Kebetulan yang hakiki. Gue dateng, sosok yang gue suka udah nungguin.
Tapi kok, gue ngerasa bakal ada keanehan yang hakiki.
Sosok itu tengah duduk, kalo berdiri beda lagi.
Tumben.
Sosok Dora dateng pagi-pagi.
Eh, kayaknya yang ini bukan Dora tapi ini Anteridya.Perasaan gue gak enak, dari tadi Dora ngeliatin gue. Dari jalan kebangku, naro tas, dan pas gue duduk, dia masih aja ngeliat gue, sampai sekarang.
Ditangannya ada bola kertas, dan dia lagi lempar-tangkep kek bola pingpong.
“Lo yang nulis ini?” kata Dora sambil lempar kertas itu ke gue.
Nasib, emang udah nasib gue.
Sebagai manusia gue juga kepo dong, jadi ceritanya gue baca kuwelan kertasnya.
Pas gue baca isinya,
Anjay jamet.
“Ekhem,”
Gue stay cool ceritanya.
Dora cuma diem merhatiin gue.
Aduh, diliatin crush.“Maksud lo apa Dor? Di sini, sang penulis surat nyuruh lo buat nebak dia selama 7 hari.”
“Orangnya itu lo,” sela Dora. “Siapa yang bisa simpen surat ini dimeja gue kalo bukan orang yang cepet dateng ke kelas?” lanjut Dora sambil nunjuk surat yanga da di atas meja.
“Pak Ian.”
Bisa aja pak Ian yang menaruh hati pada Dora, secara dia paling cepet ke sekolah sebelum gue.
Setelah gue bales dengan jawaban yang masuk dalam kategori ngawur, Dora langsung siap-siap nge-skakmat.
“Gak lucu.”
“Siapa yang ngelawak?”
“Lo.” kata Dora.
Hening, saat ini gue cuma ini yang bisa deskripsiin kelas XI.1 IPA hari ini.
“Air gak suka sama minyak.”
“Terus kenapa setiap di kantin, lo waktu makan bakwan bu Hasnah 3 ditambah telur-telur 4, setelah itu lo minum air?”
“Bisa serius gak sih? Gak usah bawa-bawa jumlah makanan yang gue makan!” sela Dora sambil agak ngambek.
Lucu.
Gue senyum dikit terus bilang,
“Anjirlah, gue juga serius. Kenapa setelah lo numpuk minyak di tenggorokan, lo langsung minum air?”“Karna seret.” jawab Dora untuk pertanyaan gue.
Matanya dia masih teguh, gak sedikitpun luluh.
“Jangan tatap gue, nanti lo kehipnotis.” kata Dora yang gak gue gubris.
Soalnya udah dari dulu kehipnotis.
“Kalo lo minyak, lo butuh air biar hati lo gak seret.” kata gue pelan masih dengan natap mata Dora.
Gak cantik, tapi unik.
“Kalo sama lo otak gue yang seret.” akhir kata Dora, setelah itu pergi gak tau kemana.
Gue liat Dora yang udah gak keliatan, dan mata gue ini tertuju pada sepucuk surat bagong.
“Siapa yang nulis?”
***
“Lo tenang aja bro. Gue yakin 7 hari dia bakal luluh!” kata sang Adren yang terhormat pada temannya.Dari mana Argo bisa bicara banyak? Dari mana Argo bisa ngelakuin hal besar kek tadi pagi?
Jawabannya karna Adren.
Cuma Adren yang bisa ngasih Argo Adrenalin.
“Kalian tidak mengerti perasaaku yang tengah not good.” suara Gara terdengar sesaat setelah Adren berbicara.
“ALHAMDULILLAH LO GAK BENGONG LAGI.” pekik Adren saat mendengar suara Gara.
Dari seminggu lalu dia kerjaannya bengong mulu.
Oh, bukannya Gara diputusin Lily?
Di bawah pohon deket lapangan itu, gak cuma mereka bertiga doang. Ada Artos juga yang lagi bermeditasi.
“Jangan khawatir temanku, sebaiknya kamu bermeditasi bersamaku.” kata Artos memecah keheningan diantara mereka.
Dan posisinya masih dengan posisi meditasi with mata tertutup.
Argo, Adren, dan Gara langsung cengo liat kelakuan bocil satu ini. “Lo ngomong ke siapa?” tanya Adren.
Gak ada sahutan dari Artos, yang mereka denger cuma teriakan dari Meta.
Meta lari bawa pentol dua tusuk dari arah kantin, menuju tempat dimana 4 orang ini tengah mendinginkan diri.
WOIIIIIII.....
ARTAS......
ARTAS MUKULIN KELAS 10 DIKANTIN............
Topik baru bagi ruang guru.
sekiranya itu teriakan Meta yang menggema di lapangan Cakranda sambil ngos-ngosan.
Dan teriakan Meta mrngganggu meditasi abal-abak Artas.
“Anying, bangzat, gak tobat-tobat tu anak.” sumpah serapah Artos untuk kembarannya.
“JANGAN KHAWATIR TEMANKU! MARI BERMEDITASI BERSAMAKU!” ejek Adren, Artas yang berlari menuju kantin tidak menggubris teriakan Adren.
Kesian Artos, kerjaannya ngurusin kembarannya doang di sekolah.
Di sisi lain, Argo yang ngeliat kelakuan mereka dari tadi, cuma bisa bilang “Keren dia. Gue kalo jadi Artas udah resign dari zigot.”
__Sebangku__
@rnndt_sfyn
KAMU SEDANG MEMBACA
"SEBANGKU" END✓
Teen Fictionby: @rnndt_sfyn (END) (FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (BELUM DIREVISI) Spora yang awalnya dari zigot, tau-taunya jadi protonema juga. Walau kadang, pontang-panting kebawa arus hidrolik. Arkego Dasaptara, anak basket tapi bukan kapten tim basket. Ini cuma c...