Sebetulnya, Sacra tidak memiliki penyakit khusus di dalam tubuhnya. Hanya saja, sejak kecil ia memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Anemia dan gula darah rendah paling sering terjadi jika aktifitasnya terlalu banyak dan mempengaruhi pikiran. Selain itu, Sacra juga memiliki lambung yang sensitif terhadap beberapa makanan dan minuman, seperti susu, makanan pedas, dan saus kacang. Setelah mengonsumsi beberapa makanan dan minuman itu, biasanya dia akan terkena diare yang lumayan parah.
Dokter menyarankan agar Sacra menjalankan pola hidup sehat, seperti memperbanyak makan buah dan sayur, rutin meminum vitamin, dan rajin berolahraga. Sayangnya, Sacra sangat malas berolahraga. Ia tidak suka berkeringat, karena itu akan mempengaruhi kadar ketampanannya. Padahal Jayden dan Jensen sering membujuknya, mengatakan kalau pria berkeringat itu terlihat seksi. Namun tetap saja Sacra menolak, katanya dia tidak mau jadi pria seksi. Sacra maunya jadi diri sendiri saja. Jayden dan Jensen pun hanya bisa pasrah dan membiarkannya berolahraga sesuai mood-nya saja.
Dokter Jo yang merupakan teman SMA Jefrey, adalah saksi bagaimana seringnya Sacra keluar masuk rumah sakit karena kondisinya yang selalu tiba-tiba menurun. Terkadang, kondisi Sacra membingungkan Dokter Jo. Secara medis dia sangat sehat, tetapi anak itu bisa pingsan untuk waktu yang lama.
Sore itu, Dokter Jo melihat hasil pemeriksaan rutin yang biasa Sacra lakukan satu bulan sekali. Tidak ada yang mengkhawatirkan, semuanya masih dibatas normal, kecuali hb nya yang menunjukkan angka dibawah normal, yakni 8 g/dl. Sacra mengalami anemia ringan karena gangguan tidur. "Vitamin sama obat tambah darahnya jangan lupa diminum," ujar Dokter Jo saat ia menuliskan resep obatnya.
"Kamu nggak dengerin saya? Nggak olah raga lagi, ya?" tanya Doter Jo.
Sacra hanya menggelengkan kepalanya. Ia sudah malas, dan ingin segera pulang. Di sana, bukan hanya ada mereka bertiga saja. Melainkan ada 3 makhluk lainnya yang sedari tadi mengawasi Sacra dengan tatapan mengintimidasi. Sekuat tenaga ia menahan diri untuk tidak terpengaruh oleh kehadiran mereka.
"Saya tahu kamu bisa lihat kami."
Sacra tertegun, ia menelan salivanya dan mencoba bersikap senormal mungkin meski wajahnya sudah pucat pasi. Beruntung, obrolan Dokter Jo dan kakeknya sudah selesai. Mereka pun meninggalkan ruangan Dokter Jo setelah mengucapkan terima kasih dan berpamitan.
"Kamu lihat sesuatu ya, di sana?" tanya Tuan Grigor yang memang sudah menyadari gelagat cucunya yang tidak biasa. Bukan hal baru baginya.
"Leo, saya sama Sacra pulang duluan. Kamu tunggu obatnya di sini, ya?" ucapnya pada supir pribadinya itu. Pria 40 tahunan itu mengangguk patuh, lalu memberikan kunci mobil pada sang tuan.
"Kamu dengar kan? Olah raga itu penting buat meningkatkan stamina. Apa perlu kakek buatkan ruang khusus buat gym?" sahut Tuan Grigor ditengah aktifitas mengemudikan mobilnya.
Sacra memutar bola matanya malas. "Nggak mau atuh Kek, yang ada ruangannya dikuasai sama Kak Jay, Kak Jen. Sacra kan bisa treadmill di kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe
Teen FictionBlurb: Semesta tak pernah berkhianat. Apa yang mereka sembunyikan, perlahan akan terkuak. Seerat apapun mereka menggegenggamnya, rahasia itu pasti terungkap. Seperti fakta seorang anak remaja yang bernama Sacra. Keluarganya merahasiakan suatu kebena...