“Lo sebenernya gimana sih? Lo cuma mau main-main? Kalo iya, Lo harus tau gue bukan cewek yang bisa Lo mainin, Argo.” tukas Dora pada Argo yang saat ini sedang berdiri dihadapannya.
Semenit lalu, Argo meninggalkan motornya dan berlari menyusul Dora yang nyaris berbonceng dengan tukang ojek.
“Lo cemburu ya?” tanya Argo.
“Gak. Gue cuma gak suka sama orang yang gak punya pendirian.” balas Dora dan bersiap naik ke atas motor.
Bak pelayan istana raja yang melihat, mendengar namun diam. Mang ojek sedari tadi menjadi saksi pertengkaran kedua makhluk ini.
“Mang ayok naik.” ajak Dora pada mang ojek.
“Eh salah.” batinnya.
“Saya udah naik, neng.” kata Mang ojek, yang terlihat sedikit mirip dengan DK dari boygrup Seventeen.
Pukk...
Pukul Dora dibahu mang ojek tersebut. “Salah mang, maksudnya jalan. Ayok!”
Mang ojek melihat kearah Dora melalui kaca spion. “Hm.. oke neng.” jawab mang ojek.
Ini seperti kisah klasik tentang Anteridya dan Tukang ojek yang ada diantara Anteridya dan Arkego.
“Mas, saya pergi duluan ya.” pamit Mang ojek pada Argo.
“Gak usah diajak bicara mang.” sela Dora.
Bukannya membalas, Argo hanya mendengus pasrah dan menyilankan kedua tangan didada. “Hati-hati di jalan.” ucap Argo.
Kukir kita asam dan garam
Dan kita bertemu dibelanga
Kisah yang ternyata tak seindah ituBunyi yang entah dari mana membuat suasana semakin menyebalkan menurut Dora. Sementara Dora mengerutkan dahi, ada Argo dan mang ojek yang tengah pendekatan.
“Mang, hapenya diangkat dulu.” kata Argo.
“Ini udah sayang angkat.” kata Mang ojek sembari mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.
Melihat kelakukan mang oje satu ini, Dora yang duduk di jok belakang merasa was-was.
“Dia waras gak ya?” batin Dora.
Kukira tak kan ada kendala~
Kukira ini kan mudah ~Argo menderetkan giginya. “Telponnya diangkat.”
“Nyenye. Tiloinnyi diingkit.” ejek Dora mengikuti nada bicara Argo.
Mang ojek tersebut melihat layar ponselnya. “Enggak deh. Gak mau. Biar dia sadar, gimana perlakuannya ke saya.” ucap Mang ojek.
JLEBB...
Bagaikan tersambar aroma menenangkan, Dora langsung memberi 5 bintang diaplikasi mang ojek.
Perkataannya sangat ralate dengan kelakuan Argo yang membuat Dora tidak suka.
Bagaimana tidak suka?
Argo mengatakan bahwa ia ingin kesempatan. Tapi pada akhirnya kesempatan itu ia sia-siakan, dan malah dekat dengan orang baru yang membuat Dora pusing.
Entah tidak suka, ataukah memang Dora yang pencemburu orangnya.
Intinya, selain tidak suka bangkunya disentuh. Dora juga tidak suka jika tempat dibelakang Argo terisi dengan gadis lain, kecuali Geeta--- Adik Argo.
Dora merasa seperti, memiliki hak tapi tidak punya capnya. Menjalankan tugas, tapi tidak punya proposalnya.
“Udahlah, ayok mang.” ajak Dora.
Setelah itu, Mang ojek dan Dora dengan mulus meninggalkan Argo tanpa sepatah kata perpisahan lagi.
~~~
“Gue tantang Lo buat misi lima hari. Kalo Lo berhasil, gue ngaku kalah.”
“Gue yakin bakalan berhasil. Cuma gue takut Lo gak terima kekalahan.”
“Itu, bisa dipertimbangin. Gue bukan pengecut.”
@Rnndt_sfyn
KAMU SEDANG MEMBACA
"SEBANGKU" END✓
Teen Fictionby: @rnndt_sfyn (END) (FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (BELUM DIREVISI) Spora yang awalnya dari zigot, tau-taunya jadi protonema juga. Walau kadang, pontang-panting kebawa arus hidrolik. Arkego Dasaptara, anak basket tapi bukan kapten tim basket. Ini cuma c...