Prolog

368 128 128
                                    

“Karna gue gak punya rencana, jadi yaudah jalanin aja. Siapa tau pas dijalan ada rencana.”-

“Emang yang selalu diwacana itu terlaksana?”-

__Sebangku__

Semenit lalu sepatu imitasi branded telah beranjak, menapak ditanah tempat para makhluk belajar merangkak.

Bola basketnya dia tinggalkan, yang saat ini tergeletak ditengah lapangan.

Tidak luput dengan teman-temannya yang menunggu dilapangan.

Udah kek anak nungguin semut.

Kasihan juga bolanya.

Udah pontang-panting nge-gelinding keseluruh lapangan, tau-taunya ditinggalin.

Balik lagi ke dia si pemeran utama.

Dia lari sekencang siput dengan tujuan ke-minimarket terjauh.

Mendambakan botol pocary sweet, yang katanya akan membuat harinya sweet se-sweet pocary sweet.

Anggaplah dia udah lari lima belas angka pijakan kaki ditanah.

Akhirnya sampe juga dia.

Satu gelang ber-inisial A ditangannya perlahan membuka pintu yang bertuliskan “open”.

Di dalam udah ada mba-mba kasir seksoy melehoy.

Cuci mata enak nih.

Tapi tunggu dulu,

Sebagai makhluk sosial yang baik, kita tidak boleh cabul dan tentunya kita harus saling bersenyum sebagai pengganti sapaan.

Kalo kata pak Haris, “sebagai makhluk bumi kita harus berinteraksi. Nanti dilihat, yang gak mau nanti poinnya kurang. No toxic life, empohwherwing jeneraisyens.

Dasar emang. Poin mulu, bikin kerjaan.

“Disini enak, adem.

Dialog diatas Arkego yang bilang.

Yaiyalah adem, soalnya pake AC.

Dia Arkego. Anak basket, tapi bukan kapten tim basket.

Dia Arkego Dasaptara. Dia tokoh utama dan dia pembawa alur cerita.

Cerita ini bukan tentang anak cowok famous, ganteng, kaya, perfect yang sering dikejar-kejar para gadis seantero sekolah.

Bukan juga tentang cowok geng motor yang berandal dan yang pasti bukan tentang transmigrasi jiwa dan raga.

Tapi, ini cuma tentang Arkego Dasapta anak IPA, yang sering dipanggil Argo.

Dan,

Dia, manusia yang dikatakan sebagai argoritme matematika.

Satu manusia diantara seribu manusia lainnya.

Bahkan kalo cuma sepuluh orang yang tersisa didunia, pasti dia yang paling beda.

Maka dari itu,

Argo mirip kayak planaria.

Kalo ada yang tanya, “Kenapa?

Itu karna, dia selalu numbuhin hal baru, buat lengkapin hal yang gak sempurna dimasa lalu.


__Sebangku__


@rnndt_sfyn

"SEBANGKU" END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang