Chapter 2.1 Fruit From the Tree of Life (2)

17 2 0
                                    

"Tidak, aku hanya teringat seseorang, seseorang yang sangat berharga dalam hidupku, bahkan melebihi nyawaku" balas Reynold dengan senyum sendunya yang bahkan tidak pernah dia tunjukan pada Ethelian sebelumnya.

Ethelian berpikir apakah dia tidak berharga dalam hidup Reynold saat ini, kenapa dia merasa sangat sedih, dia merasa sesak di dadanya.

"Ethel apa yang membuatmu datang ke tempat ini" tanya Reynold memecahkan suasana dingin di sekitar mereka.

Ah Ethelian melupakan tujuannya. Pohon kehidupan dia akan segera datang dia harus ke sana apapun yang terjadi.

Tiba tiba Ethelian berdiri dan menuju sebuah pohon yang bersinar di depan mereka, Ethelian melewati bebatuan itu, dan memanjat batu besar di pinggir tebing melalui akar akar pohon itu.

Ethelian berpegangan pada pohon itu dan menatap ke atas pohon dengan Dau berwarna merah muda itu.

..........

Di atas pohon itu terdapat buah yang berwarna merah cerah sehingga terlihat sangat mencolok.

"Apa itu buah pohon kehidupan" ucap Ethelian.

Ethelian berusaha memanjat pohon itu namun dia merasa sangat ketakutan.

"Ethel kau tidak perlu memanjat pohon itu" sebuah suara yang menenangkan datang dari belakang.

Reynold menaiki batu itu dan memegang salah satu dahan pohon dan mengulurkan pedangnya.

"Ethel tangkap buah ini" ucap Reynold tak lupa dengan senyum manisnya.

"Ah baik" jawab Ethelian, dia benar benar terpesona akan senyuman Reynold.

Dengan perlahan Reynold mendorong pedangnya ke tangkai buah itu, sedangkan Ethelian mengangkat roknya bersiap untuk menangkap buah yang akan jatuh itu.

Tak

Buah merah itu jatuh di atas rok Ethelian, Reynold turun dan mengambil beberapa lembar daun pohon itu.

"Reynold apakah tidak apa apa aku mengambil buah ini" tanya Ethelian.

"Tidak apa apa aku sama sekali tidak keberatan akan hal itu, kau perlu buah itu kan" Jawab Reynold berjalan meninggalkan Ethelian.

Ethelian mengambil beberapa helai daun pohon itu dan berjalan pergi meninggalkan puncak Gunung Valkyrie, dan kembali ke perkemahan.

Ethelian memasukkan buah merah dan daun itu kedalam tas penyimpanan miliknya.

"Reynold kita, pasti akan bertemu lagi " ucap Ethelian dan berjalan pergi.

............

Keesokan paginya mereka bersiap untuk kembali ke kediaman Adelain.

"Ethel apakah kau tidur nyenyak semalam" tanya Arion.

"Ya aku tidur sangat nyenyak kemarin" Ethelian ingin menangis sekarang, padahal jelas jelas jika kantung matanya berwarna hitam.

Mari lupakan semua itu dia sangat ingin tidur sekarang.

............

Dua hari tepatnya Ethelian sampai di kediaman Adelain, bertamasya selama sekitar hampir dua hari dan dihitung dengan lama perjalanan maka itu sekitar enam hari.

Ethelian sudah mendapatkan buah pohon kehidupan yang diinginkannya. sekarang hanya tinggal masalah waktu untuk memulai rencananya.

"Eren anda menyambutku" tanya Ethelian.

"Aku adalah kakakmu bukan kah itu hal yang sangat normal" jawab Erenia.

"Ya aku kembali" ucap Ethelian tersenyum lembut.

Mata Erenia membulat dan menjawab " selamat datang Ethel".

...........

Adelain adalah keluarga Duke yang memiliki sebuah wilayah di timur tepatnya. Sebuah wilayah yang terbagi menjadi beberapa daerah, Dataran Sill di barat, Padang Danos di selatan, Gunung Bukit Salju di utara, dan Gunung Berapi Inferno di timur. Di bagian tengah adalah wilayah yang paling layak huni dari tempat lainya.

Kerena di Dataran Sill terdapat banyak monster, Padang Danos adalah gurun pasir yang luas, Gunung Bukit Salju adalah tempat dengan salju abadi, dan Gunung Berapi Inferno adalah sebuah lautan api.

Because Of Me In The Past, Cute Girls Became A Cruel VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang