Chapter 2.0 Tree of Life

19 2 0
                                    

Terdapat dua buah pohon yang menawan, Ethelian berjalan dengan hati hati menuju sebuah pohon berwarna merah muda sedikit keunguan, dan menatap pohon yang memiliki daun merah muda? atau bunganya mungkin.

Ethelian tidak tau dan mengalihkan pandangannya ke atas pohon di hadapannya.

"Yang manakah pohon kehidupan?" Tanya Ethelian pada dirinya sendiri.

"Haruskah aku memeriksanya sendiri" pohon berdaun atau bunga merah muda itu bersinar, persis seperti informasi yang di berikan oleh Rudy Karrel.

"Mungkin memang yang itu" ucap Ethelian.

Ethelian berjalan ke samping tebing dan meraih daun berwarna merah muda keunguan itu dan memasukannya ke dalam tas disampingnya, dia juga mengambil lebih banyak daun itu.

"Sekarang aku hanya perlu pergi ke pohon itu" ucap Ethelian antusias.

........

Ethelian melewati bebatuan yang ada di dekatnya.

Eh eeeeh

Ethelian berteriak saat dia akan jatuh dan memegang batu yang cukup tajam.

Ugh

Ethelian kemudian Ethelian kembali meraih batu itu dia merasa sangat ketakutan, bagaimana jika dia jatuh dan mati, tidak akan lebih mengerikan jika dia masih hidup dan kehilangan kaki atau tangannya saat dia sekarat dia akan merasakan rasa sakit dan ingin segera mati karena rasa sakit itu.

Ethelian tidak mau itu terjadi itu terlalu mengerikan untuk dipikirkan, tanpa sadar Ethelian menitikkan air matanya.

"T-tolong aku hiks hiks" guman Ethelian, tenaganya mulai terkuras dan akan terjatuh.

Sesaat setelah Ethelian akan jatuh sebuah benda yang terasa hangat menyentuh tangannya.

Ethelian mendongak dan melihat sesosok pemuda yang memiliki rambut hijau emerald dan matanya yang berwarna ametyst atau batu kecubung, sosok yang berada di bawah rembulan itu adalah orang yang memberikan Ethelian secercah harapan untuk selamat.

"ETHEL, kenapa kau ada disini" ucap pemuda itu.

"Reynold hiks hiks" Ethelian menangis tersedu-sedu.

Reynold menarik tangan Ethelian keatas dan menyebabkan jubah Ethelian jatuh.

"Reynold" ucap Ethelian dengan mata yang berkaca kaca.

Huaaa

Reynold terlihat terkejut karena Ethelian yang menangis secara tiba tiba.

Reynold mulai melepas jubah miliknya dan memakaikannya  pada Ethelian, dan mengelus punggung Ethelian.

"Ethel kenapa kau ada disini, tempat ini sangat berbahaya untuk anak kecil sepertimu" ucap Reynold.

"Bukankah kau juga anak kecil, usia kita hanya berbeda tiga tahun" balas Ethelian tidak mau kalah.

"Eh, bagaimana kau mengetahuinya" tanya Reynold terkejut.

"Reny tidak perlu tau" jawab Ethelian menggembungkan pipi kanannya dan melihat kesamping.

Sekilas Ethelian melihat mata Reynold membulat seakan akan dia terkejut dan tertawa kecil.

"Ke-kenapa kau tertawa" tanya Ethelian bersiap memukul kepala Reynold.

Ahahahaha

"Tidak, aku hanya teringat seseorang, seseorang yang sangat berharga dalam hidupku, bahkan melebihi nyawaku" balas Reynold dengan senyum sendunya yang bahkan tidak pernah dia tunjukan pada Ethelian sebelumnya.

Ethelian berpikir apakah dia tidak berharga dalam hidup Reynold saat ini, kenapa dia merasa sangat sedih, dia merasa sesak di dadanya.

"Ethel apa yang membuatmu datang ke tempat ini" tanya Reynold memecahkan suasana dingin di sekitar mereka.

Ah Ethelian melupakan tujuannya. Pohon kehidupan dia akan segera datang dia harus ke sana apapun yang terjadi.

Tiba tiba Ethelian berdiri dan menuju sebuah pohon yang bersinar di depan mereka, Ethelian melewati bebatuan itu, dan memanjat batu besar di pinggir tebing melalui akar akar pohon itu.

Ethelian berpegangan pada pohon itu dan menatap ke atas pohon dengan daun berwarna merah muda itu.

..............

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang