Gagal Tumbuh

25 6 0
                                    

"ARTOS!!!!!!!! ..... LO KALO MAEN BOTOL DI LUAR! JANGAN DI DALEM KELAS WOI!!!!!"

Dengungan keras menarik atensi seluruh penghuni kelas. Argo berbalik, menatap Dora tengah menatap Artos dengan wajah sangar.

"YANG MAIN BOTOL DALEM KELAS GUE DENDA LIMA PULUH RIBU!" ancam Dora sekali lagi.

Nylon berdecak. "Apasih, Dor?" tanyanya malas.

"BAWA TEMEN MASUK KELAS BUAT MAIN BOTOL, GUE DENDA SERATUS RIBU!" ujar Dora dengan melemparkan mata tajam pada Artos.

Dora kembali menatap Nylon. "Nil, Lo mau out dari kelas ini atau Lo mau out dari muka bumi?"

~~~

Ada yang bilang, setiap seri cerita memiliki akhirnya sendiri. Setiap menit dari sebuah kisah memilki napasnya sendiri.

Segerombolan pemuda-pemudi dengan pakaian hitam berdiri menatap dua gundukan tanah.

"Kita ngapain lama-lama di sini?" tanya Artas memecah keheningan.

PLAK

"Diem Lo monyet. Gak setia kawan!" sarkas Artos menggaplok kembarannya.

"Lo yang gak setia kawan! Lo nyusahin perjalanan mereka di dunia akhirat!" balas Artos.

"Shutt. Disaat kayak gini kalian masih berantem, kalian berduka gak sih?" tanya Meta dengan mata yang membengkak.

Artos tersenyum simpul. "Met, semua juga sedih. Ingatan mereka berdua terus aja terlintas diotak gue."

"Tos, udahan yok! Kita udah denger cerita, kita udah kenang seluruh kisah dari Argo dan Dora, sekarang kita semua harus balik." jelas Astor mengajak Artos dan yang lainnya meninggalkan kuburan.

Satu persatu dari mereka pergi meninggalkan tempat pemakaman Argo dan Dora. Hanya tersisa si kembar yang masih setia berada di tempat pemakaman.

"Gue gak nyangka, padahal baru kemaren dia jajanin gue bakso." kenang Artas menatap nisan Argo.

Artas tersenyum. "Dia baik, makanya diambil duluan sama Tuhan. Tuhan mana sudi ambil makhluk beban kayak lo."

Artas mengangguk sembari menyeka air matanya. "Oh iya, Argo dan Dora emang sahabat sejati ya. Lahir bareng, mati juga barengan."

PLAK

"Mulut Lo sembarangan, tapi emang bener." ucap Artos terkekeh. "Mereka sehidup semati. Gue salut."

"Dor, Go... Gimanapun akhirnya, kita semua bakalan nuntut keadilan buat Lo berdua. Kasus tabrakan ini, bakal kita lanjut ke ranah hukum. Siapapun pelakunya, kita berusaha buat nangkep." batin Artas menatap kedua gundukan tanah di hadapannya.

"Tos, pulang. Bentar lagi hujan." ajak Artas menuju parkiran, diikuti Artos dari belakang.

Tak lama setelah motor Artas dan Artos meninggalkan pemakaman, satu mobil putih masuk ke arah parkiran, di dalamnya terdapat sosok wanita berkerudung hitam, menatap nisan Arkego dan Anteridya lewat jendela dengan tangisan.

"Ini yang Lo mau?" tanya pemuda yang mengemudi di sampingnya.

Gadis itu menggeleng. Suaranya tidak mampu terdengar, tangannya gemetar, tubuhnya menunduk sesegukan.

"Lo udah bunuh dua orang. Lo pembunuh!"

~~~

"Ketemu, sebangku, dan tahap akhir belum ada kejelasan titik temu."

Biar kujelaskan akhir dari kisahnya.

Lumut, hanya tumbuh jika keadaannya lembab dan berair, serta tidak terkena jahatnya sinar UV. Akan tumbuh apabila tidak disirami air garam, akan tumbuh cepat saat kaporit tidak menganggu pertumbuhannya.

Jika tidak tumbuh, itu artinya langit kurang mendukung perkembangannya. Langit tidak lagi menurunkan hujan, hingga lumut yang hampir jadi menjadi kering.

Jika tidak tumbuh, mungkin saja ada sekelompok yang sedang kerja bakti membersihkan pekarangan. Mungkin saja, ada seseorang yang mengusik perkembangbiakannya, hingga dalam sekejap mata kisah yang tadinya hampir menuju puncak, harus kembali kesemula.

Kembali ke tahap zigot, dan harus berusaha lagi untuk menjadi lumut yang sempurna.

Lumut hanya akan tumbuh di tempat yang sesuai, jika tempatnya sudah sesuai namun tidak tumbuh, itu artinya bukan kehendak takdir.

Jika tantangannya ada, dan memperkuat hubungan, namun berakhir tragis, maka itu juga kehendak takdir.

Titik temunya bukan bersama, melainkan berpisah. Berpisah dari orang-orang yang masih tinggal di dunia. Pergi ke alam lain, dan meninggalkan kisah-kisah yang ada.

Sebangku, diruang IPA. Belajar tentang makhluk hidup, perhitungan, dihiasi perkembangan lumut yang tidak jadi berkembang, tetapi menghilang bersamaan.



[SELESAI]






















I know this part is gaje. Endingnya Bagong, but i have something special 4u all...

Stay tune, aku akan memberi pemberitahuan nantinya!

Bye and thanksss


"SEBANGKU" END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang