Chapter 2.3 The First Meeting of Erenia and Prince Aston

15 2 0
                                    

"E-Eren akan kedatangan tamu" ucap Ethelian yang lagi lagi tergagap.

"Emn, benar" jawab Erenia.

"Kenapa Ethel apa ada yang membuatmu tidak nyaman" tanya Erenia khawatir.

"T-tidak aku pikir sebaiknya Eren mempersiapkan diri" sangkal Ethelian.

"Kalau begitu kapan kita akan kedatangan tamu" tanya Ethelian.

"Mungkin seminggu lagi" ucap Duke Zekiel.

Seminggu bukanlah waktu yang lama, itu hanya tujuh hari atau kurang, dalam waktu sesingkat itu hampir tidak mungkin untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Duke dan Duchees saling bertatapan, sesaat sebelum Duke Zekiel membuka suara Ethelian berdiri dan menarik tangan Erenia.

"Eren ayo bermain dadu denganku" ucap Ethelian cepat.

...........

Hari dimana tamu dari keluarga kerajaan datang.

Zelia merias Ethelian dengan terampil, rambut hitam Ethelian di biarkan tergerai dengan dihiasi pita berwarna ungu gelap, dan menganakan gaun berwarna ungu pucat bercampur putih, sepatu yang berwarna senada dengan gaunku, tak lupa dengan kaus kaki putih.

Begitu juga dengan Erenia dia mengenakan gaun berwarna ungu gelap, bercampur putih, sepatu berwarna ungu, dan kaus kaki putih, tidak lupa rambut peraknya yang digerai dan dihiasi pita berwarna ungu pucat.

Ethelian dan Erenia berjalan kearah ruang tamu, selama pembicaraan kaisar dan Duke Ethelian hanya menundukkan kepalanya, tanpa melihat ke depan sama sekali.

Kemudian Ethelian berdiri dan memberi salam untuk mengundurkan diri terlebih dahulu.

Ethelian kembali ke mansion miliknya yang berjarak sekitar satu kilometer dari mansion utama, Ethelian mengganti gaun ungunya menjadi gaun berwarna cyan dengan hiasan bunga putih di kepalanya.

Gaun berwarna cyan dengan hiasan tiga buah kancing pada roknya, dan pita pada kerahnya berwarna putih.

Ethelian melihat anting merah delima di telinganya, dia tidak terlalu memperhatikan bentuk anting itu sebelumnya, anting berbentuk tetesan air dan pada bagian yang menempel pada telinganya, berbentuk wajik atau berbentuk layang yang memiliki rumus 1/2 x diagonal 1 x diagonal 2.

Ethelian mengambil botol kaca yang memiliki cairan hijau tua didalamnya.
Ethelian berjalan keluar dan tidak sengaja bertemu dengan pangeran mahkota, jujur Ethelian lupa dengan nama pangeran, yang jelas dia berinisial A mungkin.

"Pangeran berinisial A" ucap Ethelian tanpa sengaja.

"Pfft, ahaha kau adalah orang pertama yang memanggil ku begitu " ucap sang pangeran pada Ethelian.

Ethelian merasa dejavu pada hal ini, benar Rua memanggil pangeran dengan julukan itu.

"Maafkan saya yang mulia, saya permisi dahulu" ucap Ethelian dan berlari pergi.

Ethelian memasuki kota dan duduk di pinggiran sungai dan memeluk kakinya, juga menenggelamkan kepalanya di antara lututnya.

Tidak lama kemudian Reynold datang dan tanpa sengaja mengagetkan Ethelian.

"Ethel, kenapa kau disini" ucap Reynold dan tak lama kemudian sebuah tamparan mendarat di pipi Reynold.

"Re-Rey, ke-kenapa kau disini, dan aku minta maaf" ucap Ethelian dengan posisi berdiri dengan tangan yang masih ada di pipi Reynold, Ethelian sedikit mengecilkan suaranya diakhir.

"A-aku benar benar minta maaf, aku permisi dulu" ucap Ethelian dan berlari pergi.

.......

Ethelian berlari kembali ke mansion miliknya dan langsung berjalan ke labolatorium, saat itu Ethelian berpikir bahwa dia tidak bisa menghabiskan waktu terlalu banyak lagi.

Waktunya sangat terbatas, usianya saat ini sudah menginjak enam tahun sembilan bulan.

Dan waktunya hampir habis, dia harus segera menjalankan rencananya.

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang