13. Kilas Balik

718 100 7
                                    

Di salah satu ruangan yang cukup minim pencahayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di salah satu ruangan yang cukup minim pencahayaan. Sesosok pria paruh baya tengah menatap lukisan seorang wanita berbalut kebaya, dengan rambut yang disanggul rapi. Pria itu adalah Tuan Grigor. Matanya menatap penuh kerinduan pada sosok sang istri.

Kala itu, Ajeng tengah melakukan pengobatan di Taiwan. Meski tengah sakit, tetapi wanita itu bersikeras untuk merawat Sacra. Bersama Viona yang merawat si kembar, mereka saling mmebantu merawat ke tiga anak laki-laki tersebut. Sementara Tuan Grigor sendiri harus tetap berada di Indonesia sebab beberapa pekerjaannya yang tidak bisa tinggalkan.Berbeda dengan sang ayah, Jefrey masih tetap berada di Rottedam untuk mengelola perusahaan utama di sana.

Hal yang tidak pernah Tuan Grigor duga adalah munculnya mantan kekasih Agatha, Felix Hwang. Lelaki pendatang yang berasal dari negeri tirai bambu itu sudah lama tinggal di Indonesia. Asal usulnya tidak begitu jelas. Dia hanya diketahui sebagai seorang model profesional. Usianya terpaut 6 tahun di atas Agatha. Ia baru muncul setelah 2 tahun menghilang. Lebih tepatnya ia peegi ketika tahu jika Agatha telah mengandung anaknya.

Anah buah Tuan Grigor dengan cepat menangkap Felix, ketika pria itu kembali berkeliaran di tanah air. Kini, sosok Felix tengah ada di hadapan Tuan Grigor yang tampak murka. Tatapan setajam elang, dia layangkan untuk pria itu. Bukannya takut, Felix justru tertawa melihat ekspresi dari ayah mantan kekasihnya tersebut. Ia tidak peduli dengan kedua tangannya yang di pegang oleh anak buah Tuan Grigor dari kedua sisi.

"Sudah 2 tahun. Apakah anda masih meminta pertanggung jawaban saya?"

Merasa perlu berbicara 4 mata, Tuan Grigor pun meminta kepada anak buahnya untuk meninggalkan ruangannya. Kini tersisalah mereka berdua dengan raut wajah yang berbeda. Felix masih saja terlihat santai dan menyebalkan di saat darah Tuan Grigor sudah mendidih.

"Kenapa kamu meninggalkan putriku? Setidaknya, berbicaralah secara baik-baik keadanya. Kamu membuat hidupnya hancur, dan pergi begitu saja. Menurutmu, saya akan diam saja?"

Felix tersenyum miring. "Sejak awal, saya tidak mencintainya. Bukan hanya dia saja wanita yang bersama saya. Saya hanya ingin bermain-main, tetapi Agatha terlalu menganggapnya serius. Dia juga bodoh, karena mau-mau saja tidur denganku. Ck, dasar jalang."

Terlanjur emosi, Tuan Grigor pun gelap mata. Merasa marah karena Felix sudah merendahkan putrinya. Pria paruh baya itu mengambil sebuah botol kaca, lalu memukulkannya tepat pada kepala pria sipit itu. Seketika darah mengucur dari kepalanya. Felix meringis sambil memegangi kepalanya, tetapi sesaat kemudian ia malah tertawa dan meracau tidak jelas.

Tuan Grigor mendekatkan dirinya pada pria itu, mencengkram dagunya dengan erat. Lagi, Felix meringis kesakitan. Seketika bau alkohol menyeruak. Rupanya pria itu tengah mabuk. Pantas saja. Selain itu, Tuan Grigor pun merasa jikalau berada di dekat Felix, aura negatifnya begitu kuat.

My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang