-36-

793 120 45
                                    

Selepas menikmati makan siangnya bersama Suzy yang baru dikenalinya itu, Jane akhirnya berganjak untuk pulang.

Setibanya di mansion, dia langsung disambut oleh istri dan juga bayi kecilnya "Yeayy Daddy sudah pulang" ujar Rose menggendong Baby Kim menghampiri Jane.

"Menunggu aku hurm?" Tanya Jane

"Iya. Kamu kemana saja? Bukannya kamu bisa pulang pas waktu makan siang?" Tanya Rose.

"Tadi aku makan siang sama client duluan. Aku tidak tega untuk menolak ajakan dia" jelas Jane.

Rose mengangguk paham "Client kamu cewek bukan?"

"Kok kamu bisa tahu?" Tanya Jane menelan ludahnya dengan kasar.

"Aku bisa mencium bau perfume cewek si. Tidak mungkin kamu yang memakai perfume itu" sahut Rose menatap Jane dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku sama dia hanya makan siang saja kok" jelas Jane yang tidak ingin sang istri salah paham.

Rose tersenyum tipis "Aku percaya sama kamu"

Jane ikut tersenyum "Ini aku sudah membelikan makan siang untuk kamu. Dimakan ya. Aku kekamar duluan, mau mandi" Jane meletakkan makanan yang dibeli olehnya itu diatas meja dan dia bergegas menuju kekamar mandi.

Rose menatap kepergian Jane dengan tatapan yang sulit diartikan. Ingin curiga namun dia sudah berjanji sama dirinya sendiri kalau dia akan mempercayai suaminya itu. Lagian suaminya itu dulu sosok yang polos jadi dia yakin Jane tidak akan tergoda sama cewek cewek diluar sana.

















*
*

Usia Baby Kim kini sudah sebulan. Wajahnya itu semakin mirip dengan sang Daddy.

"Kamu bakalan pulang untuk makan siang?" Tanya Rose menghampiri Jane dan memakaikan dasi kepada sang suami.

"Sepertinya aku bakalan pulang pas jam makan malam. Kerjaan di perusahan banyak banget" sahut Jane.

Rose mengangguk paham "Walaupun kerja kamu banyak, kamu harus menjaga kesehatan diri kamu juga. Jangan terlalu capek Hubby"

"Iya Sayangku" sahut Jane mencubit pipi Rose dengan gemes.

"Ayo sarapan" ujar Rose berganjak kelantai bawah.

Jane pula menghampiri kasur bayi. Terlihatlah bayinya itu yang masih tidur dengan nyaman "Daddy berangkat kerja duluan ya. Jangan nakal nakal Boy" bisiknya mengecup pipi sang anak sebelum berganjak turun kelantai bawah.


























Baru saja Jane tiba di perusahan, dia langsung disambut oleh sosok Suzy yang sudah berada didalam ruangannya.

Akhir akhir ini, Suzy memang sering kesana dengan alasan ingin membahas kerjasama perusahan mereka. Mereka juga semakin akrab bahkan Jane selalu menikmati makan siangnya bersama Suzy. Tidak jarang juga dia menikmati makan malamnya bersama cewek itu.

"Loh Suzy? Kok kamu sudah disini? Bukannya kita janjian untuk makan malam?" Tanya Jane.

"Aku belum sarapan si jadi aku mau sarapan sama kamu" sahut Suzy.

"Tapi aku sudah sarapan" ujar Jane.

"Sama istri kamu?" Tanya Suzy berganjak menghampiri Jane yang sudah duduk dibangkunya itu.

"Iya" sahut Jane.

Secara tiba tiba, cewek itu duduk diatas pangkuan Jane membuatkan Jane menelan ludahnya dengan kasar "Kamu pernah bilang sama aku kalau akhir akhir ini istri kamu terlalu sibuk menguruskan anak kamu sehingga dia kurang perhatian sama kamu bukan?"

Jane memilih untuk diam dan berusaha tenang.

"Jadi biarkan aku saja yang memberikan perhatian aku untuk kamu" lanjut Suzy.

"S-Suzy, kita hanya teman" ujar Jane gugup.

"Gimana kalau aku menjadi lebih dari teman kamu?" Tanya Suzy

"Maksud kamu?" Bingung Jane.

Suzy mendekatkan dirinya ditelinga Jane "Biarkan aku menjadi selingkuhan kamu. Aku akan memberikan perhatian aku sepenuhnya hanya untuk kamu" bisiknya dan meniup leher Jane membuatkan cowok itu semakin gugup.

"S-Suzy, i-ini salah. Aku sudah punya istri bahkan aku sudah punya anak"

Suzy memutar bola matanya dengan malas "Come on Jane. Istri kamu sudah tidak peduli soal kamu. Yang dia pikirin hanya bayi itu. Dia bahkan tidak bisa mengurus kamu dengan baik" Suzy berusaha mengompori Jane.

"Lihat aku" Suzy memegang kedua pipi Jane membuatkan Jane menatapnya "Ini hidup kamu. Kamu yang berhak untuk menentukan apa yang kamu inginkan. Istri kamu bahkan tidak berhak. Kamu bahagia bersama aku bukan?" Tanya Suzy.

Tanpa ragunya Jane mengangguk. Sejujurnya dia memang merasa bahagia dengan kehadiran Suzy. Disaat Rose sibuk mengurus anak mereka, Suzy lah yang datang menemani dirinya yang kesepian itu.

"Aku juga bahagia bersama kamu Jane. Jadi sekarang sudah tidak ada penghalang diantara kita. Kita berhak untuk bersama" ujar Suzy.

"Tapi, gimana kalau Rose tahu soal ini?" Tanya Jane.

"Dia tidak akan tahu kalau kamu tidak ngomong sama dia soal ini. Kita bisa bermesraan di perusahan dan diluar bukan? Tapi didepan istri kamu, anggap saja kita seperti orang asing" jelas Suzy.

Jane terdiam. Sebagai cowok yang normal, sudah pasti dia terpesona dengan kecantikan Suzy. Lagian, dia butuh perhatian dan Rose yang terlalu sibuk sama Baby Kim itu tidak dapat memberikan dirinya perhatian makanya hal ini memberi sedikit cela untuk Suzy masuk kedalam hidupnya.

"Baiklah, mulai sekarang kamu pacar aku!"












  Chapter konflik tidak akan panjang kok jadi emosi kalian juga tidak akan lama si.....mungkin👀🔥


   Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang