Halo!
Ini Chenle special birthday ya 😄👍
Cerita terakhir sekaligus penutupan birthday Chenle 🐬Happy Reading!
Sibuk.
Satu kata yang tergambar dari keadaan saat ini. Semua staff dan jajarannya mempersiapkan diri untuk effort dibidang masing-masing. Satu jam lagi idol mereka akan tampil. Satu saja kesalahan akan menyebabkan kefatalan yang nyata.
Seorang gadis dengan rambut yang terikat satu sedari tadi tampak sibuk kesana kemari. Ia membawa sebuah tas yang berisi peralatan make up. Setiap satu jam sekali dirinya harus sigap menyempurnakan kembali make up sang idol yang tidak boleh terlihat luntur.
"Veronica!" teriak manager nim membuat gadis bername tag mua artis itu segera sigap melaju menuju arah panggilan.
Gadis itu tersenyum. "Ada apa manager nim?" tanyanya dengan sopan.
Manager nim mengotak - atik tabletnya. "Hari ini tugasmu menjadi mua Chenle, pastikan anak itu mendapatkan sentuhan visual yang bersinar seperti dirinya. Mengerti?" Manager nim menatap Vee dengan serius.
Vee mengangguk, ia segera menenteng tas serba alat make upnya ke ruang make up artis ia tetap harus membawa perlengkapan karena make up yang disediakan pihak konser belum tentu selengkap bawaan agensi.
Sampai disana 7 member NCT DREAM itu telah berkumpul, ada yang sedang bercanda dan macam - macam. Terutama Chenle yang tidak bisa diam. Vee menatap Chenle dari kejauhan sebelum ia mendekati idol line 01 tersebut.
"Hai nuuna, apa kau mua ku?" tanya Chenle dibalas anggukan oleh Vee. Gadis itu hanya diam dan mulai merias Chenle. Ia harus tetap pada jobnya yaitu professional. Sekali saja ia berbuat kesalahan maka ia akan dipecat dan itu bukan tujuannya bersusah payah menjadi mua artis SM ENTERTAINMENT.
Jujur, Vee sedikit berdebar saat tangannya menyentuh bibir ranum Chenle. Ia terpaksa melakukan itu agar lip treatment nya sempurna.
Terakhir sentuhan blush on sesuai tone Chenle di berikan gadis itu. Ia menelisik setiap inci wajah pria tersebut kemudian tersenyum.
"Selesai," singkat Vee. Gadis itu kembali melirik ke arah dasi Chenle yang miring kemudian dengan sigap tangan terampil nya melepas dasi itu dan merapihkannya membuat simpul dasi yang sempurna.
Para mua tersenyum melihat hasil make up idol mereka. Tangan profesional yang membawa pada kesuksesan. Perpaduan antara wajah yang sempurna dengan sentuhan make up membuat visual mereka semakin terlihat.
Konser selesai dengan sukses dan meriah, semua idol staff dan jajarannya dipersilahkan untuk berpesta. Berbeda dengan Vee, gadis itu sudah bersiap - siap hendak pulang. Pikirannya tertuju pada sang ibu yang menunggunya dirumah.
"Nuuna kenapa tidak ikut makan?"
Vee mendongakkan kepalanya melihat sosok Chenle yang berdiri di depan ruang make up artis. Gadis itu tertawa. "Aku mau pulang, ada hal penting yang harus kukerjakan."
"Oh iya, ngomong - ngomong aku bukan nuunamu. Jadi jangan panggil aku nuuna," ucap Vee segera berlalu dari tempat itu meninggalkan Chenle yang berdiri di posisinya.
"Cih, mua sombong. Lihat saja besok, aku akan mengerjainya," gumam Chenle.
Vee berjalan cepat menuju basement ia segera menaiki motornya meninggalkan gedung konser yang berada di tengah kota Seoul.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini Vee?" tanya Ibu yang sedang menyeduh teh diatas sofa kesayangannya. Gadis itu tersenyum manis, senyum yang belum pernah ia tunjukkan pada siapapun.