Chapter 2.7 Reynolds memories

17 2 0
                                    


Keesokan harinya Ethelian memutuskan untuk pergi ke kota Lain, untuk berjalan jalan.

Dan tentunya dia bertemu dengan Reynold, seketika wajah Ethelian memerah dan berjalan melewati pemuda bermata ametyst itu.

"Lama tak bertemu Ethel" ucap Reynold mengikuti Ethelian.

"Ya, lama tak bertemu" jawab Ethelian pergi ke tempat biasanya dia duduk, yaitu rumput dipinggiran sungai.

"Apa kau ingin ikut denganku hari ini" ucap Reynold pada Ethelian.

"Kemana?" Tanya Ethelian.

"Pergi ke suatu tempat tentunya" jawab Reynold dengan senyuman.

"Ermn, baiklah aku akan ikut" ucap Ethelian berdiri dari duduknya.

"Senang mendengarnya, silahkan lewat sini 'Nona Ethelian '" ucap Reynold mengulurkan tangannya.

Kedua orang itu berjalan menyusuri keramaian dan berhenti di sebuah toko bunga.

" Nona Mia tolong bunga seperti biasa" ucap Reynold pada wanita yang dipanggil Mia itu.

.............

"Reynold kau akan berkunjung ke sana lagi ?" Ucap Mia seraya membungkus bunga kedalam kertas dan diikat pita biru pucat.

"Ya, dia akan kesepian jika aku tidak berkunjung ke sana" jawab Reynold menerima karangan bunga itu.

"Kalau begitu kami permisi terlebih dahulu nona Mia" ucap Reynold meninggalkan toko bunga itu.

"R-Rey sebenarnya kita ingin pergi kemana?" Tanya Ethelian.

"Ke suatu tempat" jawab Reynold terus menarik tangan Ethelian.

Hingga keduanya sampai diatas puncak bukit terdekat yang ada di pinggiran kota itu.

Sebuah tempat yang memperlihatkan seluruh wilayah kota dan sekitarnya, bahkan terlihat secara samar kediaman Adelain.

Di depan mereka terdapat sebuah batu besar yang berada dibawah pohon millea, pohon millea sangatlah langka bahkan kemungkinan seseorang bertemu pohon ini hanya 5% saja.

"Elin aku mengunjungimu" ucap Reynold dengan suara sendu dan menaruh karangan bunga itu di depan batu itu.

"Rey siapa dia?" Tanya Ethelian.

"Seseorang yang berharga dalam hidupku " ucap Reynold.

"Namanya Melinka" lanjut Reynold.

"Melinka nama yang indah" ucap Ethelian tersenyum.

"Benarkah aku juga berpikir begitu " Reynold mulai tertawa samar.

"Apa kau ingin mendengar cerita tentangnya" tanya Reynold

"Eh, tentu saja" jawab Ethelian dengan sedikit terkejut.

..............

"Melinka adalah adikku" ucap Reynold.

"Adik ?"

"Dia lahir tepat saat aku berusia empat tahun, waktu itu adalah awal musim semi, dia lahir dengan rambut biru pucat yang mirip dengan ibuku, dan mata hipotermia, namun dia memiliki tubuh yang lemah. Aku menjalani hidup bersamanya dengan bahagia, hingga pertengahan musim dingin tiba dia mengalami sakit parah hingga saat ulang tahunya yang keempat dia meninggal" ucap Reynold menceritakannya secara garis besar.

"Begitu ya"

"Aku yang memberikan nama Melinka padanya, karena dia sangat menawan seperti pohon millea" ucap Reynold menunjukkan senyum manisnya.

"Hari sudah mulai gelap mari kita kembali" ucap Reynold mendahului Ethelian berjalan turun.

"Baiklah" jawab Ethelian.

..............

Setelah kembali ke mansion miliknya Ethelian mulai membersihkan diri, dan memikirkan cerita Reynold sebelumnya.

Ethelian berpikir kalau Reynold waktu itu terkejut karena dia memanggilnya Reny.

Itu masuk akal, setelah membersihkan diri Ethelian mengganti pakaiannya dengan piyama berwarna merah muda pucat dengan renda pada bagian bawah gaunnya, pada bagian leher berkerah terdapat pita juga, sehingga membuatnya terlihat manis.

"Zelia selamat malam" ucap Ethelian pada pelayannya Zelia.

"Ya, selamat malam juga nonaku tercinta" jawab Zelia, dan meninggalkan ruangan itu.

Ruangan gelap itu membuat Ethelian merasakan kantuk, dan mulai menutup matanya.

..............

Selesai 500 kata tepat hahahaha

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang