Dandelion studio
Sudah hampir dua jam Lisa menghabiskan waktunya di ruang cuci foto miliknya, di sedang memilih foto-foto yang akan dia tampilkan saat festival kampus nanti.
Walaupun hasil jepretan kameranya hanya akan di tampilkan di festival kampus dimana dia menimba ilmu tapi Lisa sangat hati-hati dalam memilih foto yang akan dia pamerkan.
Lisa merupakan orang yang sangat perfeksionis sehingga dia tidak mau asal-asalan dalam memilih hasil fotonya yang akan ditampilkan dalam pameran manapun.
Ada begitu banyak foto yang diambil tapi tidak ada satupun foto yang diambil menarik minatnya untuk dia pajang saat festival kampus nanti.
" Hmm rasanya tema fotoku sangat monoton." Guman Lisa melihat hasil fotonya.
" Apa aku harus mulai merubah tema fotografi ku? Hmm tema apa yah yang belum pernah aku lakukan?" Gumamnya lagi melihat hasil-hasil tangkapan layar kameranya.
Lisa begitu serius dalam melihat tema apa saja yang sudah pernah dia pakai dan belum dia pakai.
Jika Lisa sedang serius dalam memilih foto yang akan dia tampilkan dalam festival kampus maka beda dengan keadaan di ruang santai yang berada di studio itu.
Rosie, Yeri dan Mina duduk di sofa yang ada diruang santai dengan suasana yang canggung.
Sebenarnya hanya Rosie saja yang merasa canggung pada mina sedangkan Yeri dan Mina keduanya fokus menonton drama yang sedang mereka putar.
Dia ingin meminta maaf pada Mina atas apa yang dia perbuat hari itu, tapi rasa gengsinya membuatnya terus menunda keinginan ya itu.
Tapi di satu sisi dia juga takut kalau Lisa akan mengetahui apa yang pernah dia lakukan pada Mina sahabatnya, dia takut twinsnya itu akan marah padanya.
Yeri yang paham gerak gerik unnienya, berinisiatif untuk membagikan mereka waktu berdua agar masalah diantara keduanya selesai dan tidak ada lagi kecanggungan.
" Kau mau kemana yeri-ah?" Tanya Rosie saat melihat adik bungsunya berdiri.
" Ke toilet unnie, perutku tiba-tiba tidak enak." Alasan yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Home (END)
General Fiction" you are not my home!" satu kalimat yang membuat mereka bungkam dan sadar akan kesalahan yang telah mereka buat. menyesal? tentu, tapi penyesalan itu tidak ada gunanya karena dia sudah menutup rapat pintu maaf untuk mereka dan memilih mencari ruma...