Happy reading ♥️
^^^
"SIAPA NIH YANG MO IKUT"teriak sang ketua kelas tanpa aba yang membuat seisi kelas kaget
"Mau apaan ajlit!"seru salah satu siswa yang tidak bisa menyebut r,sebut saja zakir
"Aduh gue pusing ,lo pada kagak bisa diatur ,nih ,gue serahin semuanya ke elo!"keluh ketua kelas dengan mendorong sang wakil dan berlalu keluar dari kelas
"WOEE MAU KEMANA LO!!"pekik sang wakil
Padahal dia belum ngejelasin apa apaan anjir!,dasar ketua kelas abal abal! Dumel sang wakil kesal
"Lo pada pasti udah liat lah penyampaian di grup,buat yang mo gabung,daftarnya ke gue"seru Jessica (wakil ketua kelas)
Suara bisik bisik mulai terdengar hingga satu kelas ribut karena mau ikut tapi malu...
Hingga, beberapa siswa mulai mengerubuni jessica untuk mendaftar
"Okeh,buat daftarnya nanti aja,soalnya bu guru mo masuk"ucap jessica dan disoraki oleh beberapa siswa dalam kelas
Mata pelajaran hari ini ialah matematika,awali pagi dengan perhitungan membuat beberapa siswa menghela nafas dongkol termasuk devi
"Hufft,ini gimana gue gak ngerti sama sekali"
Keluh devi merasa otaknya buntuSetelah memberikan beberapa materi,guru menyuruh mereka untuk mengerjakan soal yang dimana sangat jauh berbeda dengan contoh yang baru saja di jelaskan...
"Ngeluh mulu lo ,kalo gak nyoba kerjain mana ngerti lo!"kata anggi yang memang pada dasarnya pintar dalam perhitungan
"Yah ini gue udah coba,kalo nomor gue ngerti, tapi masalahnya ini huruf yang mo dihitung,gimana caranya coba!"
"Terserah"kesal anggi dan kembali fokus dengan bukunya
Merasa sudah tidak diladeni lagi oleh anggi,devi memilih mengerjakannya dengan melihat rumus yang sangat membangonkan,matanya melirik beberapa siswa yang mondar mandir sibuk hanya untuk meminta jawaban...
"Ck dasar"decak devi, walupun ia tidak pandai dalam matematika atau pelajaran lain,ia tidak pernah sekalipun menyontek . entahlah,mendapat nilai dari usaha sendiri dan orang lain itu rasanya sangat berbeda
"Udah"girang anggi karena tugasnya telah selesai,ia pun mulai mengumpulkan bukunya disusul oleh yang lain,kini tersisa devi seorang
"Baiklah anak anak, pelajaran hari ini cukup sampai disini dulu,buat yang belum selesai bisa di kumpul nanti yah"ucap guru matematika tersebut dan berlalu keluar ruangan
Mengapa anggi tak memberikan bukunya ke anggi?,itu karna anggi yang tak pernah mau menerima tugas yang sudah selesai ,ia lebih memilih diajar hingga mengerti dibanding mencontek punya teman...
Katanya sih,pas SMP devi pernah mencontek tugas temannya hingga,pas pembagian nilai,nilainya rendah dan yang lain tinggi,dan mulai dari situ lah ia tak pernah ingin mencontek lagi
Setelah selesai dengan tugasnya dan mengumpulkannya,devi dan anggi kemudian mulai berdiskusi mengenai kegiatan apa yang ingin mereka ikuti
"Gue baca puisi"seru anggi girang,ia juga termasuk seseorang yang sangat suka dengan hal yang berbau puitis,puisi contohnya
"Gue apa yah?"bingung Devi
"Ikut debat aja gimana?,lo kan jago dalam debat"usul anggi
,yah devi memanglah salah satu murid dalam kelas itu yang lumayan jago debat,karena ia orangnya yang jika memang hal tersebut belum sesuai dengan pemikirannya, apabila dalam penyampaian materi yang kurang logis namun, semua orang hanya mengangguk mengerti maka ia tidak,ia akan menyangkalnya
"Yaudah deh"setuju devi,ia dan anggi pun mulai beranjak ke arah meja jessica yang banyak di kerumuni murid
"Jess gue mo masuk puisi dan devi masuk debat"kata anggi
"Yah,kalo debat udah penuh,tapi puisi emang belum ada yang daftar"ucap jessica meneliti kertas ditangannya
"Ya udah gak papa,lo aja yang ikut gi"putus devi
"Gak papa nih?"kata anggi merasa tak enak hati
"Ya iyalah,udah ikut aja"dukung devi di balas
Senyum oleh anggi***
Thanks udah baca,vote and komen jan lupa,see you ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Tekad(On Going)
General FictionMemiliki berbagai tekad yang tak masuk akal, hingga menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa ini adalah titik tekad yang harus ia gapai , meskipun meyakini bahwa hal ini tentu tak menjamin akan berjalan dengan lancar namun,tekad yang kuat dengan usaha...