Mansion Utama Keluarga Jung
Sudah dua hari ini penatua Jung terus berada di ruang kerja sejak hari dimana dia melihat Lisa yang sudah bisa memaafkan Tae Hee.
Dia hanya keluar saat waktu makan saja, penatua jung begitu dilema dengan keputusan yang akan dia ambil nantinya.
Tapi di satu sisi dia sadar kalau memang dia tidak memiliki hak penuh atas cucu kedelapannya karena bagiamana pun kedua orang tua Lisa masih hidup.
Dia juga mengingat perkataan rain, Jessica dan juga bagiamana kecewanya kristal padanya.
" Haaa aku harus bagaimana?" Frustasi penatua Jung.
Selama dua hari ini juga penatua Jung terus memantau perkembangan Lisa dari orang kepercayaannya dan hasilnya kondisi Lisa mulai stabil dan juga besok Lisa sudah bisa keluar dari rumah sakit.
Dan itu semua karena adanya Tae Hee yang begitu setia di samping Lisa, Tae Hee membuktikan ucapannya kalau dia akan selalu ada disamping putri kedelapannya itu.
Jessica dan kristal juga sudah bisa mendekati Lisa karena memang kondisi Lisa yang sudah mulai stabil tapi untuk kedelapan saudaranya dan appanya masih belum diizinkan dokter Han untuk mendekati Lisa.
Hal itu juga membuat penatua Jung semakin dilema untuk membawa Lisa jauh dari mereka.
.
.
.
.Sedangkan disisi lain Lisa duduk termenung di taman rumah sakit dimana dia dirawat.
Tae hee sedang tidak berada disampingnya karena tadi eommanya izin kembali ke mansion untuk membuatkan makanan kesukaannya.
" Haaa eomma park, aku harap ini adalah keputusan yang terbaik. Aku akan mencoba untuk melawan rasa trauma ini dan juga mencoba untuk memaafkan mereka, sesuai keinginan eomma park." Guman Lisa menatap lautan lepas didepannya.
Flashback on
Seorang gadis berponi terlihat kebingungan di sebuah taman yang begitu indah.
" Aku dimana? Bukannya tadi aku sedang di rooftop studioku?" Guman gadis tersebut melihat sekeliling taman.
Dia mengelilingi taman tersebut yang begitu luas dan indah membuat dia betah berada disana.
" Sangat indah dan damai, andai aku bawa kamera pasti aku akan memotret setiap sudut taman ini." Gumamnya lagi.
Saking fokusnya gadis itu menikmati keindahan taman tersebut, dia tidak sadar jika ada seseorang yang berdiri tepat di belakangnya.
" Lisa-yah." Panggil orang tersebut lembut.
Degg
Tubuh gadis berponi itu tersentak saat mendengar suara seseorang yang begitu familiar memangil namanya.
Dengan perlahan dia membalikan badannya kearah orang yang memangilnya itu.
Matanya langsung berkaca-kaca saat melihat seseorang yang begitu dia rindukan kini berdiri tepat didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Home (END)
General Fiction" you are not my home!" satu kalimat yang membuat mereka bungkam dan sadar akan kesalahan yang telah mereka buat. menyesal? tentu, tapi penyesalan itu tidak ada gunanya karena dia sudah menutup rapat pintu maaf untuk mereka dan memilih mencari ruma...