𝗔𝗡𝗡𝗬𝗘𝗢𝗡𝗚 𝗛𝗔𝗦𝗘𝗬𝗢! 𝗥𝗔𝗥𝗔 𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗟𝗜 𝗗𝗘𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗦𝗣𝗘𝗖𝗜𝗔𝗟 𝗕𝗜𝗥𝗧𝗛𝗗𝗔𝗬!
𝗛𝗘𝗛𝗘𝗛𝗘𝗛𝗘! 𝗚𝗘𝗥𝗖𝗘𝗣 𝗞𝗔𝗡? 𝗦𝗢𝗔𝗟𝗡𝗬𝗔 𝗥𝗔𝗥𝗔 𝗚𝗔𝗞 𝗦𝗨𝗞𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗟𝗘𝗟𝗘𝗧 𝗟𝗘𝗟𝗘𝗧!
𝗦𝗨𝗞𝗔𝗡𝗬𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗔𝗧 𝗦𝗔𝗧 𝗦𝗘𝗧!𝗞𝗔𝗟𝗜 𝗜𝗡𝗜 𝗦𝗛𝗢𝗧𝗔𝗥𝗢 𝗬𝗔𝗔 💚🦦
𝗦𝗜 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗠 𝗞𝗘𝗦𝗔𝗬𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗡𝗖𝗧𝗨 𝗕𝗘𝗥𝗧𝗔𝗠𝗕𝗔𝗛 𝗨𝗠𝗨𝗥 𝗛𝗘𝗛𝗘!𝗜𝗡𝗚𝗘𝗧! 𝗜𝗡𝗜 𝗥𝗔𝗧𝗘 🔞
𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗸𝗲𝗰𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗴𝗮𝗸 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗻𝗱𝗮𝗿!𝗦𝗲𝗸𝗶𝗮𝗻 💚 𝘀𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮.
𝗞𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗴𝗮𝗸 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝗴𝗮𝗸 𝗽𝗮𝗽𝗮, 𝗥𝗮𝗿𝗮 𝗴𝗮𝗸 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗮.🦦 𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴 🦦
Brak!
Lagi - lagi suara itu mengusik ketenangan. Ini sudah kesekian kalinya seorang gadis menjadi saksi atas pembullyan sekolah yang tak bisa dipungkiri. Gadis itu hanya bisa diam di tempat duduknya, menyumpal kedua telinganya dengan earphone dan sibuk mengotak atik ponselnya yang memutar sebuah lagu.
"Heh! Culun, beliin kita minum, cepetan!" sentak Yuta pada seorang pria yang sering dijadikan sasaran pembullyan gengnya. Dan sialnya, pria itu selalu tersenyum. Sesakit apapun penghinaan yang ia dapat dari Yuta and The Geng.
"Cepetan elah! Lambat banget!" kesal Sungchan mendorong tubuh yang lebih kecil dari dirinya. Siapa lagi kalau bukan Shotaro, si korban bully yang hanya bisa tersenyum.
Shotaro menghela napas, ia tersenyum. Berjalan menuju kantin, membelikan kelima pria laknat tukang bully itu minuman. Tak lama kemudian ia datang menenteng sebuah kresek.
"Lambat!" kesal Yuta merampas keresek itu kemudian mengeluarkan minumannya. Melemparkannya pada kawanannya kemudian meneguknya.
Baru saja Shotaro hendak melangkah keluar, dirinya harus menerima kesialan.
"Heh! Bencong culun, lo pikir bisa bebas gitu aja?" teriak Yuta mendekat ke arah Shotaro.
Gadis yang sedari tadi fokus dengan ponselnya hanya bisa memejamkan mata. Ia bisa merasakan bahwa sekarang Shotaro sedang dihajar habis - habisan oleh geng kejam itu.
Pulang sekolah, gadis itu langsung cepat - cepat keluar dari kelasnya. Ia berjalan cepat menuju gerbang sekolah, berharap sang penjemput segera datang.
Tin!
Tin!Gadis itu bernapas lega, melihat motor sport sang kakak sudah menghampirinya tepat saat kakinya menapak didepan gerbang sekolah.
"Wajah kamu kenapa tegang dek?" tanya sang kakak sambil membuka kaca helmnya. Gadis itu menggeleng, ia segera naik ke atas motor dan memeluk erat pinggang sang kakak menyembunyikan wajahnya di punggung pria itu. Kakaknya yang peka langsung melakukan motor.