"Don't waste my time," ucap seorang gadis. Wajah dinginnya mendominasi, ia langsung pergi sesaat setelah seorang pria muda mengucapkan maksudnya mencegat jalan yaitu meminta nomor.
"Pffftt." Teman kerja nya yang sedari tadi melihat aksi tengil hanya bisa menahan tawa sampai pipi menggembung.
"Hyung! Jangan mengejekku, aku kan hanya ingin kenalan dengan nuna cantik yang dingin itu." Haechan menekuk wajahnya yang penuh kecewa, ia kembali bergabung duduk di sofa bersama dua hyung nya.
"Berhentilah menggoda perempuan disini, Chan. Mereka sangat professional bekerja." Taeyong menasehati.
Jaehyun mengangguk, mengiyakan ucapan Taeyong. "Lebih baik kau cari pacar dari jalur fans mu. Mungkin lebih mudah."
Mata Haechan melebar mendengarkan saran Jaehyun. Sumpah, kenapa ia tidak pernah kepikiran ya? Jiwa play boy Haechan meronta. Ia segera merogoh ponselnya.
Taeyong dan Jaehyun saling pandang. Mereka hanya bisa gelang-gelang kepala melihat tingkah junior rekan kerjanya itu. Haechan mungkin sedang di titik ingin memiliki pacar.
"Kau tidak tertarik mencari pacar?" tanya Jaehyun.
Taeyong terkekeh. Kepalanya menggeleng, ia berdiri dari sofa nyaman yang sudah disinggahi selama satu jam lamanya bersama Jaehyun.
"Aku terlalu sibuk, dan pacaran mungkin hanya akan membuat beban pikiranku bertambah." Setelah mengucapkan kalimat itu, Taeyong pergi meninggalkan kedua temannya.
"Aku pulang duluan, hari ini kakek dan nenekku mengunjungi rumah."
Jaehyun mengangguk, pria itu sepertinya masih betah di tempat ini. Ia memilih untuk membaca majalah.
"Hati-hati di jalan, Hyung!" seru Haechan dengan manis seperti biasanya.
Taeyong mengangguk. "Semoga sukses hunting pacarnya, Chan."
Kaki jenjang Taeyong menapaki lantai gedung yang panjang dan luas. Ia menghentikan langkahnya tepat sebelum tubuhnya menabrak seseorang. Kening Taeyong mengerut, ini kan gadis yang tadi Haechan ganggu. Gadis itu menunduk.
"Maaf," singkatnya kemudian ia melanjutkan jalannya tanpa menatap Taeyong sedetik pun.
Taeyong bergidik ngeri. "Sepertinya dia hidup dalam keseriusan yang penuh. Itu mengerikan bagiku," cibirnya pelan.
Iya, karena Taeyong tak hanya serius menjalani pekerjaannya. Tapi di selingi dengan bercanda dengan teman-temannya. Dan itu lebih membuatnya sehat, dari pada setiap hari tegang tanpa tawa.