5

674 53 8
                                    

"Ren sudah mengatakan kepada Pa dan Daddy, mereka memberikan izin untuk ku mengerjakan tugas di tempat kalian, tapi Ten juga akan ikut"

"Benarkah? tidak masalah jika Phi Ten ikut, semakin ramai semakin bagus!" Arthit terlihat sangat gembira 

"Hei bodoh! Kita akan mengerjakan tugas bukan berpesta, kenapa kau mengatakan hal bodoh seperti itu!"

"Aw Sky! Phi Ten bisa membantu kita, itu yang ku maksud!"

"Terserah!"

Mereka langsung menuju parkiran karena memang tidak ada kelas lagi, seperti biasa Ten sudah menunggu di parkiran dengan setelan rapi ala para pengawal keluarga Theerapanyakul.

"Sawadee Khun Ren" Ten membungkuk kan badan nya menyambut Ren

"Sawadee Phi Ten"

"Sawadee Nong Arthit, Nong Sky"

"Ten, Ren akan mengerjakan tugas di tempat Arthit dan Sky"

"Khap Khun Ren, Khun Kinn sudah memberitahu saya."

"Silahkan masuk, maaf kalau terlihat berantakan" Sky mempersilahkan Ren dan Ten masuk ke kamar asrama yang ia tempati bersama Arthit.

Ren menatap kamar asrama yang tidak terlalu besar, bahkan bisa di bilang sempit jika harus ditinggali oleh dua orang. Dengan kedatangan dirinya dan Ten ruangan ini semakin terasa sesak, bagaimana bisa Arthit dan Sky tinggal di sini.

"Kami sudah biasa tinggal di tempat seperti ini, jika itu yang kau pikirkan Ren" Sky tentu bisa membaca pikiran Ren, ekspresi nya sudah menunjukkan semuanya.

"Ehm, kau tenang saja Ren, kami pernah tinggal di tempat yang lebih buruk dari ini, benarkan Sky?"

"Ya, memang terlihat sederhana tapi asrama ini nyaman, dan tentunya gratis. Lebih baik kita mulai mengerjakan tugas, tidak baik menunda-nunda pekerjaan"

Mereka mulai mengerjakan tugas, dan Ten sesekali membantu mereka, tak lupa ia juga melaporkan semuanya ke Kinn dan Praphai. Khusus untuk Prapai ia mengirimkan beberapa foto Sky, tentunya atas permintaan Praphai. Tuan muda keluarga Theerapanyakul itu sepertinya benar-benar telah tergila-gila dengan Sky.

Berdoa saja semoga Prapai tidak menjilat ludahnya sendiri, karena biasanya cinta membuat seseorang menjadi gila. "Khun Ren, saya akan keluar sebentar untuk mencari makanan, apa tidak masalah?" 

"Hm.. Pergilah, Ren aman di sini" 

"Sawadee Khun Noo" Ten memberi salam kepada Prapai yang sudah menunggu di parkiran asrama 

"Hm... Ini makanan untuk anak-anak itu, pastikan Ren tidak tahu kalau kau mendapat makanan dariku. Paham?!"

"Khap Khun Noo" 

"Bagus! Ingat jangan sampai Ren curiga, aku tidak ingin dia marah"

"Saya berjanji Khun Noo, Khun Ren tidak akan tahu"

"Baiklah, aku akan kembali ke kantor. Jaga anak-anak itu dengan benar!"

"Khap Khun Noo" Prapai masuk ke dalam mobil dan segera kembali ke kantor. 

Tidak ada pengawal yang mengikuti Prapai, karena Kinn sudah lelah dengan tingkah anak itu. Setiap pengawal yang menjaga Prapai pasti akan mengundurkan diri dengan sendirinya, entah apa yang anak itu lakukan sehingga mereka semua kabur. Karena itu Kinn tidak memberikan pengawal untuk Phai, biarkan saja dia melakukan semaunya, toh kalau ia dalam kesulitan pasti meminta bantuan. 

.

.

"Ah akhirnya tugas kita selesai juga! Bagaimana kalau kita besok pergi berjalan-jalan? Bukankah besok kita libur?"

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang