-26-

1.1K 162 4
                                        

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan sedari tadi juga Rose terus menempel disamping suaminya itu.

Mungkin gara gara efek kehamilannya itu, dia menjadi semakin manja sama Jane dan Jane juga tidak mempermasalahkannya.

"Sudah mengantuk?" Tanya Jane mengelus kepala Rose yang berada dipangkuannya itu.

Rose bangkit dan menggeleng "Aku mau semangka" rengeknya.

Jane terkekeh kecil "Ouh, apa anaknya aku ingin makan hurm?"

Dengan bibir yang mempout Rose mengangguk "Gemes banget si" ujar Jane mencubit kedua pipi Rose "Sebentar ya. Aku siapin dulu" dia bangkit dan bergegas kedapur.

Rose pula memilih untuk berlalu ke toilet yang tidak jauh dari dapur.

Tidak butuh waktu yang lama, dia keluar dari kamar mandi dengan wajah pucatnya "H-Hubby" panggilnya.

Jane yang kebetulan berada tidak jauh darinya itu bergegas menghampirinya "Kenapa?"

Rose mencengkram tangan Jane. Secara tiba tiba dia terisak kecil membuatkan Jane panik "Hey kenapa!?"

"S-sakit" ujar Rose menggigit bibir bawahnya.

Mata Jane melotot ketika menyadari ada darah dicelana Rose. Tanpa aba aba dia mengambil kunci mobilnya dan menggendong Rose.

Disepanjang perjalanan menuju kerumah sakit, Rose terus merintih kesakitan membuatkan Jane benar benar panik.

"Tenang ya. Kalian pasti baik baik saja" Jane berusaha menenangkan sang istri walaupun nyatanya dia juga panik saat ini.

Rose terisak kecil. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi kepada kandungannya itu.














Dengan khawatirnya Jane menunggu didepan ruangan UGD. Dia sudah menghubungi Jisoo namun sosok yang dihubungi olehnya itu belum tiba.

"Ma, Jane harus gimana? Jane tidak ingin kehilangan istri sama calon anak Jane" lirihnya dengan mata berkaca kaca.

Bersamaan dengan itu, seorang wanita berjas Dokter keluar dari ruangan UGD dan menghampiri Jane "Dengan suami Roseanne-ssi?"

"Saya Dok" sahut Jane dengan cepat "Gimana kondisi istri saya?"

"Bisa kamu ikut saya keruangan saya? Ada sesuatu yang harus kita bahas"

"Tapi gimana sama istri saya?"

"Tenang saja, istri kamu akan dipindahkan keruang inap. Kamu bisa membesuknya nanti"

"Baiklah Dok" sahut Jane.

"Jane!" Pandangan mereka tertuju kearah Jisoo dan Lisa yang menghampiri mereka.

"Gimana sama Rose?" Tanya Lisa khawatir.

"Aku akan keruangan Dokter duluan. Nanti Rose akan dipindahkan keruang inap. Kalian tolong jagakan dia ya" sahut Jane.

"Baiklah" sahut Jisoo dan Lisa.

Jane menghela nafasnya dengan gugup dan berganjak menyusul sang Dokter.






Diruangan sang Dokter, Jane hanya diam. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Saat ini fikirannya hanya dipenuhi oleh Rose dan juga calon anaknya itu.

"Sebelum itu perkenalkan, nama saya Tiara" Dokter itu mengenalkan dirinya.

"Ah, saya Jane"

"Baiklah Jane-ssi. Soal kondisi istri kamu, kamu tidak perlu khawatir. Sekarang kondisinya sudah stabil. Kandungannya juga baik baik saja"

Dahi Jane mengernyit "Terus kenapa tadi ada darah?"

Dokter Tiara tersenyum tipis "Roseanne-ssi hanya mengalami pendarahan kecil. Itu sering terjadi diawal kehamilan. Tapi kondisi Roseanne-ssi masih lemah jadi dia harus menginap dirumah sakit duluan. Sebagai suami, kamu harus mengerti apa yang akan dialami oleh ibu hamil. Saya harap kamu bisa mendengarkan apa yang ingin saya katakan ini ya"

"Baiklah Dok" sahut Jane.

Dokter Tiara akhirnya menjelaskan semua yang harus Jane lakukan dan cowok itu hanya mendengarkannya dengan serius. Dia harus mendengarkan semuanya karena dia tidak ingin Rose dan calon anaknya itu kenapa napa.
















Ceklekk

Dibukanya pintu ruang inap itu. Terlihatlah sang istri yang tersenyum tipis kearahnya "Hai" sapa Rose dengan suara lemahnya.

Jane menghampiri Rose dengan mata berkaca kaca. Dikecupnya dahi Rose dengan penuh sayangnya "Kamu bikin aku khawatir"

"Aku tidak apa apa kok" ujar Rose mengelus pipi mandu sang suami.

"Apa kata Dokter?" Tanya Jisoo yang ternyata masih berada disana bersama Lisa.

"Hanya pendarahan kecil. Untung saja kandungannya baik baik saja" sahut Jane.

"Syukurlah" ujar Lisa bernafas lega "Tadi gue sudah ngomong sama Joy tapi dia tidak bisa kesini sekarang karena dia punya pasien" lanjutnya.

"Tidak apa apa" sahut Rose.

"Kamu butuh istirahat jadi aku sama Lisa pulang duluan ya" pamit Jisoo.

"Baiklah" sahut Rose.

"Terima kasih karena sudah datang" lanjut Jane.

Jisoo tersenyum tipis "Kita duluan" ujarnya menggandeng Lisa pergi dari sana.

Perhatian Jane kembali tertuju kepada Rose "Apa perut kamu masih sakit?"

Rose menggeleng "Sekarang sudah mendingan kok"

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat ya. Aku akan jagain kamu"

"Kamu juga tidur disini bareng aku" rengek Rose.

Tidak ingin istrinya itu ngambek, Jane akhirnya ikut naik diatas kasur dan membaringkan dirinya disamping Rose. Dengan segera istrinya itu menjadikan lengannya sebagai bantalan "Istirahat ya calon Mommy" ujar Jane.

Rose terkekeh kecil "Calon Daddy juga harus istirahat"

"Baiklah" Jane beralih mengelus kepala Rose. Tidak butuh waktu yang lama, dengkuran halus sang istri kedengaran dan akhirnya Jane ikut menyusul kealam mimpi.








  Tekan
   👇

Sweet as Sugar✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang