Season 2 0.1 Awal Pertemuan

10 0 0
                                    


Seorang gadis yang memiliki rambut pirang madu diikat twintail sedang menangis dibawah pohon apel yang rindang.

"Lady apa kau baik baik saja?" Terdengar suara anak kecil yang ceria dan menyenangkan.

Hiks

"Kamu siapa?" Tanya gadis kecil berambut pirang itu kepada gadis lain yang memiliki rambut hitam dan netra emas itu.

Netra berwarna hijau kebiruan itu bersinar dibawah mentari dan rambut pirangnya memancarkan cahaya emas saat tangan kecil yang terlihat rapuh dihadapannya terulur.

"Ethelian." Ucap gadis itu mantap. 

"Ethe-lian." Ucap gadis kecil berambut pirang

"Bagaimana dengan namamu lady, aku Erenia." Ucap gadis berambut putih dan mata merah berjalan ke samping gadis berambut hitam.

*Senyum

"Aku Elissa, Elissa Mei." Ucap gadis bernama Elissa meraih tangan Ethelian.

"Semoga kita bisa berteman." Ucap Elissa.

Sejak saat itu di istana kerajaan telah menjadi taman bermain bagi mereka bertiga.

Membuat mahkota bunga, bermain kejar-kejaran, bermain petak umpet, dan sebagainya.

Suatu hari mereka sedang memakan cemilan dan bercerita berbagai hal, dibawah cuaca yang panas bukanlah halangan bagi mereka.

Tes tes

Eh

Kemudian Elissa dan Erenia terkejut karena darah menetes dari hidung Ethelian dan mengotori gaun hijau muda miliknya.

"Ethel!" Erenia berteriak dan menghampiri Ethelian.

"Pelayan!" Disusul teriakan dari Elissa yang memanggil pelayan.

Para pelayan datang dan membawa Ethelian ke dalam istana itu untuk diperiksa oleh dokter.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Ethelian, beberapa saat setelah mereka semua keluar dokter juga ikut menyusul keluar.

"Bagaimana keadaan Ethelian?" Tanya Erenia dengan cepat.

"Lady muda Adelain baik baik saja, beliau hanya kelelahan." Ucap dokter setelah keluar dari ruangan tempat Ethelian di rawat.

Fyuh

Erenia terlihat lega setelah mendengarnya.

"Erenia, apa maksudnya lady muda Adelain?" Tanya Elissa ragu.

Erenia seketika menegang.

"Apa Adelain yang kau maksud adalah keluarga Adelain di barat itu?" Tanya Elissa lagi.

"Elissa." Ekspresi wajah Erenia terlihat ragu dan sedikit sendu.

"Bagaimana kalau kita cari tau setelah Ethel bangun, ya?" Ucap Erenia lembut.

"Baiklah, tapi aku ingin jawaban yang memuaskan." Jawab Elissa.

Saat mereka memasuki ruangan terlihat Ethelian memasang wajah sendu dan kosong menatap tangannya yang menggenggam selimut.

"Ethelian apa kau baik baik?" Tanya Erenia lembut menyentuh tangan kecil Ethelian.

"Aku baik baik saja." Jawab Ethelian dengan  lembut.

"Ethelian apa maksud perkataan dokter itu yang mengatakan 'Lady muda Adelain'." Tanya Elissa tiba tiba.

"Apa yang kau maksud Elissa?" Tanya Ethelian.

"Aku akan memperkenalkan diriku untuk yang kedua kalinya, namaku 'Elissa Mei de Yullken". Ucap Elissa tiba tiba.

"Jadi kalian tidak boleh berbohong kepadaku." Ucap Elissa lagi.

"Kami tidak bohong, namaku memang Ethelian dan saudariku Erenia." Jawab Ethelian.

"Kalau begitu aku bertanya nama lengkap kalian." Ucap Elissa

"Namaku Ethelian Ruv Adelain, dan saudariku Erenia Ruv Adelain." Jawab Ethelian.

"Apa kalian berasal dari barat?"

"Ya, kami dari barat."

"Bagaimana kalian bisa sampai disini?"

"Menggunakan kereta kuda kurang lebih 1,5 bulan."

"Kenapa begitu lama?"

"Karena  itu adalah Adelain."

"Kenapa?"

"Populasi monster meningkat karena ini akhir musim panas dan akan memasuki musim gugur."

"Tapi kenapa?"

"Apa maksudmu Lady Elissa?"

"Kenapa kalian membohongiku?"

"Kami tidak membohongi anda, anda tidak bertanya secara rinci siapa kami."

"Tapi jika aku bertanya kalian pasti akan menjauhiku, padahal kita baru berteman."

"Kami tidak akan menjauhimu karena kami lebih dulu mendekatimu."

"Benarkah?"

"Ya"

"Kalau begitu kita masih teman."

"Tentu saja karena Elissa adalah Yullken."

"Kalian berteman denganku karena aku adalah Yullken."

"Tidak, karena Elissa adalah Elissa."

"Kalau begitu apa aku boleh memanggil Erenia Eren dan Ethelian Ethel, maksudku dengan nama panggilan kalian." ucap Elissa malu malu.

"Ya! Tentu saja apa kami boleh memanggilmu Lisa?" Tanya Erenia.

"Ya dengan senang hati."

"Ah aku ingin bertanya Eren, Ethel kapan kalian akan pulang ke Adelain?" Tanya Elissa

"Mungkin 2 sampai 3 hari lagi setelah urusan ayahku selesai." Jawab Ethelian dan Erenia bersamaan.

.....

"Jadi ini yang kalian maksud, EREN, ETHEL." Ucap seorang gadis kecil meneriakkan nama seseorang.

Saat ini seorang gadis yang memiliki surai pirang madu sedang duduk disamping pria yang memiliki rambut merah cerah.

Dihadapan mereka terdapat seorang pria yang memiliki rambut putih dan mata emas dan disampingnya terdapat pemuda yang berusia lebih tua beberapa tahun dari gadis itu dengan surai hitam dan mata berwarna rasberi.

"Jadi, apakah anda menyetujui kerja sama ini?" Tanya pemuda bersurai merah itu.

"Ditolak, kenapa anda tidak berbicara langsung dengan Marquis Rosegreen." Balas pemuda bersurai putih.

"Bukankah, kita membicarakan pertunangan anak anda?" Tanya pria bersurai merah balih.

"Dia tetap cucu dari Rosegreen bukan?" Jawab pria bersurai putih itu tidak peduli, dan membuat pria bersurai merah itu kesal.

.........

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang