Vote and komen, happy reading♥️
^^^
"Gue kayak ngelihat devi temen gue yang berbeda dari yang dulu"ucap anggi menatap sendu devi,hal tersebut membuat devi terdiam menunggu ucapan anggi selanjutnya...
"Kenapa?"tanya devi karena anggi terdiam cukup lama
"Lo tau gak dev?,sikap lo selama ini tuh berbeda banget dengan lo yang dulu pas masih kelas 10 dan 11"ucapan anggi membuat devi berfikir
Memang,bahkan devi sadar bahwa sikapnya sekarang lebih ringan mulut dalam mengucapkan kata-kata kasar, berbeda dengan dirinya yang dulu, jangankan berkata kasar , mendengar orang berkata seperti itu pun membuatnya risih...
"Iya ,gue emang nyadar kalo ucapan gue gak bisa kekontrol"sesal devi
"Mungkin pengaruh lingkungan"sambungnya membuat anggi menggeleng tak setuju
"Lingkungan emang bisa ngerubah seseorang,jika seseorang itu sendiri tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri,dan itu lo,lo gak bisa kendaliin diri lo sendiri"
"Jangan salahain lingkungan sekitar,tapi salahin diri lo sendiri yang menolak sadar ,karna diri lo sendiri gak mampu buat ngilangin pengaruh buruk itu"nasehat anggi panjang lebar membuat devi benar benar tersadar
"Aahk,kok gue gitu bangeeet,tambah tinggi pendidikan tambah kurang etika"sesal devi mengingat perkataanya sendiri
"Gak usah kek gitu banget kali,udah gak bisa ke ulang,mending lo perbaiki aja "saran anggi
"Aaaak lo emang bestiii terdebest gue deh"ucap devi memeluk anggi erat
Ya tuhan jangan pisahin gue dengan orang kayak anggi harap devi
Devi sangat sangatlah bersyukur telah diberikan teman seperti anggi,yang selalu memberinya arahan jika ia tersesat,yang selalu memberinya nasehat tanpa meninggalkannya
Ia merasa sangat bangga dengan anggi,temannya itu terlihat sangat dewasa,padahal anggi merupakan broken home,ayahnya telah tiada ,sisa anggi dengan ibunya
Namun,anggi bahkan tak pernah mempelihatkan keterpurukannya kepada semua orang
"Iih lep-ass"kesal anggi mencoba mendorong devi hingga tersungkur
Mereka saat ini sedang berasa di sebuah taman yang memang memiliki sedikit penurunan dilapisi dengan rerumputan hijau...
"Jahat banget"raung devi mendorong kembali Anggi hingga terguling guling diatas rerumputan
"Ahhk tolong...tolongg"teriak anggi dramatis karena ia terus terguling diatas rerumputan yang terlihat miring
"Oteyy"kata devi berlari ingin menolong anggi,naasnya ia malah terpeleset dan ikut terguling guling hingga menabrak tubuh anggi
"ADOOY SAKETT"teriak mereka bersamaan
"AHAHAHAAHAH"tawa mereka dengan senyuman yang menghiasi wajah keduanya, membuat mereka terlihat seperti anak tk
Gue harap persahabatan kita tetep kayak gini...
***
Thanks udah baca,see you ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Tekad(On Going)
General FictionMemiliki berbagai tekad yang tak masuk akal, hingga menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa ini adalah titik tekad yang harus ia gapai , meskipun meyakini bahwa hal ini tentu tak menjamin akan berjalan dengan lancar namun,tekad yang kuat dengan usaha...