Chapter 2.9 Is This the End of Ethelian's Story?

19 2 0
                                    

"Senang bertemu dengan anda Duke of Adelain" ucap sang pangeran mengulurkan tangannya.

"Tentu saja yang mulia 'pangeran Aston' " ucap Duke Zekiel menerima uluran tangannya.

"Saya senang bertemu dengan anda yang mulia" ucap Zeros, Arion, Erenia dan Ethelian bersamaan.

"Ya, senang bertemu anda sekalian" jawab sang pangeran.

"Yang mulia silahkan masuk" ucap Duchees Celeste mengulurkan tangannya kearah pintu utama.

"Terima kasih Duchees of Adelain " ucap pangeran.

"Itu sudah sewajarnya yang mulia" jawab Duchees Celeste tegas.

"Ahaha, semua orang di Adelain' sangat dingin ya" ucap sang pangeran tertawa getir.

"Terima kasih atas pujiannya yang mulia" balas Duke Zekiel.

...........

Semua keluarga utama Adelain duduk di ruang tamu, Ethelian menatap jam yang ada di tembok, Ethelian segera berdiri dan meminta izin undur diri, setelah diizinkan Ethelian meninggalkan ruangan, dan masuk ke kamar miliknya yang ada di kediaman utama.

"Sudah waktunya, di usiaku yang ketujuh tahun" ucap Ethelian menatap langit langit kamarnya di depan pintu.

"Ethel kau harus tenang, ya".

.............

Ethelian bangun dari tidurnya dan berjalan menuju meja rias, dia menarik laci meja dan mengambil botol kecil didalam laci itu, kemudian dia menegak seluruh isi botol itu dan menangis.

Gulp

Hiks hiks

"Ibu Ethel hanya akan pergi sebentar, kelak Ethel akan kembali" ucap Ethelian di depan cermin ruangannya.

Zelia datang dan dengan sigap mengganti piyamanya dengan gaun abu abu muda sepanjang lutut dengan sebuah pita putih mengikat pinggangnya, rambut hitamnya dibiarkan tergerai, dan dihiasi pita besar pada bagian belakangnya.

"Hiks, Zeli aku ingin bertemu ibunda" ucap Ethelian.

"Lady mari saya mengantar anda" ucap Zelia mengelap air mata Ethelian dengan punggung tangannya.

Umn

Ethelian hanya mengenggukan kepalanya dan melihat keluar jendela sebuah taman mawar yang luas membentuk labirin.

"Zeli Ethel ingin berkeliling taman dahulu" ucap Ethelian menunjuk taman diluar.

"Baiklah, lady" jawab Zelia menggandeng tangan Ethelian.

...........

Kedua sosok itu berjalan mengelilingi taman mawar itu hingga suasana rendung yang muncul tiba tiba membuat Ethelian mengingat suatu kejadian yang mengerikan dalam hidupnya.

Ethelian segera berlari meninggalkan Zelia dan hujan turun dengan lebat , Ethelian tetap menerobos hujan itu, disertai rasa sakit dan sesak didadanya, dia berlari dan meminta penjaga untuk membuka pintu utama.

Ethelian menatap ke dalam ruangan dimana terdapat seluruh anggota keluarganya berbincang dengan pangeran mahkota Aston Mixel von Gelene Quartz.

Mereka yang berada di dalam ruangan itu menatap Ethelian yang berada diambang pintu yang tersenyum manis dan menitikkan air mata, tubuh yang basah kuyup itu mulai kehilangan keseimbangannya, dia membuka suara.

" Ayah ibu dan kakak"

"Aku, ingin mengatakan kalau, huft, suatu pertemuan pasti akan ada perpisahan"

Hosh hosh

Ethelian menundukkan kepalanya dan mengambil nafas sebanyak banyaknya.

"Tolong, aku harap kalian bisa mengetahui keinginan kalian, hah, dan tidak putus asa sebelum waktunya"

"J-jika Ethel pergi Ethel akan terus melihat kalian, jadi t-tolong jangan kecewakan Ethel"

"Eren harus menunggu Ethel, jangan menjadi jahat, huft huft, atau Ethel akan membencimu"

"Ethel, Ethelian kau tidak perlu berbicara begitu" ucap Duchees Celeste memeluk tubuh Ethelian yang bergetar.

"Ethel, sangat sangat mencintai dan menyayangi kalian"

"Ethel bahagia bisa bertemu kalian, dan sampaikan maafku pada tuan Galadriel."

Ethelian tersenyum manis dan tubuhnya mulai jatuh, deru nafas gadis itu mulai melemah, Duke Zekiel yang telah berdiri itu segera berteriak memanggil Ramon untu memintanya memanggil dokter terbaik, Zeros yang langsung menghubungi menara sihir, Arion yang memanggil pelayan pribadi Ethelian, Dan Erenia yang berlari memeluk Ethelian.

..........

Hampir tamat gais

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang