Bagian 20

1.1K 173 8
                                    

Jangan lupa tekan ⭐️ dan selamat membaca.....

.

.

Terlihat beberapa model yang berjalan di atas catwalk dengan berbagai jenis pakaian yang sedang di peragakan. Vantae duduk bersama Jeongguk untuk memantau jalannya peragaan itu. Vantae tidak penah muncul di hadapan public sebagai gantinya ada orang kepercayaannya yang akan tampil depan public. Karena ia memang tidak ingin menjadi sorotan orang-orang ketika berpergian kemanapun, ia ingin hidup bebas tanpa gangguan dari orang-orang yang menyukai produknya.

"Baby." Panggil Jeongguk setelah mendapatkan sebuah pesan dari Jimin.

"Ada apa Gukkie?" Vantae melihat ke arah Jeongguk yang sudah beranjak dari tempat duduknya.

"Aku ke tempat Jimin dulu, ada sesuatu yang ingin ku tangani." Jeongguk mengecup dahi Vantae sebelum keluar dari ruangan itu meninggalkan Vantae sendiri tapi dia luar pintu ada anak buah Jeongguk yang menjaganya.

Vantae mengambil segelas jus jeruk yang ada di atas meja lalu meminumnya sedangkan matanya terus melihat ke layar TV yang ada dihadapannya. Tak berselang lama ponselnya berbunyi lalu Vantae mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja. Ternyata saudara kembarnya yang menghubunginya.

"Halo Tae." Vantae meletakan gelasnya di atas meja lalu ia bersandar di kursi yang ia duduki.

"Bagaimana peragaan busananya, apa semua lancar?" Tanya Taehyung.

"Tadi ada sedikit masalah tapi Jeongguk sudah mengatasinya, biasa gangguan dari musuh Twins Jeon."  Vantae mengambi satu cookies yang ada di toples lalu memakannya.

"Mereka selalu bikin ulah, rasanya ingin ku tebas kepalanya." Ucap Taehyung dengan menggebu-gebu dan penuh dendam karena musuh Twins Jeon berarti musuhnya juga.

"Andai tau keberadaannya sudah aku lakukan lebih dulu, sulit sekali mencari keberadaanya." Vantae mendengus kesal ketika mengingat musuhnya itu, sering sekali berhasil melarikan diri setiap Twins Jeon dan kelompoknya menyergap tempat persembunyian musuhnya itu.

"Kita harus menyusun strategi jika ingin menangkapnya, tapi harus hati-hati karena aku merasa ada mata-mata yang menyamar jadi anak buah Twins." Taehyung memang sudah merasakan itu sejak kejadian yang menimpanya waktu itu.

"Kamu benar, kalau begitu nanti aku akan meminta Jeongguk menyelidikinya."

"Tidak usah, aku sudah menyuruh Jungkook untuk memeriksanya."

"Ya sudah aku harus memeriksa baju yang akan di pakai di peragaan berikutnya." Vantae baru sadar  ketika ia melihat ke arah layar TV yang sudah menampilkan para modelnya yang berjalan menggunkan karyanya di bagian kedua jadi ia harus menyiapkan untuk peragaan yang ketiga.

"Baiklah, kalau ada apa-apa cepat menghubungiku."

"Oke, bye Tae." Vantae mematikan sambungan teleponnya ketika sudah mendapatkan salam dari Taehyung lalu ia beranjak dari duduknya karena ia harus ke ruang ganti para modelnya.

🍓🥕🍓🥕

"Sial anak buahku tertangkap lagi." Umpat orang itu ketika mendapatkan kabar dari orang kepercayaannya kalau orang yang ia suruh menjadi mata-mata tertangkap dan ia berharap anak buahnya itu tidak membuka mulutnya.

"Sepertinya aku harus pergi dari tempat ini, karena sudah tidak aman lagi aku berada di sini." Orang itu segara menghubngi anak buahnya untuk menyiapkan kendaraan yang akan ia pakai untuk menuju ke tempat persembunyian selanjutnya.

Ia harus mencari cara untuk menjatuhkan Twins Jeon karena ia sudah lelah bersembunyi terus dari mereka. Ia juga ingin menjadi ketua mafia yang sangat di takuti jika berhasil menjatuhkan Twins Jeon.

Two Pairs Of Twins  KOOKV//GGUKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang