Sebelumnya ...
“Udahlah, ayok mang.” ajak Dora.
Setelah itu, Mang ojek dan Dora dengan mulus meninggalkan Argo tanpa sepatah kata perpisahan lagi.
~~~
Setelah kepergian Anteridya, Andrean sang kembaran Reanna dengan tas di salah satu punggung menghampiri Argo.
Sosok pemuda yang membuat Gerilya jatuh hati tak main-main. Sosok pemuda pindahan dari Spain yang katanya jenius, serta style ala Wattpad yang membuat gadis Gerilya jatuh hati seketika.
Andrean datang dengan wajah yang terbilang cukup songong untuk orang baru. “Jangan gangguin dia, bisa?” kata Andrean pada Argo.
“Tengik kali nih bocah,” sinis Argo. Ia membalikkan badannya menatap Andrean. “Gue gak ganggu dia asal Lo tau.” balas Argo membuat Andrean terkekeh.
“Buktinya dia risih sama lo.” katanya percaya diri.
“Lo orang baru, jadi Lo gak usah ngurus hal yang bukan urusan lo.” kecam Argo pada Andrean
Dengan wajah tengilnya yang menyentil, Andrean kembali bersuara. “Gue suka dia,” ungkapnya.
“Gue juga,” timpal Argo tidak mau kalah.
Andrean terkekeh memperbaiki jaketnya. “Ikut-ikutan Lo,” tuduh Andrean. “Anteridya gak suka bocah kek Lo.” lanjut Andrean menyindir Argo.
Merasa dipojokkan, Argo menarik kerah jaket Andrean. Membuat Adren yang dari parkiran menuju gerbang menghentikan motornya.
“Woi, ini kenapa?” tanya Adren memisahkan Argo dan Andrean.
“Lo kecentilan,” hardik Andrean dengan mendorong bahu Argo, membuat Argo semakin mengeratkan cengkeramannya.
“Argo, udah lepasin.” pinta Adren sedikit memeluk Argo, ketika melihat Argo mulai mengepalkan tangan.
“Cih, homo.” gumam Andrean sedikit menyindir.
“MAKSUD LO APA?!” teriak Argo pada Andrean, menarik perhatian murid-murid yang lewat menuju gerbang.
Andrean menatap Argo mantap. “Lo banci,” bisik Andrean yang di dengar oleh Adren dan Argo.
Belum sempat Argo mengumpat, Adren membuka suara. “Udah coy, maksud Lo apa kek gitu?” tanya Adren sedikit menepuk bahu Andrean menenangkan.
“NI BOCAH EMANG SONGONG!” teriak Argo pada Adren menunjuk Andrean yang masih berdiri santai.
Di sisi lain, Reanna menghampiri kerumuman yang dibuat oleh para siswa yang penasaran. Dengan cekatan Reanna menerobos kerumunan dan terkejut ketika melihat pemandangan yang ia lihat. Andrean, kakaknya saat ini tengah bertengkar dengan teman sekelasnya.
“Ini kenapa?” tanya Reanna memegang tangan Andrean. Wanti-wanti apabila kakaknya tiba-tiba menyerang.
“Sodara Lo kurang etika,” ucap Argo.
Mendengar itu Reanna menatap kakaknya yang saat ini tersenyum polos menatapnya. “Dia baperan,” bisik Andrean.
Saat ini Reanna merasa tidak enak pada Argo yang tengah marah. Bagaimana bisa kakaknya bertengkar dengan orang yang sudah membantunya?
Sial memang mempunyai kakak bernama Andrean.
“Argo, gue minta maaf.” kata Reanna.
“Dia yang harus minta maaf,” tunjuk Argo pada Andrean.
Andrean menarik sudut bibirnya. “Gue bakal minta maaf, tapi...”
“Tapi?” tanya Adren pada Andrean sebab ia memotong perkataannya.
Andrean menatap Argo penuh percaya diri. “Tapi Lo harus ikutin permintaan gue.” lanjutnya.
“MAKSUD LO APAAN?!” tanya Argo keras, membuat Adren kembali memeluknya. Takut jika terjadi kekacauan di sini.
Andrean tertawa melihat Argo. “Liat, baperan amat.” gumamnya pada Reanna membuat Reanna semakin bersalah.
“Emang Lo mau apa?” tanya Reanna pada sang kakak.
“Gue?” tanya Andrean diangguki Reanna.
Sementara Argo menatap Andrean dengan kemarahan dan Adren masih memeluk Argo. “Gue mau dia saingan bareng gue.” kata Andrean.
“Saingan?” tanya Adren berbalik menatap Andrean.
“Gue kasih Argo 5 misi, dan sebaliknya juga gitu. Dan yang berhasil menyelesaikan misi, bisa deketin Anteridya Dektora dengan tenang tanpa gangguan.” jelas Andrean.
“Bocah,” ucap Argo.
“Gue tantang Lo buat misi lima hari. Kalo Lo berhasil, gue ngaku kalah.” tawar Andrean kembali.
“Gue yakin bakalan berhasil. Cuma gue takut, Lo gak terima kekalahan.” kata Argo menatap Andrean.
“Itu, bisa dipertimbangin. Gue bukan pengecut.” Jawab Andrean dengan percaya diri.
~~~
“Seru ya, kek cerita wetpet.” kata Geeta memberi respon pada cerita kakaknya.
“Ini bukan masalah enteng, Geet. Lo tau gue gak pernah misi-misian. Apalagi tantangan.” kata Argo.
Masih dengan mengunyah perkedel, Geeta menatap kakaknya. “Tenang, gue bisa bantu.” kata Geeta menenangkan sang kakak.
“Caranya?”
@rnndt_sfyn
KAMU SEDANG MEMBACA
"SEBANGKU" END✓
Ficção Adolescenteby: @rnndt_sfyn (END) (FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (BELUM DIREVISI) Spora yang awalnya dari zigot, tau-taunya jadi protonema juga. Walau kadang, pontang-panting kebawa arus hidrolik. Arkego Dasaptara, anak basket tapi bukan kapten tim basket. Ini cuma c...