Chapter 1.5 Tea Party With Family

25 3 0
                                    

Ethelian membuka surat tanpa stempel itu.

_____________

Untuk Ethel

     Putriku tercinta ku harap kau datang ke pesta teh yang ibumu ini adakan ini untuk latihan kalian saat debut pertama kalian nanti, kau harus datang ibu tidak menerima penolakan, datanglah besok...

                   Dari Ibumu Tercinta Celeste

_____________

"Tulisan tangan yang langsung keintinya, tidak menerima penolakan, dan ditulis dengan penuh cinta" ucap Ethelian yang membaca isi surat itu.

"Ibu ya"

"Zelia siapkan gaun untukku besok"

"Baik lady"

...........

Keesokan harinya

Ethelian telah siap dengan gaun kuning mudanya yang sebelumnya disiapkan Zelia, rambut hitamnya di biarkan tergerai dan dihiasi pita kuning muda di atas telinganya, tak lupa di telinga kirinya di pasangkan anting berwarna senada dengan pita di kepalanya.

"Lady apakah anda yakin ingin berjalan" ucap Zelia mengejar Ethelian.

"Ya lagi pula Eren bisa sampai di sini dengan kakinya" jawab Ethelian.

"Itu, memang benar" ucap Zelia ragu.

"Kita pergi sekarang Zelia" ucap Ethelian dan berjalan melewati jalan setapak menuju mansion utama.

............

Setelah sampai di taman bunga di halaman belakang Ethelian duduk di kursi yang telah disiapkan dan menikmati teh hitam yang ada dihadapannya.

Tak lama Erenia datang dan duduk di kursi di sampingnya.

"Umn, anu" Erenia bergumam

"Kenapa? E-Eren" ucap Ethelian memalingkan wajahnya saat menyebut nama Erenia.

"Ethel apakah kau akan sering mengunjungiku" tanya Erenia.

"T-tentu saja aku akan sering berkunjung" jawab Ethelian sedikit mengangkat kepalanya.

"Begitu ya syukurlah" seakan lega akan hal itu Erenia menghela nafas.

"Sepertinya kalian cukup akur" sebuah suara yang entah datang dari mana mengejutkan Ethelian dan Erenia.

"Papa" teriak Erenia dan langsung melompat ke pelukan sang Duke

"A-ayahanda" ucap Ethelian menatap mata sang ayah.

"Eren, Ethel kemarilah" ucap Duke Zekiel.

"B-baik" Ethelian turun dan berjalan menuju sang ayah.

Duke Zekiel menggendong Erenia dan Ethelian di kedua tangannya dan memangku nya.

"A-ayahanda aku bisa duduk sendiri" ucap Ethelian gugup.

Ini adalah hal yang canggung bagi Ethelian, berbeda dengan Erenia yang dengan tenang duduk di pangkuan sang ayah.

"Tidak perlu terlihat dewasa Ethel, kau harus menikmati masa kanak kanak mu" ucap Duke Zekiel.

"Baik a-ayah" ucap Ethelian melirik wajah sang ayah yang terkejut.

Hahaha

"Ya kau harus bahagia untuk kami semua Eren Ethel" ucap Duke Zekiel tertawa lantang.

Beberapa jam berlalu Erenia terlihat menikmati kue coklat miliknya, sedangkan Ethelian tertidur di pangkuan Duke Zekiel, dengan kepala yang di sandarkan ke dada sang Duke.

Zzzzzz

Dengkuran halus menggelitik telinga kelima orang itu.

"Mama Ethel tidur" ucap Erenia pada Duchees Celeste.

"Ethel terlihat manis saat tidur" ucap Arion, sedangkan Zeros menutup wajahnya dengan buku, seraya mengangguk angguk kan kepalanya.

Mendengar pembicaraan itu Ethelian terbangun dan menggosok gosokkan tangannya ke matanya, yang mungkin terasa gatal.

"Ummn, Zeli aku lapar" ucapnya pada Zelia yang memang sudah ada di dekatnya.

"Hah, baik saya akan menyiapkan beberapa kue untuk anda" ucap Zelia menghela nafas pasrah, dan pergi meninggalkan mereka semua.

Saat Ethelian tersadar dia melihat keluarganya yang menatapnya dengan pandangan yang mengerikan.

Suasana canggung itu bertahan lama dan Zelia datang membawa beberapa piring kue.

Ethelian melemparkan senyum pada Zelia dan menikmati kue yang ada di hadapannya.

"Karena Ethel sudah bangun mama ingin memberikan sesuatu pada kalian" ucap Duchees Celeste.

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang