tanya devi heran
"Iya nak,kalo didalam di sediain tempat tidur bertingkat 2"jawab ibu itu membuat devi ber oh ria
"O iyah makasih bu"katanya dan langsung memasuki ruangan tersebut
Memang benar, terdapat barisan barisan ranjang kecil namun bertingkat 2...
Setelah mendapatkan tempat yaitu bagian bawah karna jika di tingkat 2 maka ia akan kesusahan naik bahkan turun
"Akhirnya"kata devi lelah,ia mengambil air dari tas yang ia simpan di sampingnya lalu meminumnya
Matanya mengerling kesekitar,ada banyak penumpang dan beberapa penjual berkeliling...
"Kak , nasinya kak"tawar salah satu anak kecil yang menenteng nasi kuning bahkan kerupuk membuatnya terlihat kesusahan
"O iyah,saya mau beli satu"anak tersebut langsung mengambil dari keranjangnya
"Kamu ikut sama kapal ini?"tanya devi polos
"Enggak dong kak,kalo kapalnya udah mo jalan kita turun deh"jelas anak itu
"Oh ini berapa?"
"Lima ribu aja kak"
"Ini yah"anak itu pun berterima kasih dan langsung keluar karena kapal akan jalan
PUNG...PUNGG...
Suara dari kapal itu menandakan bahwa mereka akan segera lepas landas...
Devi memejamkan matanya ketika kapal sedikit bergoyang karna berjalan, perutnya bergejolak ketika kapal serasa naik turun karna di hantam ombak...
"Jangan muntah dev"peringat devi pada diri sendiri sambil memakai fresh care
Merasa lapar,devi memakan nasi kotak yang berukuran kecil itu dengan tidak ada semangat karena perutnya serasa bergejolak ingin mengeluarkan sesuatu...
Selesai makan,devi berbaring dan memejamkan matanya mencoba untuk tidur, apalagi perjalanan akan menyita waktu 3 jam kata mbak tiket tadi
Dan sekarang jam 12 pas,itu artinya ia akan sampai sekitaran jam 3...
Drtt...drtt...
Merasa hp nya bergetar di balik tas membuat devi segera meraihnya
"Halo assalamualaikum"sapa diseberang yang ternyata ibunya
"Waallaikumsalam mah"
"Ini kamu udah di kapal?
"Iya mah"kata devi mencoba menahan perutnya yang kembali bergejolak
"Kamu kenapa?"
"Mabok mah,rasanya pen muntah"
"Yaudah pake presh care,udah dulu yah, assalamualaikum"
"Waallaikumsalam"jawab devi lesu
Ia itu anak manja ketika bersama orang tuanya,biasanya kalau begini,ibunya akan sibuk memberikan beberapa pertolongan dengan wajah cemasnya, mengingat senyum bundanya membuat devi mengeluarkan air matanya kembali hingga matanya tanpa sadar mulai tertutup
Pung...pung...
Mendengar suara itu membuat devi segera terbangun dari tidurnya...
"Udah sampe gak sih?, sekarang udah jam 3"karena penasaran devi berjalan keluar karena perut dan pusingnya sudah mendingan
Dari luar,ia bisa melihat begitu banyak pepohonan serta sebuah pelabuhan kecil yang dipenuhi orang orang
Devi memejamkan matanya menghirup udara sore dengan bergumam"selamat datang"
***
Thanks udah baca,see you...
Vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Tekad(On Going)
General FictionMemiliki berbagai tekad yang tak masuk akal, hingga menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa ini adalah titik tekad yang harus ia gapai , meskipun meyakini bahwa hal ini tentu tak menjamin akan berjalan dengan lancar namun,tekad yang kuat dengan usaha...