🐻 Good Person || 🎂 Lee Haechan 🐻 End

1.7K 42 21
                                    

Sudah seminggu, sejak Haechan menembak Yein di cafe. Dimana perempuan itu menolak Haechan, dari situ juga Haechan tidak pernah lagi bertemu dengan Yein. Termasuk di sekolah, gadis itu seakan raib. Bahkan tidak ada tanda-tanda jika gadis itu ada dirumahnya.

Tok!
Tok!
Tok!

Seungyeon berjalan menuju pintu depan. Membukakan pintu dimana sosok wanita berusia 40 tahun berdiri. Seungyeon tersenyum, biasanya yang mengantar kimchi jiggae adalah Yein. Kali ini, ibunya.

"Terimakasih Bibi," ucap Seungyeon tersenyum ramah.

Nyonya Kim mengangguk. "Bagaimana kabar mu Seungyeon ah?"

"Baik Bibi, oh iya dimana Yein? Tumben Bibi yang mengantar." Binar mata Seungyeon memancar.

"Yein sedang pergi Yeon, jadi sekarang Bibi yang akan sering mengantar kimchi jiggae pesanan kalian." Nyonya Kim kembali tersenyum.

Tidak banyak yang tahu, jika Nyonya Kim masih memiliki suami. Sebab suaminya sangat jarang pulang. Yang tetangga ketahui ia sudah janda, hanya bersama satu anak perempuannya.

"Hati-hati di jalan Bibi." Seungyeon masih setia berdiri di pintu rumah nya.

Suara derap langkah yang terburu melaju hingga Seungyeon terkena anginnya.

"Bibi!"

"Bibi!"

Nyonya Kim melebarkan mata kala mendengar seseorang memanggil, langkahnya terhenti juga badannya berputar 180 derajat.

Haechan terkekeh. "Maaf Bibi, dimana Yein? Apa saya bisa bertemu dengan Yein."

Nyonya Kim terdiam, ia baru teringat sesuatu yang harusnya disampaikan. Usia nya yang beranjak 40 tahun nan membuat nya jadi sering lupa.

"Haechan, maaf bibi benar-benar lupa. Ada sesuatu yang harus bibi sampaikan pada kamu."

Kini Haechan masih berdiri di depan rumah Yein. Di dalam genggamannya ada sebuah kertas amplop berwarna merah muda yang terlihat rapih. Di depannya ada tulisan rapih nan cantik seperti pemiliknya.

Dari Yein

Untuk Haechan

Langkah Haechan gontai menuju ke rumah. Ia agak takut membuka surat itu, takut jika itu adalah kabar buruk untuk dirinya ataupun Yein. Ataupun keduanya.

Haechan menghela napas pelan.

🧸

Peralatan medis di tata sedemikian rupa. Sesi cuci darah dimulai. Pasien terkapar lemah di atas ranjang rumah sakit. Para dokter berusaha semaksimal mungkin berhati-hati dalam memasang alat selang penyaring agar proses pencucian darah berhasil.

Salah satu diantara para dokter yang tengah melaksanakan pencucian ginjal terlihat menitikkan air matanya.

Ini sudah ke lima kalinya sejak di nyatakan gagal ginjal stadium 4, putri kecilnya harus menjalani cuci darah. Bahkan hidupnya di perkirakan hanya bisa bertahan 20 tahun lagi. Apabila tidak ada yang bisa mendonorkan ginjal untuk putri nya.

𝙉𝘾𝙏 𝙎𝙋𝙀𝘾𝙄𝘼𝙇 𝘽𝙄𝙍𝙏𝙃𝘿𝘼𝙔 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang